Jumat, 18 November 2016

Kodim 1622/Alor Gelar Do’a Bersama Demi Keutuhan NKRI



Pendam IX/Udayana
Jumat, 18 Nopember 2016

Kodim 1622/Alor menggelar Istiqosah dan Do’a bersama masyarakat untuk menjalin silaturahni dengan seluruh komponen bangsa demi terwujutnya Ke-Bhineka Tunggal Ika-an, Jumat (18/11/2016) bertempat di Gereja GBI Kalabahi bagi yang Nasrani, anggota beragama Islam bertempat di Masjid Al-Muhajirin Kadelang, dan anggota yang beragama Hindu di Pura Giri Dharma Loka Kalabahi Kel. Kalabahi Timur, Kec. Teluk Mutiara, Kab. Alor.

Do’a bersama umat Nasrani di Gereja GBI Kalabahi di pimpin oleh Pdt. Truitje E. Molina Assa dihadiri oleh Pdt. Soleman Lautang, Pdm. Martinus Sailana, Pasi Intel Kodim 1622/Alor Lettu Inf Panuel Tangledang, Pasi Ops Kodim 1622/Alor Letda Inf Yohanis Malaipada, anggota Bintara, Tamtama dan PNS Kodim 1622/Alor yang beragama Kristen, serta jemaat GBI Kalabahi. Dalam yang disampaikan Pdt. Truitje E. Molina Assa dengan mengambil bahan perenungan dalam Kitab Rut 1:15-20. Penyampaian khotbah dijelaskan berkaitan dengan kehidupan Rut bersama ibunya (Naomi) dan saudara iparnya (Orpa) yang begitu saling mengasihi, saling menyayangi walau ada perbedaan suku dan bangsa diantara mereka.

Menurut Pdt. Truitje kita sebagai umat manusia harus bisa memberikan rasa cinta kasih diantara sesama walau kita berbeda karena itulah kualitas hidup dalam Kebhinekaan. Tentu kita semua menginginkan persatuan dan kesatuan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang utuh, damai dan aman dalam bingkai NKRI, karena itu kita sebagai umat Kristen harus bisa memberi teladan seperti Rut, Naomi dan Orpa yang berbeda suku dan bangsa tapi hidup mereka rukun. “Rut katakan, bangsamulah bangsaku dan Allahmulah Allahku, dimana engkau mati, akupun mati disana dan disanalah aku dikuburkan,” itulah rasa kecintaan Rut terhadap ibunya dan juga sebagai rasa cinta kepada bangsanya.

Pdt. Truitje E. Molina Assa juga menyapaikan bahwa sebagai warga Negara tentu kita harus punya rasa kesetiaan kepada bangsa dan negara yakni NKRI harga mati, dan sebagai TNI sudah pasti kerelaannya untuk mempertahankan NKRI itu adalah harga mati. “TNI selalu ucapkan kata “Siap” entah itu dia bisa, tidak bisa, dia benar dan salah pasti selalu ucapkan kata “Siap.” Kata Siap bisa diartikan S= Saya, I-ingin, A=Akan, P= Perubahan, Perbaikan dan Prestasi, tapi itu menurut versi saya dan kalau di TNI seperti apa saya tidak tau, cetus Truitje mengakhiri khotbahnya.

Pasi Intel Kodim 1622/Alor saat memberikan arahan kepada anggota Kodim 1622/Alor dan jemaat GBI Kalabahi yang mengikuti Do’a bersama mengharapkan kepada semua masyarakat pentingnya kepedulian terhadap persoalan bangsa namun tetap menjaga kebhinekaan yang utuh, damai dan aman. Sebagai anak bangsa harus bisa memberikan kesejukan kepada sesamanya dengan tidak memandang suku, agama dan ras itulah Bhineka Tunggal Ika. Kita adalah warga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) harus saling hormat menghormati, kasih mengasihi, cinta mencintai seperti khotbah yang disampaikan ibu Pdt. Truitje E. Molina Assa pasti bangsa kita akan tetap kuat, utuh, damai dan aman, tutup Panuel. (Kodim 1622 Alor)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar