Jumat, 17 Maret 2017

Bangun Sinergitas Kapolda NTT Kunjungi Kodim 1622/Alor

Pendam IX/Udayana
Jumat, 17 Maret 2017

Dalam rangka membangun sinergitas TNI-Polri, Kapolda NTT Brigjen Pol. Drs. Agung Sabar Santoso, S.H., M.H. berkunjung di Makodim 1622/Alor sebagai rangkaian kunjungan kerjanya ke wilayah Polres Alor, Kamis siang (15/03).

Diawali dengan penyambutan oleh Para Perwira Kodim 1622/Alor, selanjutnya Kapolda bersama rombongan memasuki Aula Makodim untuk silaturahmi dengan Para Prajurit Kodim 1622/Alor.

Dalam sambutan yang disampaikan oleh Kapten Arh I Made Wiranatha yang mewakilki Dandim 1622/Alor Letkol Inf  Daniel, menyampaikan terima kasih kepada Kapolda bersama rombongan.

“Ini momentum yang sangat baik dan berharga bagi kami dan tidak salah juga Kapolda berkunjung ke Kodim karena TNI-Polri lahir dari satu rahim namun dua tubuh. Kami juga mohon maaf karena Komandan Kodim tidak ada di tempat karena harus mengikuti Apel Dansat di Bandung,” ujar Made.

Sedangkan Kapolda dalam sambutannya menyampaikan bahwa dirinya baru menjabat Kopolda NTT dalam  dua bulan ini, maka sebagai orang baru saya harus memperkenalkan diri dan bersilaturahmi dengan rekan-rekan TNI.

Lanjut disampaikan, saya harap situasi Kabupaten Alor yang sudah sangat baik, kondusif harus kita pertahankan.  Polisi, TNI, Pemerintah Daerah harus tetap mempertahankan situasi seperti ini. Kenapa? karena dengan situasi seperti masyarakat bisa kerja cari makan dengan aman, damai dan lancar. Kalau masyarakat makan kenyang, tugas kita tidak terlalu sulit. Yang paling banyak adalah pembinaan, Babinsa, Bhabinkamtibmas yang capai karena bicara terus, mencari informasi. Tapi Babinsa, Bhabinkamtibmas dan kepala desa harus kompak.

Lanjutnya disampaikan bahwa Panglima TNI dan Kapolri selalu dalam Rapim mengatakan bahwa ancaman kita saat ini adalah Narkoba, Terorisme dan Intoleransi yang harus kita hadapi bersama. “Kalau bapak-bapak ketemu pemakai, pengedar Narkoba ditangkap saja, serahkan ke Polisi.

“Tangkap boleh karena Polisi terbatas. Tangkap boleh, nggak masalah tapi usahakan tertangkap tangan dan serahkan ke Polisi”.

Kalau menurut pandangan kita, ada kegiatan intoleransi, amankan saja. Lebih besar biaya kalau masalah intoleransi, ribut-ribut baru kita tangani, apalagi ada bakar-bakar segala macam. Dari awal, teman-teman Babinsa yang mata dan telinganya tajam silahkan bersharing dengan Bhabinkamtibmas. Target kita adalah Nusa Tenggara Timur aman dari kegiatan-kegiatan intoleransi.

Terus terorisme juga begitu. Terorisme kelompoknya banyak, sekarang di Syria, Irak sudah ditekan dan bubar. Kalau orang Indonesia pasti larinya kembali ke Indonesia. Syukur-syukur kalau kita bisa ngawasin, kalau tidak bisa ngawasin? dia punya ideologi semakin-makin mantap, agama selain agamanya, dia anggap musuh, darah diminum halal katanya. Hal seperti ini sudah nggak benar. Inilah yang menjadi target kita jangan sampai masuk ke wilayah kita.

Polisi juga begitu, TNI juga begitu. Polisi-TNI kompak, Insya Allah, saya selalu mengatakan kepada keluarga besar Polri, kita bekerja tidak sendiri. Kunci dalam menangani suatu permasalahan yang ada di tengah masyarakat itu kebersamaan. Babinsa, Bhabinkamtibmas, kepala desa, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda bersatu maka kita bisa menghadapi semua.

TNI bisa menghadapi sendiri, tapi sejauh mana? keterbatasan personel dan segala macam. Polisi juga bisa, tapi sama keterbatasan personel dan segala macam, jadi harus bersama-sama pasti orang nggak akan berani coba-coba, tegas Kapolda.
Silahkan, Dandim dan Kapolres, Para Pasi Kodim dan Para Kasat Polres, Danramil dan Kapolsek, Babinsa dan Bhabinkamtibmas selalu berkoordinasi bertukaran informasi, pinta Kapolda mengakhiri sambutannya. (Penrem 161/Wira Sakti)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar