Minggu, 18 Desember 2016

Prajurit TNI Jadi Guru Mengajar Anak SD di Batas RI-Timor Leste



Pendam IX/Udayana
Minggu, 18 Desember 2016

Menjaga tapal batas wilayah NKRI di perbatasan Belu dan Timor Leste merupakan tugas pokok Satgas Pamtas RI-RDTL Sektor Timur Yonif Raider 641/Beruang. Selain mengangkat senjata, satuan ini juga gencar menjalankan tugas tambah atau sampingan yakni melakukan bakti sosial di berbagai bidang guna mensejahterahkan masyarakat perbatasan.

Salah satu program Satgas yakni peduli masyarakat perbatasan di bidang pendidikan, adalah para prajurit TNI dari satuan Batalyon asal Kota Singkawang ini menjadi tenaga guru dan mengajar anak-anak sekolah di wilayah perbatasan Indonesia dengan Negara tetangga Timor Leste secara sukarela. Seperti yang dilakukan prajurit TNI di Pos Asulait Satgas Yonif 641/Beruang di Dusun Asulait, Desa Sarabau, Kecamatan Tastim, empat prajurit menjadi guru dan mengajar anak-anak murid sekolah dasar. Kegiatan teritorial menjadi guru mengajar anak-anak sekolah SD Asulait rutin dilaksanakan dua kali dalam seminggu.

Adapun keempat prajurit tersebut, Sertu Arif Rahman mengajarkan PBB dan Bela Negara, Serda Felly Kurniadi mengajarkan pelajaran Bahasa Indonesia dan Matematika, Pratu Teguh mengajarkan pelajaran olah raga dan Pratu Andik mengajarkan pramuka. Menurut Dantsatgas Yonif 641 R/BRU, Letkol Inf. Wisnu Herlambang menyampaikan, di pos Asulait terdapat empat prajurit yang menjadi tenaga guru membantu mengajar para siswa di SD Asulait baik itu mulai dari tingkat satu sampai enam. “Sebelum bertugas di tapal batas para prajurit tenaga pengajar sudah dibekali. Kita peduli mengajar karena di sekolah ini tenaga guru sangat terbatas dan mereka guru sangat terbantu dengan prajurit yang ikut bantu mengajar di sekolah. Kegiatan mengajar ini kita lakukan hingga purna tugas dan harapan kita nantinya Satgas baru tetap melanjutkan apa yang sudah kita lakukan untuk masyarakat umum di wilayah perbatasan,” pinta dia. (Penrem 161/WS)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar