Jumat, 16 November 2018

"Ngoho Doro", Tim Gabungan TNI-Polri dan Anggota KPH Ringkus 4 Orang Terduga Pelaku


Pendam IX/Udayana
Jumat, 16 November 2018

Empat orang warga dari Desa Ranggo, Kecamatan Pajo, Kabupaten Dompu, NTB diringkus aparat tim gabungan TNI, Polri dan anggota KPH Tofo Pajo karena kedapatan melakukan perambahan hutan (Ngoho Doro) di kawasan hutan lindung So Piri Desa Ranggo, Kamis (15/11).

Keempat terduga pelaku penebangan liar yang diamankan itu ialah AW, JN, FF dan RH. Selain mengamankan pelaku, aparat juga berhasil mengamankan barang bukti berupa 1 buah mesin chainsaw dan 4 buah parang.

Kepala KPH wilayah Tofo Pajo, Syaiful., menyatakan bahwa penangkapan itu dilakukan menindak lanjuti laporan anggota Pamhut yang setiap melaksanakan patroli kerap menemukan masyarakat melakukan penebangan liar tanpa ijin di luar daerah kawasan tutupan Negara di Desa Ranggo, Kecamatan Pajo.

“Kita harus menangkap pelaku penebang liar, karena di daerah tersebut rawan longsor dan banjir. Saat ini, empat orang terduga pelaku dan barang bukti dibawa ke Polres Dompu untuk dimintai keterangan dan diproses lebih lanjut,” tuturnya.

Patroli gabungan tersebut terdiri dari anggota Kodim 1614/Dompu, anggota Polres Dompu dan anggota KPH Toffo Pajo di kawasan hutan lindung untuk mengurangi pembalakan liar dan melestarikan hutan Wilayah Kabupaten Dompu.

Terpisah, Dandim 1614/Dompu Letnan Kolonel Czi  Arief Hadiyanto, S.IP, membenarkan adanya penangkapan terduga pelaku pembalakan liar di kawasan hutan Desa Ranggo.

"Ya, tadi anggota sudah laporan bahwa ada empat orang yang berhasil diamankan beserta barang buktinya dan saat ini sudah diamankan di Polres Dompu untuk dimintai keterangan," sebut Arief.

Menurutnya, daerah tersebut juga rawan banjir, apalagi sekarang sudah mulai datangnya musim hujan, justru akan semakin rawan banjir, karena pohon-pohon banyak ditebang dan dicuri.

"Jumat minggu lalu juga di dua desa terkena banjir yang mengakibatnya ratusan rumah terendam di Desa Tolokalo dan Desa Songgajah Kecamatan Kempo," ujarnya.

"Dengan kejadian  bencana banjir, mestinya masyarakat sadar tidak  lagi  melakukan penebangan kayu-kayu di hutan secara liar, karena hutan di kawasan NTB khususnya di Dompu juga banyak yang  gundul. Akibatnya tanah tidak mampu menahan air hujan," harapnya.  

Lulusan Akmil 98 itu juga menghimbau kepada seluruh  masyarakat untuk segere hentikan kegiatan penebangan kayu-kayu dihutan

“Mari  ikut berpartisipasi menjaga kelestarian hutan serta  menjaga kebersihan lingkungan terutama di musim hujan untuk menghindari tersumbatnya saluran irigasi yang bisa berdampak buruk bagi kehidupan kita,” ucapnya. (Kodim 1614/Dompu)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar