Jumat, 05 Februari 2016

Waspadai Proxy War, Danrem/162/WB Berikan Ceramah Usai Sholat Jum’at


Pendam IX/Udayana
5 Pebruari 2016
Editor Kapten Inf I Nyoman Budiarta


Danrem 162/WB Kolonel Czi Lalu Rudy Irham Srigede, S.T.,M.Si., setelah Sholat Jum’at memberikan ceramah kepada Santriwan/Santriwati serta seluruh pengurus Ponpes Al-Mahmud Tgh. Ahmad Maqi, Toga dan Tomas, Jumat (5/2) di Desa  Aik Ampat, Kec. Gerung, Kab. Lobar.

Dalam kesempatan tersebut Danrem 162/WB menyampaikan mengenai proxy war, mengingat proxy war atau perang proxy sangat berbahaya karena perang ini tidak seperti perang pada umumnya yang menimbulkan kehancuran dua pihak yang bertikai langsung berhadapan, namun perang proxy ini tidak demikian karena negara yang ingin menyerang Negara lain tidak turun tangan langsung namun menggunakan pihak ketiga yang ada di dalam negara yang akan menjadi target tersebut atau sering disebut juga dengan boneka misalnya menggunakan LSM, Mahasiswa dan kelompok-kelompok lainnya sebagai alat untuk menghancurkan Inpoleksosbudhankam suatu negara, seperti merusak generasi muda dengan peredaran Narkoba, semakin banyaknya aliran-aliran radikal yang dapat memecah persatuan dan kesatuan bangsa serta  lain sebagainya.

Hal ini terjadi dikarenakan jumlah penduduk dunia yang semakin bertambah terus, namun sumber energi, pangan dan air semakin menipis, dengan demikian tidak menutup kemungkinan banyak negara yang akan saling berebut lahan yang lebih subur untuk mempertahankan hidup.

Perlu kita sadari bahwa negara kita yang memiliki dua musim dan dilalui oleh garis khatulistiwa tentu memiliki tanah yang lebih subur dibandingkan dengan negara yang memiliki empat musim, oleh sebab itu dengan kekayaan alam yang kita miliki peluang ancaman proxy war sangat mungkin terjadi, untuk itu kita sebagai masyarakat Indonesia yang kaya akan pangan dan air karena kesuburan alam yang dimiliki harus selalu bersyukur dan selalu menjaga bangsa ini dari berbagai ancaman yang dapat menghancurkan bangsa kita.

Sebagai negara dengan masyarakat agraris serta didukung dengan alam yang subur maka hal tersebut harus terus kita jaga dengan terus bercocok tanam dan bersama-sama mensukseskan program peningkatan swasembada pangan yang telah dicanangkan oleh pemerintah.

Dalam kesempatan tersebut Danrem 162/WB juga berpesan kepada seluruh jamaah yang hadir agar terus menjaga kesatuan dan persatuan bangsa, karena jika kita kembali mengenang sejarah berdirinya bangsa ini, tidak di dilakukan oleh satu kelompok atau satu ras dan suku tertentu saja namun kemerdekaan Indonesia diperjuangkan oleh seluruh masyarakat yang berbeda suku, ras, dan lainnya, oleh sebab itu mengapa saat ini  kita harus terpecah belah dan melupakan sejarah berdirinya bangsa ini,   mari kita buka mata, telinga, hati dan pikiran kita untuk melihat negeri yg kita cintai ini, dengan selalu maningkatkan rasa nasionelisme dan menambah  rasa cinta serta kesadaran kita untuk merubah bangsa ini menjadi lebih maju.

1 komentar:

  1. Kita memang harus selalu waspada dalam setiap situasi.
    Terima kasih atas infonya pak I Nyoman Budiarta SH, kalo sempat silahkan jalan-jalan/blogroll ke http://simaktopdam09.blogspot.co.id/ maupun ke http://igededuduk.blogspot.co.id/

    BalasHapus