Sabtu, 18 Agustus 2018

Tak Ada Kata Lelah Bagi TNI Bantu Salurkan Logistik Ke Daerah Terpencil

Pendam IX/Udayana
Sabtu, 18 Agustus 2018

Prajurit TNI tidak mengenal lelah dalam membantu menyalurkan logistik untuk warga korban gempa yang mengguncang Nusa Tenggara Barat pada Minggu (5/8) lalu, meski medan yang dilalui cukup sulit seperti di daerah Kecamatan Gangga, Kayangan maupun Pemenang di Kabupaten Lombok Utara, hal ini disampaikan Kapendam IX/Udayana, Letkol Kav Jonny Harianto G,S.I.P dalam siaran persnya pada Jumat (17/8) di Makodam IX/Udayana.

Jonny mengatakan, kerja keras ini dilakukan TNI agar bantuan segera dapat tersalurkan sampai ke titik Posko pengungsian terpencil yang sulit dijangkau karena memang sulit diakses dengan tekstur wilayahnya merupakan hamparan perbukitan, namun demikian tak menyurutkan semangat personel TNI untuk mendistribusikan bantuan tersebut baik dengan cara dipikul  berjalan kaki maupun ditempuh dengan sepeda motor, yang terpatri hanya niat bagaimana bantuan itu bisa secara merata sampai kepada warga yang berhak menerimanya sehingga kesulitan warga segera dapat teratasi, disamping juga penyalurannya telah ditempuh dengan jalan laut maupun udara,mengingat masih ada warga yang mengungsi di daerah perbukitan.

TNI bekerja sepanjang hari pagi, siang dan malam tidak ada kata lelah, yang ada hanya niat membantu warga dan bagaimana agar kesulitan warga segera dapat diatasi, sehingga wargapun akan dapat merasakan bahwa dalam kondisi serba kesulitan ternyata negara melalui personel TNI nya masih bisa hadir bersama di tengah-tengah warga dipengungsian terpencil yang sedang membutuhkan uluran tangan dan bantuan dari berbagai kalangan. Hal ini secara psikologis juga akan sangat membantu dalam upaya memulihkan trauma dan tingkat stres warga pasca musibah gempa.

Disamping membantu distribusi bantuan logistik tentu masih banyak kegiatan yang dilakukan oleh TNI, mulai dari Pendataan, Evakuasi, Pembersihan Puing-Puing Bangunan, Dapur Lapangan, Rumah Sakit Lapangan, dan termasuk juga melaksanakan terapi secara psikologis, demikian papar Kapendam. (Pendam IX/Udayana)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar