Pendam IX/Udayana
Minggu, 11 Juni
2017
Peristiwa pemblokiran jalan yang terjadi beberapa waktu lalu diwilayah Desa Talabiu dan Desa Dadibou membuat Dandim
1608/Bima menjadi geram, hal tersebut disebabkan karena warga sangat mudah
tersulut emosinya selain itu adanya beberapa oknum warga yang kerap kali melakukan penghasutan kepada
masyarakat lainnya sehingga menyebabkan permasalahan yang kecil menjadi konflik
dan perkelahian antar kampung.
Untuk itu pasca kejadian pemblokiran jalan oleh warga beberapa waktu yang
lalu dan pasca konflik antar Desa Talabiu dengan Desa Dadibou, Dandim
1608/Bima memberikan pencerahan atau
sosilalisasi kepada masyarakat mengenai
ikut turunnya TNI dalam penanganan permasalahan yang kerap terjadi
dimasyarakat. Dari kegiatan sosialisasi tersebut anggota jajaran Kodim
1608/Bima melaksanakan Komsos ke warga Desa Talabiu dan warga Desa Dadibou
untuk mengetahui tentang tanggapan masyarakat mengenai TNI ini.
Dari kegiatan Komsos yang dilaksanakan oleh anggota
Kodim 1608/Bima mendapat banyak tanggapan dari warga masyarakat pada intinya masyarakat merasa senang dengan
kehadirian TNI AD, mereka merasa aman karena bapak-bapak TNI saat terjadi
konflik antar masyarakat langsung turun membantu menyelesaikan masalah.
Meskipun ada beberapa oknum warga yang tidak suka dengan turunya TNI dalam
membantu aparat keamanan menyelesaikan masalah, namun menurut sebagian besar
warga mengatakan bahwa warga yang tidak suka dengan kehadiran TNI itu merupakan
warga-warga yang merasa terganggu karena aktivitasnya untuk melakukan tindak
atau perbuatan yang melanggar hukun menjadi terhalang, seperti apa yang
disampaikan oleh Dandim 1608/Bima dalam sosialisasinya mengatakan bahwa ia
sangat marah dan akan memberikan tindakan tegas kepada oknum warga yang mau
coba-coba menghalang-halangi aparat Babinsa dalam melaksanakan tugas, apalagi
sampai melakukan tindak-tindakan seperti pengeroyokan, dan menfitnah aparat
Babinsa dalam menjalankan tugasnya.
Sebagai bintara pembina Desa, apabila dalam pelaksanaan
tugasnya ada anggota TNI AD yang melakukan kesalahan baik secara sengaja atau
tidak sengaja silahkan laporkan kepada pimpinannya atau kepada saya, maka saya
akan beri tindakan yang tegas kepada anggota saya.
Apa yang disampaikan oleh Dandim dalam sosialisasinya juga mendapat
tanggapan positif dari para tokoh Agama, tokoh masyarakat dan tokoh pemuda, seperti
apa yang disampaikan oleh Ustad Iwan, M. Pd. mengatakan kehadiran TNI dalam
hal ini bapak Dandim menjadi terapi bagi kami, kami menghimbau kepada seluruh masyarakat agar bekerjasama
dan menjalin
tali silaturrahim dengan TNI, karena TNI merupakan garda terdepan dalam menjaga keutuhan NKRI.
Hal yang sama juga disampaikan oleh bapak Tahir ketua RT 2 yang
mengatakan mengganggu
aparat
TNI dalam melaksanakan tugas sama saja mencari kehancuran bagi
kita, untuk
itu kami sangat sangat setuju ketika bapak
Dandim menyampaikan perhatian seperti itu. Masyarakat lainpun juga menyampaikan hal yang sama, dengan adanya sosialisasi ini masyarakat
tidak pernah meragukan TNI untuk itu masyarakat khususnya masyarakat Talabiu akan selalu
mendukung kegiatan serta program-program TNI, dan kami juga akan berupaya semaksimal mungkin
untuk tidak melakukan tindakan main hakim sendiri, apabila nantinya terjadi lagi ada masyarakat atau Ormas
yang melakukan pemblokiran jalan, maka kami akan
berusaha membukanya
tampa ada tindakan kekerasan terhadap oknum pemblokir jalan tersebut.
Dengan adanya pencerahan/sosialisasi dari Dandim ini diharapkan masyarakat
nantinya dapat merubah cara berfikir mereka menjadi lebih logis dalam
menyelesaikan masalah tanpa menggunakan kekerasan, karena hal tersebut bukanlah
budaya dari bangsa kita karena bangsa Indonesia terkenal dengan masyarakatkanya
yang ramah, baik, bermusyawarah untuk
menyelesaikan masalah dan bergotong
royong dalam mengatasai masalah. (Kodim 1608/Bima)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar