Senin, 14 November 2016

Dandim Menyampaikan Arahan Panglima TNI di Makodim 1613/Sumba Barat



Pendam IX/Udayana
Senin, 14 Nopember 2014

Dandim 1613/Sumba Barat  Letkol Inf Fifin menyampaikan  arahan Panglima TNI  tentang perkembangan situasi saat ini yang terjadi di negara kita pasca kegiatan unjuk rasa damai 4 Nopember 2016,  dihadiri oleh  Kapolres Sumba Barat AKBP. M. Erwin, Ketua FKUB Pdt. Agustinus  Ndima, S.Th., Ketua MUI Sumba Barat Abdullah A. Bamuallim serta tokoh lintas agama, Kakesbangpol Sumba Barat, Pengusaha, Pimpinan Bank, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, Tokoh Adat serta Ibu-ibu Persit Kodim 1613/Sumba Barat,  di Aula Makodim 1613/Sumba Barat

Pada kesempatan acara tersebut Dandim 1613/Sumba Barat, Letkol Inf Fifin menyampaikan  arahan Panglima TNI antara lain tentang perkembangan situasi saat ini yang terjadi di negara kita pasca kegiatan unjuk rasa damai 3 Nopember 2016. Dandim mengatakan dikarenakan banyaknya informasi melalui media sosial,  apabila ada yang  menghina insitusi, menjelek-jelekan, menistakan agama tertentu lewat Medsos bisa dilaporkan oleh pihak yang dirugikan dan tindakan itu bisa dipidanakan.

Lebih lanjut dikatakan semua informasi yang berkembang pasti akan berpengaruh terhadap semua aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara baik di bidang sosial, budaya, ekonomi dan keamanan.
TNI bersama komponen masyarakat lainnya berkomitmen untuk menjaga negara kita tercinta terhadap segala bentuk ancaman baik yang berasal dari dalam  maupun luar negeri yang dapat mengganggu stabilitas dan  keutuhan bangsa.

Sementara itu Ketua MUI Kabupaten Sumba Barat menyampaikan beberapa hal antara lain megucapkan terimakasih  atas inisiatif Dandim 1613/Sumba Barat mengadakan pertemuan ini sehingga kita bisa berkumpul untuk  membicarakan suatu yg teramat penting bagi kelangsungan hidup kita sebagai bangsa. Pernyataan dari umat Islam mengenai 4 pilar bangsa yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tungga Ika sudah final tidak usah diragukan dan sudah terbukti sampai saat ini tidak pernah ternodai karena sudah menjadi komitmen dari dalam hati umat Islam, bahwa ada gerakan-gerakan yang mangatasnamakan Islam tidak sepenuhnya mewakili umat Islam secara keseluruhan, ungkapnya,

Apa yg sudah terjadi pada (04/11) kemarin adalah menuntut penegakan hukum bagi pelaku penistaan agama, kegiatan tersebut  disaksikan oleh semua masyarakat. Gerakan tersebut meminta penegakan hukum penistaan agama bukan menolak calon Gubernur yg beragama Kristen, ini contoh upaya-upaya untuk memecah belah bangsa, menghasut dan memprovokasi dari pihak-pihak tertentu. Tokoh Agama Islam ini menghimbau  masyarakat Sumba Barat jangan  membatasi diri, masalah yang terjadi di daerah lain jangan kita bawa ke daerah kita ini agar kita bisa bekerja, ngobrol, pesta, bisa tenang tanpa merasa terganggu dengan kejadian-kejadian yang terjadi di daerah lain.

Senada Jetua FKUB Kabupaten Sumba Barat mengatakan, Kami berencana untuk  mengajak seluruh FKUB tetapi masih menunggu waktu dari  Bupati untuk menyikapi persoalan yg terjadi di negara kita ini.  Lanjutnya, kami FKUB bersama Alim Ulama sepakat menjalin kerukunan antar umat beragama dan mengajak kepada para tokoh agama untuk menyampaikan kepada umat tentang kerukunan umat beragama. FKUB di Sumba Barat selama ini aktif, apabila ada terjadi masalah kami bersama-bersama turun untuk membantu aparat menyelesaikan, bagi kami kerukunan adalah keutuhan kita bersama yg harus dipelihara. Unsur pemerintah daerah yang diwakili oleh  Kepala Kesbangpol mengatakan, kita sudah mendengarkan pengarahan dari Panglima TNI bahwa 4 pilar kebangsaan adalah harga mati.

Masalah atau peristiwa yang terjadi baik nasional ataupun internasional hendaknya kita mengetahuinya, khusus di wilayah Sumba Barat masalah kerukunan antar umat beragama masih terjalin dan terjaga dengan baik. Dikatakan juga perbedaan yang ada ada perekat bagi kita untuk dapat bersatu sebagai bangsa Indonesia, serta berharap kegiatan injpi bisa dilaksanakan bagi komponen masyarakat lainnya untuk memberikan wawasan tentang bangsa Indonesia yang Berbhinneka Tunggak Ika ini, pungkasnya. (Korem 161/WSI)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar