Minggu, 20 Agustus 2017

Satgas Pamtas Yonif 742/SWY Pertaruhkan Nyawa Demi Pengabdian



Pendam IX/Udayana
Minggu, 20 Agustus 2017

Kondisi alam wilayah perbatasan yang merupakan pegunungan bebatuan dan kering serta kondisi sungai yang merupakan sungai musiman yang sewaktu waktu dapat terjadi banjir dan longsor karena beberapa pegunungan mulai gundul karena diakibatkan oleh kebiasaan masyarakat yang sering berpindah pindah dalam bercocok tanam serta kondisi cuaca dan iklim yang tidak dapat diprediksi pada tahun 2017 di wilayah perbatasan saat ini mengakibatkan wilayah perbatasan merupakan daerah yang rawan bencana alam banjir bandang dan longsor. Hal ini merupakan tantangan tugas yang harus dihadapi Satgas Pamtas RI RDTL Sektor Barat Yonif 742/SWY dalam pelaksanaan tugas pengamanan perbatasan.

Dengan bekal pelatihan yang diberikan pada saat latihan Pratugas di Mako Yonif 742/SWY yang disiapkan oleh Kodam IX/UDY, Korem 162/WB, instansi Pemerintah Daerah NTB serta arahan dan petunjuk dari Dankolakops Satgas Pamtas RI RDTL Brigjen TNI Teguh Muji Angkasa, S.E,.M.M diharapkan dapat menyiapkan seluruh prajurit Yonif 742/SWY dalam pelaksanan tugas dengan baik dan lancar dihadapkan dengan segala macam situasi dan kondisi. Semangat dan dedikasi prajurit terhadap komitmen untuk dapat maksimal dalam melaksanakan tugas operasi terbukti dengan kegiatan yang dilakukan oleh Satgas Yonif 742/SWY selama kurang lebih 4 bulan berjalan. Salah satu bukti dedikasi dari prajurit Yonif 742/SWY dalam melaksanakan tugas pokok menjaga kedaulatan NKRI di garis batas adalah saat anggota kesehatan Pos Motamasin Kipur 3 Satgas Yonif 742/SWY a.n “Serda Bayu Asmara Putra Dewa NRP 21150153450196 Jabatan Bakes Pos Motamasin Kipur 3 menyelamatkan warga masyarakat Indonesia yang terseret banjir bandang saat sedang bekerja di bantaran sungai PLBN (Pintu Lintas Batas Negara) Motamasin Kab Malaka Prov NTT. 

Penyelamatan yang dilakukan oleh Serda Bayu Asmara Putra Dewa NRP 21150153450196 Jabatan Bakes Kipur III tersebut merupakan salah satu tugas dari Satgas Pamtas yaitu memberikan bantuan kemanusiaan akibat bencana alam. Dengan keterbatasan peralatan yang dimiliki, aksi penyelamatan Serda Bayu Asmara Putra Dewa telah menyelamatkan masyarakat bernama Yanuarius Seran seorang pekerja Operator Eskavator PT Berantas yang terjebak di dalam Kabin eskavator akibat banjir bandang yang datang tiba tiba. Banjir bandang tersebut terjadi akibat hujan lebat yang terjadi di daerah pegunungan sekitar Desa Ailala Kec Alas Kab Malaka dan mengakibatkan aliran sungai Motamasin yang sedang dibangun tanggul/penahan sungai untuk tidak terjadi abrasi di PLBN Motamasin dalam waktu singkat terpenuhi oleh banjir bandang yang membawa batu batu di dalam sungai. Banjir bandang ini mengakibatkan Eskavator di aliran sungai yang sedang berkerja terseret dan mengakibatkan operator Eskavator terjebak di dalam Eskavator yang sudah terendam banjir.

Aksi penyelamatan yang berbahaya tersebut dimulai dari laporan dan informasi dari masyarakat yang sedang berada di lokasi kepada Dankipur 3 Lettu Inf Armansyah NRP 21970235631076. Setelah menerima informasi maka Dankipur 3 melaporkan kepada Dansatgas Yonif 742/SWY Letkol Inf Mochamad Fuad Suparlin dan mendapat perintah untuk memeriksa kebenaran berita banjir bandang tersebut. Disaat 5 orang anggota yang memeriksa kebenaran info tersebut termasuk didalamnya Serda Bayu Asmara Putra Dewa melihat kondisi operator Eskavator yang terjebak di dalam eskavator dalam kondisi sudah terendam dan lemas. Melihat kondisi debit arus air sungai yang semakin tinggi dan kencang mengakibatkan posisi eskavator sudah terseret jauh dari posisi awal, Serda Bayu Asmara Putra Dewa dan Prd Nur Rahmat, dua orang anggota yang terpanggil jiwanya tanpa ragu-ragu untuk segera menyelamatkan orang tersebut hanya dengan menggunakan perlengkapan terbatas yang dibekali oleh Mabes TNI berupa tali statis, tali perorangan, cincin kait dan pelampung.

Dengan bantuan dari Eskavator yang berada di jembatan, Serda Bayu Asmara Putra Dewa mengikatkan dirinya dengan tali di eskavator kemudian berjalan diatas tungkai eskavator yang dengan kondisi basah dan licin karena oli yang dihempas air diatas aliran sungai yang deras akibat banjir bandang. Dalam kondisi hujan gerimis, Serda Bayu Asmara Putra Dewa secara perlahan lahan berhasil menyeberang menuju eskavator yang terendam air. Disaat menyelamatkan operator eskavator, sdr.Yanuarius Seran sudah terendam air dan dalam kondisi lemas.

Setelah berhasil mengeluarkan operator dari eskavator Serda Bayu Asmara Putra Dewa mengikatkan tali dan memasangkan pelampung kepada Yanuarius Seran dan membawa ke atas tungkai eskavator yang digunakan untuk menyeberang. Kemudian setelah itu dengan berpegangan tungkai eskavator yang licin oleh oli dan air hujan, proses evakuasi ke daratan berhasil dengan aman. Kemudian korban dibawa ke pos Motamasin Kipur 3 Satgas Yonif 742/SWY guna diberikan pertolongan pertama untuk mengembalikan kesadaran yang dilakukan langsung oleh Serda Bayu Asmara Putra Dewa yang merupakan Bakes Pos Motamasin. Dalam aksi penyelamatan yang mempertaruhkan jiwa tersebut menunjukkan bahwa di dalam jiwa Serda Bayu Asmara Putra Dewa  dan Prada Rahmat Nur tertanam doktrin TNI dengan tetap mempertimbangkan kondisi alam dan keadaan yang mendesak serta analisa yang matang dalam aksi penyelamatan nyawa operator yang dihadapkan dengan keterbatasan alat perlengkapan yang dimiliki.

Keberhasilan aksi penyelamatan yang dilakukan oleh Serda Bayu Asmara Putra Dewa  dan Prada Rahmat Nur tidak terlepas dari bantuan dan kerja sama dari masyarakat serta operator eskavator lainnya, hal ini merupakan suatu bentuk kebersamaan dan kemanunggalan TNI Rakyat dalam melaksanakan tugas bantuan kemanusiaan. Selain itu keberadaan Satgas Pamtas Yonif 742/SWY membuktikan bahwa keberadaan Satgas Yonif 742/SWY dapat bersatu dengan masyarakat untuk membangun wilayah perbatasan yang kondusif dan maju demi tegaknya kedaulatan NKRI di wilayah garis batas sesuai dengan tugas yang diemban sebagai prajurit TNI.

Aksi penyelamatan yang berbahaya ini disebarkan melalui media sosial oleh masyarakat yang melihat kejadian ini karena merasa kagum serta bangga terhadap tindakan prajurit TNI yang rela mempertaruhkan nyawa hanya untuk menyelamatkan masyarakat yang terancam jiwanya. Apresiasi masyarakat yang disebarkan melalui media sosial diketahui oleh media masa sehingga Serda Bayu Asmara Putra Dewa pada tanggal 4 Juli 2017 menerima undangan secara langsung dari Kompas TV untuk hadir dalam acara “De Rossi”  dengan tema “Kisah Para Penyelamat”  yang ditayangkan secara Live di Kompas TVhari kamis 6 Juli 2017. Atas petunjuk dan perintah dari Komando Atas undangan tersebut disetujui dengan didampingi secara langsung oleh Dankolakops Pamtas RI RDTL Brigjen TNI Teguh Muji Angkasa, S.E,.M.M.

Selain itu sebagai bentuk apresiasi TNI AD untuk memotivasi seluruh prajurit, maka Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) dan Pangdam IX/Udayana memerintahkan secara khusus kepada setiap prajurit TNI AD di seluruh pelosok negeri ini untuk menyaksikan acara tersebut sampai dengan selesai dan dapat dijadikan tauladan oleh setiap prajurit yang sedang melaksanakan tugas.

Dalam kurun waktu 5 bulan ke depan, penugasan Satgas Pamtas RI RDTL Sektor Barat Yonif 742/SWY akan melaksanakan berbagai kegiatan dan tindakan tindakan yang akan dilakukan bersama sama masyarakat wilayah perbatasan guna meningkatkan kondusifitas dan keamanan serta peningkatan kehidupan masyarakat. Kegiatan yang terdekat dalam rangka menyongsong HUT Kemerdekaan Republik Indonesia selain menyelenggarakan kegiatan lomba dan pelatihan paskibra di seluruh wilayah, Satgas Pamtas akan melaksanakan pengibaran bendera Indonesia sebanyak 1072 buah di sepanjang perbatasan wilayah Kab. Kupang, Kab. TTU dan Kab. Malaka dimulai dari tanggal 1 Agustus di setiap pos perbatasan dan perumahan. Sebagai puncaknya di wilayah Motamasin akan dilaksanakan pengibaran bendera merah putih dalam ukuran besar di mercusuar perbatasan dengan dihadiri seluruh komponen pemerintahan, masyarakat dan pelajar generasi muda sebagai bentuk kebanggaan dan kecintaan masyarakat di wilayah perbatasan terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Selain itu Satgas Pamtas Yonif 742/SWY berusaha untuk memberdayakan secara optimal segala potensi kemampuan baik dari segi sumber daya alam dan sumber daya manusia yang ada di wilayah perbatasan RI-RDTL. Kegiatan Balai Wira Usaha Desa yang mengajak dan mengajarkan secara langsung terhadap masyarakat ini dilakukan bersama sama dengan dinas pemerintahan lainnya seperti, Dinas Pertanian yang berada di kabupaten dan Provinsi NTT. Bentuk nyata program Balai Wira Usaha Desa ini dilakukan melalui kegiatan ekonomi kreatif berupa kerajinan dan kegiatan bercocok tanam dengan menanam padi, kacang hijau, sawi, cabai, pembuatan industri tempe, keripik, opak, berternak lele dan sebagainya.  Adapun tujuan akhirnys adalah untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan menyiapkan wilayah perbatasan yang mampu menjadi benteng pertahanan terluar NKRI.

Seluruh program dan tindakan yang dilakukan oleh Satgas Yonif 742/SWY dalam pelaksanaan tugas operasi Pamtas RI RDTL merupakan bentuk tanggung jawab atas amanah dan kepercayaan serta kehormatan untuk mewakili TNI yang diberikan oleh Komando Atas dalam menjalankan tugas pokok TNI yaitu menjaga kedaulatan NKRI di garis batas negara. Melalui pembekalan dan latihan pratugas serta penanaman semangat jiwa korsa dan kebersamaan seluruh prajurit oleh Komando Atas serta arahan dan petunjuk dari Pangkoops dan Dankolakops Pamtas selama pelaksanaan tugas, memacu Satgas Pamtas RI RDTL Sektor Barat Yonif 742/SWY untuk selalu berbuat yang terbaik, tulus dan iklas demi kedaulatan NKRI di sepanjang wilayah garis batas Negara Indonesia. (Yonif 742/SWY, Pendam IX/Udayana)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar