Sabtu, 23 Juli 2016

Raja Besi Berek Tohe Gelar Untuk Pangdam IX/Udayana


Pendam IX/Udayana
24 Juli 2016
Editor Kapten Inf I Nyoman Budiarta

Menjadi suatu kelaziman atau tradisi bagi suatu masyarakat yang memiliki adat yang kuat untuk memberikan penghargaan terhadap orang yang mereka dapat jadikan panutan atau pemimpin. Ini tercermin dari apa yang dilakukan oleh warga Desa Tohe, Kecamatan Reihat, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur saat menerima kehadiran Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Kustanto Widiatmoko, M.D.A., dalam rangka Upacara Pembukaan Operasi Teritorial TNI Tahun Anggaran 2016 di Wilayah Korem 161/Wira Sakti. Pangdam tidak hanya sekedar hadir untuk kegiatan tersebut, tetapi sudah didaulat dan dikukuhkan sebagai warga kehormatan Kerajaan Tohe dan pemerintahan Desa Tohe, sebelum Upacara Pembukaan Operasi Teritorial dilaksanakan.

Penokohan ini dipimpin oleh Tokoh Adat Desa Tohe, Bapak Raja Leonardus Manek Yos Seran yang disaksikan oleh ribuan warga desa setempat. Pangdam IX/Udayana digelari kehormatan "Raja Besi Berek Tohe" yang artinya Raja Pemberani dan Bijaksana Tohe. Pemberian gelar kehormatan seperti ini didasari pada tatacara adat yang berakar pada tradisi dan budaya serta berlaku dalam Kerajaan (Kenaian) Tohe, Likubauk Leowau dan Kerajaan Agung (Keloroan) Fehalaran Belu.

Sebagaimana disaksikan ribuan Warga Desa Tohe, penobatan tersebut yang ditandai dengan pengenaan dan penyematan pakaian kebesaran Raja Tohe yang terdiri dari atas tiga bagian penting yaitu Futu Lesu (pemasangan topi kehormatan), Tahu Faru (pemakaian pakaian adat) dan Hakaer Oe (penyerahan tongkat kekuasaan) dengan julukan "Nai Dasi Besi Datok", suatu julukan yang diambil dari nama Raja Pertama Kerajaan Tohe yaitu "Nai Dasi Besi Datok", yang merupakan raja pertama Kerajaan Tohe nan bijak, ksatria, patriiotik dan memiliki jiwa kepahlawanan.

Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Kustanto Widiatmoko, M.D.A., usai Upacara Pembukaan Kegiatan Operasi Teritorial TNI di lapangan Wewori, Haekesak, Desa Tohe, Kecamatan Raihat, Kabupaten Belu, Timor Barat wilayah perbatasan RI-RDTL mengatakan, dirinya tidak menyangka mendapatkan penghargaan kehormatan dinobatkan sebagai Raja Tohe. "Saya tidak mengira untuk mendapatkan penobatan ini. Tentunya ini satu kehormatan bagi saya, dan saya ucapkan terimakasih atas penghargaan masyarakat di perbatasan Belu yang sudah memberikan kehomatan ini". Dikatakan bahwa, penobatan yang telah diberikan bagi dirinya merupakan penghargaan yang luar biasa dari masyarakat  Desa Tohe dan akan berupaya menjaga kepercayaan dan amanat yang telah diberikan. "Ini bagian dari masyarakat Belu dan kita akan terus bekerja memajukan wilayah perbatasan ini".

Adapun alasan mendasar penobatan Pangdam IX Udayana dengan gelar kehormatan tersebut, karena Pangdam  telah melakukan kunjungan perdana ke wilayah Desa Tohe di perbatasan RI-Timor Leste, dan sepanjang sejarah hal ini sebagai kunjungan strategis teritorial. Masyarakat Desa Tohe merasa sungguh-sungguh  bersyukur dan bahagia atas kunjungan Pangdam IX/Udayana bersama rombongan. Diharapkan kunjungan ini tidak saja sekali, tapi ke depannya terus berkunjung di Istana Raja Tohe dan Istana Rakyat Desa Tohe.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar