Bima – Tingginya intensitas hujan beberapa hari terakhir mengakibatkan terjadinya banjir pada Jumat (2/4/2021) kemarin menyisakan duka bagi masyarakat, khususnya di 32 desa dari 7 kecamatan yang tersebar di Kabupaten Bima.
Melihat kondisi tersebut, Komandan Kodim 1608/Bima Letkol Inf Teuku Mustafa Kamal dan jajarannya bersama instansi terkait lainnya langsung mengambil langkah upaya penyelamatan dan evakuasi korban bencana banjir.
“Warga yang terjebak banjir dievakuasi menggunakan perahu karet dilengkapi jaket pelampung, tali tambang dan lainnya,” ujarnya.
Dijelaskannya, hujan deras kemarin membawa dampak bagi masyarakat sehingga ia bersama jajarannya sejak Jumat malam langsung turun membantu warga sekaligus memberikan bantuan makanan kepada masyarakat terdampak banjir.
Hari ini, kata Mustafa Kamal, air berangsur mulai surut. "Bahkan di beberapa lokasi personel Koramil mulai bergotong royong membersihkan rumah-rumah warga yang terendam banjir di Perumahan BTN Desa Rabakodo Kecamatan Woha,” terangnya Minggu (4/4/2021).
Ia menerangkan, sampai saat ini pihaknya bersama Polres dan Pemda berpencar di lokasi rawan banjir sesuai data untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
Pria kelahiran Aceh itu juga mengajak semua pihak untuk membantu meringankan beban para korban banjir dengan memberikan bantuan baik obat-obatan maupun logistik yang bisa langsung dikonsumsi.
Terpisah, Komandan Korem 162/WB Brigjen TNI Ahmad Rizal Ramdhani di Mataram menginstruksikan kepada para Dandim jajarannya untuk melakukan deteksi dini dan cegah dini untuk mengantisipasi setiap perkembangan situasi terutama kondisi cuaca yang tidak menentu.
“Kondisi sekarang musim hujan, agar ini dijadikan atensi oleh seluruh jajaran sehingga bisa mengambil langkah cepat dan tepat apabila terjadi hal-hal yang bersifat urgen dan membutuhkan penanganan yang cepat,” jelasnya.
Sesuai dengan data yang diperoleh, hampir seluruh satuan di wilayahnya memiliki potensi banjir karena kondisi alam kita yang semakin hari semakin tandus dan minimnya pohon besar di hutan yang dapat menampung debit air hujan.
“Ini menjadi suatu persoalan kita bersama untuk kedepan agar diperbaiki bersama dengan melakukan reboisasi dan tidak ada lagi penebangan hutan secara liar,” ungkapnya.
Selain kondisi hutan, lanjutnya, kebersihan lingkungan harus menjadi prioritas terutama saluran air seperti sungai, kali dan sebagainya sehingga ketika hujan, debit air dapat disalurkan hingga ke hilir.
“Mari kedepan kita sama-sama meningkatkan kesadaran dan kepekaan terhadap lingkungan, jaga alam maka alam juga akan menjaga kita,” pungkas Jenderal Bintang Satu itu. (Penrem 162/WB)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar