Senin, 22 Januari 2018

Seluruh Babinsa Kodim Bangli Ikuti Rapat Terkait Pengendalian Inflasi Daerah

Pendam IX/Udayana
Senin, 22 Januari 2018

Situasi dan perkembangan saat ini sangat dinamis untuk itu harus kerja dan kerja serta peka dengan situasi yang berkembang. Saat ini pemerintah sudah memberikan kebijakan yang langsung memihak ke Desa dan Babinsa diharapkan dapat bekerja sama dengan maksimal dan bantu oleh Pemerintah Desa serta Babinkamtibmas untuk ikut partisipasi dengan memeberikan informasi terkait dengan adanya kenaikan harga di wilayahnya.

Oleh karena itu di Gedung BMB Pemkab Bangli, Senin (22/1), telah dilaksanakan Rapat Koordinasi Tim Pengendali Inflasi Daerah Kabupaten Bangli terkait pelaksanaan Padat Karya Tunai di Desa yang dipimpin oleh Bupati Bangli I Made Gianyar, S.H., M.Hum.

Pada kesempatan tersebut Bupati Bangli menyampaikan Salah satu contoh penurunan inflansi diawali dari pemerintah pusat sampai daerah yaitu menghapuskan biaya makan pada saat rapat serta meniadakan biaya perjalanan untuk daerah. Permasalahan saat ini adalah harga beras naik sedangkan makanan pokok warga Indonesia adalah nasi, dalam hal ini apakah ada pengganti nasi/beras sebagai makanan pokok penduduk Indonesia.

Diharapkan seluruh masyarakat memanfaatkan Bumdes yang ada di desa karena sudah ada 48 Bumdes yang sudah aktif untuk itu benar benar dapat dimanfaatkan serta diharapkan dari Bulog dapat bekerja sama dengan Bumdes.

Sedangkan penyampaian dari Bapak Hendri perwakilan dari Bank Indonesia mengatakan Inflansi tingkat Nasional 3,61% dan khususnya Bali 3,32% dan khusuanya Bali inplasi dibawah dari inplasi Nasional karena faktor kenaikan harga barang yang dimana harga barang di Bali paling tinggi dibandingkan dengan harga barang di wilayah provinsi lain.

Inflasi karena diakibatkan harga-harga barang yang naik terlalu sikdivikan dan pendapatan masyarakat yang tetap atau tidak ada kenaikan pendapatan/gaji yang menyebabkan inflasi antara lain Kenaikan harga barang yang belakangan ini terus naik, kelancaran distribusi khususnya ditempat yang terpencil sehingga harga barang jauh lebih mahal dibandingan kesediaan pasokan, ketersediaan pasokan yang rawan menyebabkan penimbunan bahan pokok yang dilakukan oleh para tengkulak sehingga tengkulak yang mengendalikan harga, komunikasi juga dapat menaikan harga karena dengan kurang komunikasi khususnya kepada yang pengendali harga antara pemerintah, petani dan tengkulak/pengusaha untuk bersama-sama menjaga inflasi dengan menyetabilkan harga.

Selain itu sumber lain inflasi yaitu Wisatawan, wisatawan yang sangat mempengaruhi inflasi karena semakin banyak wisatawan maka permintaan barang akan naik dan barang juga akan naik karena barang didatangkan dari luar. Diharapkan dengan bekerja sama antara pihak terkait pemasalahan inflasi ini dapat teratasi dengan bersama-sama mengawasi dan mengontrol harga-harga serta mencegah penimbunan barang yang dilakukan oleh oknum tengkulak atau pengusaha.

Tampak Hadir dalam kegiatan Bupati Bangli I Made Gianyar, S.H., M.Hum, Perwakilan Bank Indonesia Prov Bali Bapak Hendri, Perwakilan Bulog Prov. Bali Bapak Ketut, Para pimpinan OPD terkait, Camat, Lurah dan Kepala Desa/Perbekel se-Kab. Bangli, Perwakilan Babinsa Kodim 1626/Bangli dan Babinkamtibmas dan pendamping Desa se-Kabupaten Bangli seluruhnya sekitar 250 orang. (Kodim 1626/Bangli)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar