Selasa, 15 Desember 2015

Peringatan Hari Juang Kartika Tahun 2015 Di Kodam IX/Udayana


Pendam IX/Udayana
15 Desember 2015
Editor Kapten Inf I Nyoman Budiarta

Pangdam IX/Udayana Mayor Jenderal TNI M Setyo Sularso, bertindak sebagai Inspektur Upacara pada peringatan Hari Juang Kartika Selasa (15/12) bertempat di Lapangan Puputan Marga Rana, Renon Denpasar.

Hari Juang Kartika terlahir dari peristiwa bersejarah para pendahulu TNI AD bersama rakyat, melawan musuh yang ingin menjajah kembali bumi pertiwi ini. Di Kota Ambarawa pada tanggal 15 Desember 1945, Perjuangan Tentara Keamanan Rakyat (TKR) yang dipimpin Jenderal Sudirman pada pertengahan Desember 1945 membuat tentara sekutu terpukul mundur dari Ambarawa menuju Semarang, walaupun  TKR dihadang dengan  kekuatan persenjataan modern serta kemampuan taktik dan strategi sekutu canggih , para pejuang RI tak pernah gentar sedikit pun, ,mereka melancarkan serangan dengan gigih seraya melakukan pengepungan ketat di semua penjuru kota Ambarawa yang akhirnya hingga saat ini diperingati sebagai Hari TNI AD.

Pada kesempatan tersebut Pangdam IX/Udayana selaku Inspektur upacara membacakan Amanat Kepala Staf Angkatan darat mengajak kita semua untuk   menjadikan momentum peringatan Hari Juang Kartika ini sebagai wahana untuk mensyukuri segenap capaian yang telah dapat diwujudkan bersama, sekaligus untuk melakukan introspeksi dan mawas diri terhadap pelaksanaan tugas yang telah dilakukan dalam kurun waktu setahun lalu. Peringatan ini juga selayaknya menjadi saat untuk membulatkan tekad dalam upaya untuk terus meningkatkan kualitas pengabdian TNI AD di masa yang akan datang.

Pada kesempatan peringatan Hari Juang kali ini melalui amanat Kasad diingatkan  juga apa yang disampaikan oleh Presiden RI dan Panglima TNI dalam peringatan Hari TNI Ke-70 tanggal 5 Oktober yang lalu, yakni TNI adalah Rakyat dan Rakyat adalah TNI serta Rakyat Indonesia adalah Ibu kandung TNI.  Bagi TNI AD, penekanan tersebut akan selalu relevan dan menjadi pedoman dalam pelaksanaan tugas. TNI AD tidak hanya tentara yang lahir dan terbentuk dari rakyat pejuang, tetapi selalu dan akan terus berjuang bersama rakyat. Sejarah telah membuktikan bahwa selama 70 tahun masa pengabdiannya, TNI AD tidak dapat dilepaskan dari rakyat.

Selanjutnya, sebagai salah satu pilar penopang bagi tetap tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia, TNI AD tidak hanya harus menjadi kekuatan yang profesional, kuat, kokoh dan andal tetapi juga harus selalu manunggal dengan rakyat,  kebersamaan TNI dengan rakyat sebagai satu kekuatan yang sinergis, telah berhasil mengatasi berbagai ancaman, gangguan dan hambatan yang dihadapi Bangsa Indonesia. Saya berkeyakinan negara kita akan tetap berdiri dengan kokoh, bila rakyat menyatu dengan TNI, serta seluruh komponen bangsa bersatu padu dan bersinergi membangun bangsa.
Sejalan dengan tema yang diusung pada peringatan kali ini yakni   “MELALUI HARI JUANG KARTIKA, KITA MANTAPKAN JATI DIRI TNI AD DAN KEMANUNGGALAN TNI-RAKYAT GUNA MEWUJUDKAN INDONESIA YANG BERDAULAT, MANDIRI DAN BERKEPRIBADIAN.” pada momentum peringatan Hari Juang Kartika tahun ini, jajaran TNI AD di seluruh tanah air tidak hanya memperingati, tetapi juga terus melakukan berbagai kegiatan karya bhakti untuk mempelopori dan membantu mengatasi kesulitan rakyat di wilayah masing-masing. Berbagai keberhasilan dan prestasi yang telah dicapai TNI AD hingga saat ini, tentu tidak terlepas dari kerja keras dari para sesepuh, para pimpinan, serta pengabdian para pendahulu selama berdinas di satuan jajaran TNI AD,  sebagaimana pesan Panglima Besar Jenderal Soedirman bahwa NEGARA INDONESIA TIDAK CUKUP DIPERTAHANKAN OLEH TENTARA SAJA, MAKA PERLU SEKALI MENGADAKAN KERJA SAMA YANG SEERAT-ERATNYA DENGAN GOLONGAN SERTA BADAN-BADAN DI LUAR TENTARA.

Pesan Bapak TNI ini hendaknya selalu tergelorakan dalam hati dan pikiran setiap Prajurit TNI AD, serta menjadi landasan moral dalam berpikir, bersikap dan bertindak. sejalan dengan kemajuan jaman, TNI AD memang harus terus berkembang dan membangun dirinya menjadi organisasi yang semakin modern dan profesional, tetapi sekali lagi, TNI AD tidak pernah boleh meninggalkan jati diri dan roh perjuangannya sebagai tentara rakyat Peringatan Hari Juang kartika ini dihadiri oleh para pejabat antara lain, Wakil Gubernur Bali, Kapolda Bali, para pejabat dilingkungan TNI, Para Bupati sebali, Tokoh Agama, Masyarakat ,Adat, pejabat dilingkungan Pemda Provinsi Bali, Para pimpinan Media, Persit Kartika Chandra Kirana dan sejumlah undangan lainnya. Sebagai acara tambahan dilanjutkan dengan Devile, pembukaan Pameran Alut Sista dan syukuran yang digelar dilingkungan Lapangan Puputan Margarana Niti Mandala Renon Denpasar. (Pendam IX/Udayana).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar