Pendam IX/Udayana
Kamis, 1 Maret 2018
(Puspen TNI). Untuk lebih
mengoptimalkan pelaksanaan tugas pokok, personel jajaran Penerangan
TNI dituntut untuk bekerja secara profesional dan modern dilandasi jiwa ksatria
yang militan serta menjunjung tinggi loyalitas. Personel jajaran Penerangan TNI
sebagai ujung tombak dalam transformasi informasi
dituntut juga untuk mampu bersinergi dengan sesama
Komunitas Penerangan instansi penerangan lain.
Demikian amanat tertulis Panglima
TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto,
S.I.P. yang dibacakan Kasum TNI Laksdya TNI Dr. Didit
Herdiawan, M.P.A., M.B.A. saat membuka Rapat KoordinasiTeknis Penerangan
(Rakornispen) TNI tahun 2018 yang diikuti 112 peserta jajaran Penerangan
TNI AD, TNI AL dan TNI AU, dengan tema “Dilandasi Jiwa Ksatria, Militan,
Loyal, Profesional Dan Modern, Satuan Penerangan TNI Siap Melaksanakan
Publikasi Informasi Dalam Rangka Meningkatkan Citra Positif TNI”, di Aula
Gatot Subroto Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur,Rabu (28/2/2018).
Menurut Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, Penerangan
TNI telah melaksanakan tugas dan fungsinya mendesiminasi informasi
kepada masyarakat sehingga citra maupun kredibilitas TNI sangat
baik dibanding lembaga lain. “Jajaran Penerangan TNI adalah penjuru
terdepan dalam mempublikasikan kegiatan dan kinerja TNI,” ucapnya.
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi
Tjahjanto menyampaikan bahwa jajaran penerangan harus mengambil
porsi memainkan perannya mempublikasikan prestasi dan kinerja prajurit TNI,
karenahal ini akan berdampak pada pembentukan opini positif publik
terhadap pengabdian TNI. “Peran dan fungsi jajaran Penerangan
TNI dalam mempublikasikan kinerja satuan TNI menjadi salah satu penilaian
publik bahwa Institusi TNI menjadi yang paling dipercaya, dan rakyat tetap
mencintai TNI,” ujarnya.
Lebih lanjut Panglima
TNI mengatakan bahwa saat ini perkembangan teknologi informasi telah
melahirkan platform baru
komunikasi dalam dunia maya melalui media
sosial yang bergerak begitu cepat dan viral, sehingga mampu
membangun atau meruntuhkan suatu bangsa. “Media sosial menjadi medan
pertempuran baru bagi sekelompok orang untuk mencapai
tujuannya. Oleh sebab itu, pejabat Penerangan TNI harus
mengikuti, memahami dan mengolah informasi yang berkembang di media sosial agar
dapat memenangkan opini publik,” jelasnya.
Panglima TNI menuturkan bahwa penyebaran
informasi dan berita-berita bohong (hoax) melalui media sosial dapat
menyebabkan perpecahan, membahayakan persatuan dan kesatuan, ke-Bhinneka
Tunggal Ika-an dan bahkan munculnya
radikalisme. Sebagai bagian dari kekuatan TNI, personel
Penerangan TNI harus memenuhi kebutuhan informasi komunitas media onlie
dan medai sosial. “Dengan menjangkau komunitas online dan
menguasai media sosial, kita dapat membangun opini publik dan
mengeliminir pengaruh negatif yang dapat menurunkan citra TNI di masyarakat,”
ujarnya.
Diakhir amanatnya, Panglima TNI Marsekal
TNI Hadi Tjahjanto menekankan beberapa hal terkait dengan
tugas Penerangan TNI, diantaranya : Pertama, tingkatkan
sinergitas dan soliditas Satuan Penerangan TNI di dalam melaksanakan tugas guna
mendukung Tugas Pokok TNI. Kedua, jajaran Penerangan TNI jangan
ketinggalan informasi, agar tidak terlambat dalam bertindak serta tingkatkan
terus komitmen untuk mengembangkan diri sebagai sumber informasi yang
terpercaya dan dapat diandalkan. Ketiga, pejabat Penerangan TNI
harus menguasai media sosial agar dapat membangun opini publik dan mengeliminir
pengaruh negatif yang dapat menurunkan citra positif TNI di masyarakat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar