Rabu, 18 September 2019

Bertindak Selaku Irup Pemberangkatan Jenazah Alm. HS Dillon, Pangdam Turut Berbelasungkawa


Pendam IX/Udayana
Rabu, 18 September 2019

Denpasar - Jenazah Harbrinderjit Singh Dillon atau H.S. Dillon mendapatkan hak untuk diupacarai secara militer karena beliau dianugerahi Bintang Jasa Mahaputra Utama yang merupakan penghargaan yang diberikan oleh negara, dan pastinya negara memberikan bukan kepada orang yang sembarangan, sehingga kami patut juga memberikan penghormatan terakhir yang terbaik kepada beliau.

Demikian diungkapkan Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Benny Susianto, S.I.P., selaku Inspektur Upacara pada kegiatan pemberangkatan jenazah almarhum H.S. Dillon, yang digelar di  Rumah Duka RS. Angkatan Darat, Denpasar, pada Selasa (17/9/2019), dengan dihadiri oleh Danrem 163/WSA, Para Staf Ahli Pangdam IX/Udy, Para Asisten Kasdam IX/Udy, Para Kabalakdam IX/Udy, Dandim 1611/Badung, serta Keluarga dan Kerabat Almarhum.

Pada kesempatan tersebut, Pangdam juga menyampaikan belasungkawa kepada keluarga yang ditinggalkan. Harapannya, pelajaran positif yang ditinggalkan beliau dapat diteladani.

"Tentunya kami juga merasa kehilangan karena pasti beliau adalah bagian dari pada masyarakat bangsa ini yang memberikan kontribusi positif yang begitu besar untuk kehidupan berbangsa dan bernegara, dan patut diteladani juga apa yang telah beliau berikan kepada kita semua," demikian ungkap Pangdam.

H.S. Dillon adalah salah satu tokoh Indonesia di bidang Hak Asasi Manusia (HAM) dan sosial-ekonomi. Beliau pernah menjabat sebagai Anggota Komnas HAM, Anggota Dewan Ekonomi Nasional, Anggota Tim Gabungan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, Penasihat Menko Perekonomian Bidang Penanggulangan Kemiskinan, Kepala Badan Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan, Direktur Kemitraan untuk Reformasi Pemerintahan, serta Utusan Khusus Presiden bidang Penanggulangan Kemiskinan.

Penghargaan Tanda Jasa Bintang Mahaputera Utama diperolehnya pada 13 Agustus 2015 di Istana Negara yang diserahkan langsung Presiden RI. Bintang Jasa Mahaputera Utama adalah penghargaan sipil yang tertinggi, tetapi dikeluarkan dan diberikan sesudah Bintang Republik Indonesia serta diberikan kepada mereka yang berjasa luar biasa terhadap nusa dan bangsa pada bidang atau peristiwa dan hal tertentu baik pada bidang militer maupun di luar bidang militer.

Usai upacara, jenazah almarhum diberangkatkan ke Krematorium Kertha Semadi, Nusa Dua, untuk dikremasi dan abunya akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta. (Pendam IX/Udy)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar