Sabtu, 12 Agustus 2017

Pangdam : Cara mengatasi ISIS, Teroris dan Narkoba Adalah Meneropong Indonesia Dengan Empat Konsensus Berbangsa dan Bernegara


Pendam IX/Udayana
Sabtu, 12 Agustus 2017

Setelah kegiatan peletakan batu pertama  rencana pembangunan kantor kodim  KSB dilanjutkan silaturahmi Pangdam IX/Udy dengan seluruh FKPD KSB, ASN Pemkab KSB, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat dan undangan berjumlah ± 600 orang. Rabu siang (9/8/2017).

Pangdam IX/Udayana pada kesempatan tersebut menyampaikan beberapa hal antara lain Apa yang kita sampaikan harus sesuai dengan konsensus berbangsa dan bernegara dengan apa menurut pendapat kita bukan berpedoman kepada buku tertentu. ISIS, teroris dan narkoba adalah musuh besar dunia. Teroris kembali ke negaranya masing-masing tetapi tetap eksis dengan melakukan bom bunuh diri maupun memusuhi aparat. Apapun program pemerintah dan program Kepolisian maka tentara akan mendukungnya, mudah-mudahan wilayah Bali Nusra tetap aman.

Negara kita dalam posisi lampu kuning (lampu lalu lintas) kelihatannya aman tetapi ada gejolak, adanya kelompok tertentu yang menyusup kepada elemen masyarakat bertujuan untuk tidak percaya kepada Pancasila. Pancasila dibentuk dari leluhur kita berdasarkan suku bangsa, nilai luhur, bahasa sama dan budaya bangsa. Pancasila adalah sumber dari segala sumber hukum dan Indonesia tidak terpecah belah karena Pancasila dan tentara menjaga keutuhan NKRI. Kehidupan berbangsa ini mayoritas mampu melindungi minoritas dan yang minoritas mampu menghormati mayoritas sesuai dengan keberagaman bangsa seperti Bali mayoritas Hindu dan NTB mayoritas Islam. Komunis gaya baru, dulu dilihat komunis dipertontonkan film yang sangat keji untuk mengikuti komunis dengan dasar rasa ketakutan.

Ciri Komunis gaya baru melaksanakan rapat besar yang diikuti anak-anak tahanan politik dan anak-anak  PKI, paham komunis sampai saat ini masih dilarang dan cara PKI boleh berubah tapi tujuan sama. Suatu instansi, ormas maupun organisasi yang tidak menghormati lambang- lambang negara seperti bendera jadi siapapun harus tunduk dan taat kepada pemerintah jadi jangan sekali-sekali melawan pemerintah. Kodam IX/Udy menyatakan perang besar kepada narkoba, apabila ada tentara yang menggunakan maupun melakukan pembinaan terhadap narkoba maka sesuai perintah Panglima TNI maka harus dimusnahkan/dipecat. Cara mengatasi ISIS, teroris dan narkoba harus meneropong Indonesia dengan empat konsensus berbangsa dan bernegara, bahwa Indonesia bhineka. Pancasila dibuat dengan mengundang tokoh bangsa, para ulama dan para tokoh pemuda bahkan ilmuwan dari segala penjuru Indonesia untuk menentukan butir-butir Pancasila. Sehingga Pancasila sesuai dengan seluruh suku di Indonesia.

Sementara Bupati HW Musyafirin dalam sambutanya menyampaikan ucapan terimakasih yang setinggi tingginya atas kehadiran  Pangdam bersilaturrahiim dengan warga KSB, Kami merupakan pemerintahan seumur jagung yang memerlukan Kodim di KSB dan Alhamdulillah tadi sudah peletakan batu pertama di lokasi  Kodim KSB.Program agen gotong royong oleh seluruh komponen masyarakat terutama ibu rumah tangga dengan dibimbing Babinsa dan Babinkamtibmas, mudahan ini menjadi suri teladan bagi daerah, Krisis kebangsaan masih ada institusi yang masih menolak menaikkan bendera, Pancasila dan dengan kehadiran Pangdam IX/Udy dapat memberikan wawasan kebangsaan, dasar negara dan lambang negara untuk bersama-sama menjaga keutuhan NKRI harga mati,ungkap bupati. Pada saat acara silaturahiim tersebut Pangdam IX Udayana, Mayjen TNI Komaruddin Simanjuntak, didampingi, Danrem 162/WB , Kolonel Inf Farid Makruf,M.A , Asrendam IX/Udy, Asops Kasdam IX/Udy, Aster Kasdam IX/Udy, Dandim1607/Sumbawa,  Bupati, HW Musyafirin,Wakil Bupati, Fud Syaifuddin ST dan sejumlah pejabat lainnya





Tidak ada komentar:

Posting Komentar