Pendam IX/Udayana
Jumat, 25 Mei 2018
TNI
bukan hanya dituntut memiliki kemampuan tempur yang tinggi. Namun juga harus
memiliki kesigapan dalam menghadapi kejadian force majeur dengan obyek
keselamatan warga sipil.
Kesigapan
menghadapi bencana itu dilakukan oleh personel Kodim 1611/Badung dalam sebuah
simulasi Latihan Posko I yang diadakan selama tiga hari, 23-25 Mei 2018.
Skenario
disusun ketika terjadi gempa tektonik berkekuatan 8,7 SR yang berpusat di
Samudera Indonesia atau Selatan Pulau Bali. Ancaman yang terjadi nyata
berdampak di wilayah pantai kawasan Badung dan Denpasar.
Peristiwa
itu dinyatakan dengan kondisi tanggap darurat oleh pemerintah daerah.
Kemudian,
Dandim 1611/Badung ditunjuk sebagai Komandan Tanggap Darurat atau Insident
Commander (IC) yang harus segera mengambil langkah-langkah cepat dan tepat
dalam menghadapi situasi yang ada.
“Disinilah
dibutuhkan koordinasi yang cepat dengan semua unsur terkait sehingga bisa
diambil langkah yang tepat pula,” ujar Danrem 163/Wira Satya Kolonel Arh
Albertus Magnus Suharyadi yang membuka kegiatan.
Danrem
melanjutkan penanggulangan dampak bencana membutuhkan koordinasi dan kerjasama
yang baik antara TNI dengan Pemerintah Daerah dan instansi terkait.
“Sehingga
bisa diambil langkah yang tepat untuk meminimalisir kerugian atau dampak yang
ditimbulkan oleh bencana tersebut,” lanjutnya. (Kodim 1611/Badung)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar