Pendam IX/Udayana
Rabu, 28 Desember 2016
Menjelang pergantian
tahun 2016 ke 2017, harus dilakukan ekstra pengamanan di seluruh Bali.
Tujuannya dalam rangka deteksi dini dan tindakan preventif terkait isu-isu
ancaman teror dan banyaknya penangkapan teroris di luar Bali. "Kita
harus terus mengedukasi masyarakat untuk wajib lapor dan memiliki naluri
intel seperti kepedulian lingkungan. Apabila ada hal-hal mencurigakan di
wilayahnya segera laporkan kepada pihak berwenang," kata Danrem
163/Wira Satya Kolonel Inf I Nyoman Cantiasa, Selasa (27/12) kemarin.
Aparat keamanan yaitu
TNI dan Polri serta jajaran Intelijen terus bergerak dan memantau situasi
sel-sel teroris yang mungkin bergerak ke arah Bali. Sidak duktang juga terus
gencar dilakukan. "Kami mohon masyarakat memakluminya bila aparat
melaksanakan razia gabungan ke rumah kos, vila atau rumah yang tidak bertuan
atau dicurigai," ujarnya.
Danrem berharap
patroli harus dilakukan baik pagi, siang dan malam. Sasaran patroli di
darat, pantai dan laut oleh Polair dan TNI AL demi keamanan Bali.
Security penginapan, hotel dan vila diimbau wajib melaporkan jumlah hunian dan
asal tamu yang menginap, terutama WNA. Hal itu dimaksudkan untuk
memudahkan aparat keamanan me-mapping turis mancanegara di Bali sehingga
mudah memonitor dan memantaunya pergerakannya. "Jangan
sampai kita sebagai tuan rumah tidak tahu dimana saja ada turis selama menginap
di Bali. Tanggung jawab inilah yang sangat penting dalam mengelola
keamanan dan pariwisata di Bali," ungkap perwira ramah ini.
Masalah keamanan dan
perkembangan pariwisata, lanjut Danrem asal Buleleng ini, ibaratnya mata uang
yang tidak terpisahkan. Hasil pemantauan seluruh jajaran Kodim, Koramil dan
Bainsa, situasi di Bali saat ini, ia nyatakan aman dan kondusif. Cantiasa terus
mengimbau agar tetap waspada dan mohon kepada Sanghyang Widhi Wasa
semoga Bali ke depan semakin makmur, aman dan sejahtera. (Penrem 163/Wira
Satya)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar