Jumat, 15 Desember 2017

Hari Juang Kartika, Momentum Penting Panjatkan Doa Untuk NKRI

Pendam IX/Udayana
Jumat, 15 Desember 2017

Penetapan Hari Juang Kartika diinspirasi oleh perjuangan Tentara Keamanan Rakyat (TKR) yang bertugas dan bertanggung jawab atas keamanan Rakyat Indonesia dan tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia, untuk mengusir tertara Sekutu yang membonceng Belanda, ingin menancapkan kembali kekuasaan dan kolonialisme di Indonesia, atas dasar tersebut menyulut kemarahan Bangsa Indonesia khususnya masyarakat Ambarawa dan sekitarnya.

Berbagai kekerasan terjadi seperti, Insiden Air di Ambarawa, penyerangan Sekutu terhadap markas-markas TKR, penyiksaan dan pembunuhan terhadap rakyat memunculkan semangat nasionalisme dan patriotisme seluruh rakyat Indonesia untuk mengusir Sekutu di Bumi Ambarawa. Heroisme yang ditunjukkan TNI AD/TKR( saat itu) dan seluruh unsurnya dengan senjata dan peralatan seadanya didukung rakyat melalui Tata Yudha Semi Moderen dan Taktik Supit Urang serta doa dari rakyat Indonesia TNI AD (TKR) berhasil secara gilang gemilang mengusir sekutu dari Bumi Indonesia. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya peranan doa disamping kekuatan secara fisik dan persenjataan dalam mendukung pembebasan rakyat Indonesia dari kaum kolonialisme dan penjajahan. Latar belakang historis tersebut  menjadi tonggak terbitnya Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 163 Tahun 1999 dan Surat Keputusan Kasad Nomor Skep/662/XII/1999, yang pada intinya metetapkan Tanggal 15 Desember sebagai “Hari Juang Kartika”.

Berkenaan dengan itu dalam memeperingati Hari Juang Kartika tahun 2017 ini, Kodam IX/Udayana dibawah pimpinan Pangdam IX/Udayana, Mayjen TNI Komaruddin Simanjuntak, S.I.P., M. Sc, disamping menyelenggarakan berbagai kegiatan yang bersifat kemanusiaan, juga melaksanakan kegiatan Doa Bersama yang dilaksanakan secara terpusat dan tersebar di wilayah jajaran Kodam IX/Udayana, dengan tujuan untuk memohon kepada Tuhan yang Maha Esa agar TNI AD diberikan kekuatan dan senantiasa solid serta profesional dalam mengawal dan menjaga tetap tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Untuk pelaksanaan Doa Bersama di Wilayah Bali dipusatkan di Komplek peribadatan Praja Raksaka Kepaon pada Kamis sore (14/12) diikuti oleh segenap Prajurit TNI, Aparat Sipil Negara yang bermarkas di wilayah Garnizun Denpasar beserta dengan  keluarga sesuai dengan agamanya masing-masing. Untuk umat Muslim dilaksanakan di Masjid Al-Amin, dipimpin oleh Haji Abu Siri dari Kementrian Agama Provinsi Bali, Umat Kristen Protestan di Gereja Uekomene dipimpin oleh Pendeta Daniel dari Persekutuan Gereja Indonesia (PGI), umat Katolik di Aula Paldam IX/Udayana, dipimpin oleh Romo Woda, Pr, dari Keuskupan Denpasar dan Umat Hindu di Pura Agung Praja Raksaka dipimpin oleh Bapak Drs. I Ketut Donder, M.Ag., P.Hd., dari Parisada Hindu Dharma Indonesia, Provinsi Bali.

Dalam peringatan hari Juang Kartika kali ini, Doa Bersama ini dipandang sangat penting sebagai mementum untuk memohon agar TNI AD senantiasa diberikan kekuatan, kejayaan dan memiliki soliditas yang tinggi serta profesional dalam mengemban tugas sebagai pengawal dan menjaga tetap tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia yang kita cintai bersama. (Pendam IX/Udayana)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar