Selasa, 13 November 2018

Berlangsung Sebulan, TMMD Ciptakan Perubahan Signifikan di Desa Lambu dan Desa Soro


Pendam IX/Udayana
Selasa, 13 November 2018

Rangkaian Kegiatan TMMD di Desa Lambu. Prajurit TNI dan masyarakat gotong royong bongkar rumah warga yang diterjang angin kencang.

Tidak menuntut kemungkinan, upaya mengasah potensi terpendam, Desa Lambu menjadi desa pilihan untuk kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) tahun 2018.

Kegiatan ini dibuka pada 15 Oktober lalu. Tentu terpilihnya Desa Lambu telah melalui tahapan dan kajian yang matang berdasarkan aspek geografis, ketersediaan infrastruktur dan aspek sosial kemasyarakatan.

Berlangsung sebulan, Kegiatan TMMD mampu menciptakan perubahan signifikan di Desa Lambu dan Desa Soro. Desa Nggelu-pun ikut tersentuh, yakni, pembuatan jalan yang menghubungkannya dengan Desa Lambu.

Secara keseluruhan, Kegiatan TMMD menyentuh akses pelayanan kesehatan, pembukaan jalan, peningkatan mutu pendidikan, Akses air bersih dan sanitasi serta menumbuhkan kepekaan sosial masyarakat. Berkat TMMD, Desa Lambu dan Desa Soro jauh lebih baik.

Terlaksana dan suksesnya kegiatan TMMD, tidak lepas dari tangan dingin Komandan Distrik Militer 1608/Bima, Letkol Inf. Bambang Kurnia Eka Putra. Dandim ini dikenal luas oleh berbagai kalangan di Bima. Mulai dari kelas atas hingga rakyat kebawah.

Dandim berbadan tegap ini terkenal dermawan karena turut membantu kesehatan gratis untuk warga tidak mampu. Dirinya dibantu LSM, Pers dan Babinsa dalam gerakan sosialnya selama di Bima terutama dalam menyerap informasi. Hasilnya, sudah terhitung puluhan warga di Bima yang sakit parah mendapatkan pengobatan gratis dan dipulangkan dalam keadaan sehat.

Suksesnya TMMD juga, tidak lepas dari campur tangan Pemerintah Daerah Kabupaten Bima dibawah kepemimpinan Bupati Bima Hj. Indah Damayanti Putri, SE. Pemda Bima ikut menggelontorkan dana APBD dalam menunjang kegiatan tahunan ini.

“Segala sesuatu harus diawali dengan niat yang baik. Seberat dan sesulit apapun masalah yang kita hadapi akan terasa ringan dan gampang terselesaikan jika dilakukan secara gotong royong,” ujar Dandim diruang kerjanya beberapa waktu lalu.

Akses pelayanan kesehatan gratis untuk ratusa warga Lambu. Kegiatan berlangsung berkat kerjasama Kodim 1608/Bima dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Bima.

Dandim menjelaskan, Kegiatan TMMD adalah salah satu wujud bhakti TNI pada NKRI. Kegiatan lintas sektoral antara TNI dengan Departemen, Lembaga Pemerintah Non Departemen dan Pemerintah Daerah serta komponen lainnya. Dilaksanakan secara terintegrasi bersama masyarakat, guna meningkatkan akselerasi kegiatan pembangunan di daerah pedesaan, khususnya daerah yang tergolong tertinggal.

“Desa Lambu, Desa Soro serta Nggelu sudah kami tata dan benahi. Tidak hanya infrastruktur yang dibangun namun pola pikir masyarakat juga diasah dan dilatih agar lebih peka dalam mencegah hal yang merusak keutuhan NKRI,” cetusnya.

Lanjutnya, Bentuk fisik yang dibangun di Desa Lambu, Diantaranya, Pembukaan Jalan penghubung dengan Desa Lambu, Mesjid dan Mushola diperbaiki. Fasilitas Kesehatan seperti Polindes dibenahi termasuk ketersediaan tenaga medis (Bidan/perawat) untuk tetap melayani kebutuhan kesehatan masyarakat selama 24 jam.

Selain itu, kegiatan bedah rumah warga tidak mampu dilakukan secara gotong royong oleh TNI dan warga setempat. Acara Tabligh Akbar juga pernah dilaksanakan di salah satu Mesjid di Kecamatan Sape. Moment itu dirangkaikan pembacaan ikrar cinta tanah air oleh pemuda Sape-Lambu.

Mendukung Kegiatan TMMD, Pamsimas (Program Air Bersih dan Sanitasi Berbasis Masyarakat) ikut ambil bagian. Program ini bersumber dari dana hibah luar negeri. Sasaranya untuk melayani akses kebutuhan air bersih dan sanitasi masyarakat di Desa terpencil dan tertinggal.

Program ini sudah hampir rampung dengan prosentase pengerjaan 85 persen dengan melibatkan partisipasi kelompok warga. Uniknya, Masyarakat Desa yang menerima manfaat Pansismas ini diwajibkan menyumbangkan tenaga dan material secara swadaya. Batu Alam dan pasir disediakan warga secara cuma-cuma.

“Masyarakat kerja secara sukarela untuk program Pansismas ini.15 persen akan rampung pada hari Senin (12/11). Tinggal penggalian untuk penanaman pipa. Agar lebih cepat, kami gunakan alat berat excavator,” terangnya

Dilapangan Desa Lambu, sejak Sabtu, 10 November lalu hingga hari ini, juga berlangsung kemah bhakti Pramuka dihadiri 614 peserta. Kegiatan tersebut terdiri dari siswa SMP sebanyak 144 orang, siswa SMA 223 orang, 247 orang Pramuka SWK dan 46 orang Gugus depan dari 23 sekolah di Kota dan Kabupaten Bima. Meski panas menyengat, peserta Baksos melakukan pembersihan sampah sepanjang aliran sungai Desa Lambu.

“Giat Baksos ini bertujuan untuk mendidik anak-anak peduli lingkungan dan kebersihan,” ungkapnya

Kemah bakti Pramuka dilapangan Desa Lambu. Sebanyak 624 peserta dari siswa SMA dan SMP di Kota dan Kabupaten Bima. Peserta Kemah Bhakti Pramuka mendapatkan materi Kemah dan Bela Negara. Para peserta diajarkan Mountenering untuk melatih kemampuan dan mendidik mental serta memupuk kebersamaan.

Kata Bambang, Program TMMD sudah ada sejak tahun 80-an. Skala Nasional, kegiatan TMMD ini melibatkan 33 Departemen dan Lembaga Pemerintah Non Departemen. Elemen ini secara terpadu memasukkan acuan program masing-masing instansi ke dalam program kegiatan fisik atau non fisik TMMD.

“Dari keseluruhan rancangan program TMMD ini, semuanya berhasil dilaksanakan. Ratusan prajurit kami ikut andil besar sukseskan kegiatan ini. Mereka rela berkeringat dan menetap berhari-hari meninggalkan keluarganya demi menyukseskan Program TMMD,” imbuhnya seraya menambahkan.

Untuk itu, secara pribadi dan Institusi, Dandim ucapkan rasa bangga dan terima kasih atas kerja keras prajurit selama sebulan di Desa Lambu dan Soro. Ucapan yang sama juga saya sampaikan kepada Pemerintah Kabupaten Bima, Polri, sejumlah instansi dan lembaga yang ikut berpartisipasi hingga terlaksanannya kegiatan TMMD.

Prajurit Lulusan Akmil ini menyampaikan kegiatan TMMD akan berakhir, Selasa (13/11). Penutupan kegiatan dinilai sangat fundamental oleh warga di Desa Lambu ini akan dihadiri oleh Danrem 162/WB. Sejumlah pejabat penting di pemerintah propinsi NTB dan daerah juga dikabarkan akan menghadiri penutupan TMMD.

“Ini moment yang luar biasa. Semoga dapat menjadi pelajaran berharga bagi kita. Mari kita secara sadar untuk hilangkan stigma negatif yang melekat di Bima ini terkait isu keamanan. Buatlah orang lain menyukai dan ingin datang ke Bima. Saya menilai, Bima tidak kalah cantik dibanding Lombok dan Bali untuk sektor pariwisata dan khasanah budaya lokal lainnya” ajaknya

“Dalam kesempatan ini juga, saya mengajak semua pihak untuk tetap gelorakan semangat gotong royong di dana mbojo tercinta. Mari lakukan perubahan besar demi tercapai cita-cita luhur bangsa Indonesia, aman, damai dan sentosa,” pungkas Dandim yang pernah ditugaskan di Aceh ini. (Kodim 1608/Bima)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar