Rabu, 21 Agustus 2019

Satgas Yonif Raider 408/Sbh Ajarkan Warga Perbatasan Buat Kompor Gas Praktis & Ekonomis


Pendam IX/Udayana
Rabu, 21 Agustus 2019

Belu - Kehidupan wilayah perbatasan RI-RDTL di Kecamatan Lamaknen Selatan Kabupaten Belu yang jauh dari kehidupan kota, menjadi perhatian bagi Satgas Pamtas Yonif R 408/Sbh. Selain melaksanakan tugas pokoknya sebagai garda terdepan pertahanan dan keamanan Negara, Satgas Yonif Raider 408/Sbh juga turut berperan serta membantu pemerintah dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat sekitar wilayah yang menjadi binaannya. Berbagai cara dan tehnik terus dimunculkan guna mewujudkannya. Salah satunya adalah dengan kegiatan yang dilakukan oleh Pos Lakmaras yaitu cara membuat kompor gas praktis dan ekonomis.

Pembuatan kompor gas ekonomis ini sangat praktis dan mudah di kerjakan karena menggunakan bahan-bahan yang mudah didapatkan. Nantinya Kompor gas sederhana berbahan BBM jenis premium ini bisa menjadi salah satu alternative pengganti tungku ataupun kompor dalam memasak.

"Inovasi ini timbul dikarenakan sulitnya warga sekitar dalam mencari kayu bakar yang biasa digunakan untuk memasak. Keterbatasan populasi tanaman kayu yang ada di sekitar wilayah Kecamatan Lamaknen Selatan juga menjadi alasan lain untuk memunculkan inovasi ini", ungkap Dansatgas Yonif Raider 408/Sbh Mayor Inf Joni Eko Ptasetyo, S.I.P.

Bahan baku pembuatan kompor gas sederhana ino sangat mudah didapatkan di sekitar lingkungan warga, antara lain pompa gelembung ikan hias (bagi warga yang mampu membeli dan memiliki sumber listrik di rumahnya) atau ban dalam kendaraan (sebagai penggantinya), selang kecil (yang biasa digunakan warga sebagai pengukur dalam membangun rumah), pipa bekas antena radio atau pipa bekas payung kecil, kaleng biskuit dan BBM jenis premium/pertalite/pertamax. 

"Semua bahan di atas dirakit menjadi sebuah sumber kompor gas sederhana dengan bahan bakar uap BBM premium sebagai pengganti gas elpiji. Nantinya kebutuhan bahan bakar yang digunakan juga lebih ekonomis. 0,5 liter bbm mampu digunakan selama lebih dari satu minggu dalam penggunaan memasak sehari-hari", tambah joni.

Sementara Danpos Lakmaras Lettu Inf Doni pada saat memperkenalkan kompor gas sederhana tersebut ke masyarakat juga menjelaskan bahwa proses terjadinya kompor gas dikarenakan adanya dorongan angin yang keluar dari pompa gelembung akuarium ataupun ban dalam terhadap bbm sampai bergejolak sehingga timbul uap gas yang kemudian disalurkan menuju tungku perapian.

Ilmu baru ini disambut hangat oleh masyarakat. Masyarakat yang hadir dalam kegiatan tersebut terlihat sangat tertarik dan antusias untuk mencoba mempraktekkan ilmu yang di dapat di rumah mereka. Hal ini terlihat dari antusiasnya masyarakat melontarkan pertanyaan-pertanyaan seputar cara membuat kompor gas praktis tersebut.

Salah satu warga yang terlihat sangat antusias adalah Bp Simon Mau Bere, 35 tahun warga Desa Henes Kecamatan Lamaknen Selatan. Dia berkomentar bahwa kompor gas sederhana ini sangat praktis dan juga ekonomis, karena dibuat dari bahan yang mudah didapat dengan harga yang murah.

"Pengetahuan baru ini sangat bermamfaat bagi masyarakat perbatsan, dengan adanya kompor gas ini warga tidak perlu lagi kesulitan masuk hutan untuk mencari kayu bakar ataupun membeli minyak tanah (gasoline). Selain efektif dan efisien penggunaan kompor gas ekonomis ini juga lebih irit",ungkap Simon. (Satgas Yonif Raider 408/Sbh)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar