Jumat, 21 Desember 2018

Korem 162/WB Gelar Rapat Koordinasi Perkembangan Keadaan Pasca Gempa di NTB


Pendam IX/Udayana
Jumat, 21 Desember 2018

Korem 162/WB menggelar rapat koordinasi bersama SKPD Pemerintah Daerah Provinsi NTB maupun Kabupaten Kota, Ketua Rekompak, perwakilan Polda NTB, para Dandim dan Kasi Korem, Danyonif 742/SWY, Dan/Ka Satdisjan Korem yang dipimpin Danrem 162/WB Kolonel Czi Ahmad Rizal Ramdhani, S.Sos. SH. M.Han., di Aula Sudirman Markas Korem 162/WB jalan Lingkar Selatan Nomor 162 Mataram, Rabu (19/12).

Usai menggelar rapat mulai siang hingga sore hari tersebut, Danrem 162/WB saat di wawancara sejumlah media menyampaikan dalam proses percepatan pembangunan rumah warga yang terkena dampak gempa akan dilaksanakan operasi teritorial oleh korem 162/WB.

"Operasi tersebut merupakan bagian dari percepatan proses rehab rekon dengan harapan satu atau dua bulan kedepan terjadi perubahan pembangunan  yang signifikan," kata Kolonel Ahmad Rizal. 

Terkait dengan proses percepatan pembangunan, Danrem sudah melaksanakan koordinasi dengan pihak-pihak terkait.

"Tadi kami sudah koordinasikan dengan tim, BPBD dan PUPR tentang masalah-masalah yang tersumbat ini untuk diakomodir dengan mencari stimulan atau jalan keluar kedepan sehingga pembangunan rumah Huntap pada bulan Januari nanti lebih cepat lagi," harapnya.

Menurutnya, hingga saat ini, jumlah Aplikator dan Fasilitartor masih kurang dan juga menjadi kendala dan hambatan dilapangan, maka nanti kedepan akan ditambah lagi untuk mempercepat pembangunan.

Pada kesempatan yang sama Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman NTB  Ir. I Gusti Bagus Sugihartha, MT., menjelaskan jumlah rumah yang akan diselesaikan secara totolitas sebanyak 216 ribu namun prioritas saat ini sebanyak 75 ribu yang rusak berat saja dan sampai saat ini rumah yang sudah dalam proses pembangunan lebih dari 2 ribu unit.

"Pembangunan rumah itu tidak satu dua hari selesai, itu membutuhkan waktu yang panjang dan secara kuantitas jumlah rumah yang siap huni sudah sekitar 90an unit," ucapnya.

Rapat ini dilaksanakan lanjutnya, untuk mengevaluasi persoalan-persoalan yang menjadi hambatan mulai dari pendataan, pelaksanaan pembangunan, sistem pendistribusian pendananya, termasuk didalam kelompok masyarakat (Pokmas) untuk dipecahkan atau dicarikan solusinya.

"Pembuatan Huntap ini membutuhkan waktu yang panjang, sementara ini masyarakat menempati hunian sementara ada yang dibantu oleh Pemerintah, NGO maupun oleh masyarakat itu sediri dengan standar kelayakan sudah terpenuhi," paparnya.

Menurutnya, pembangunan rumah Huntap ini akan ditargetkan selesai sekitar bulan Maret 2019, namun tetap melihat perkembangan dari pada hasil pelaksanaan oleh masyarakat itu sendiri.

Sementara Ketua BPBD NTB Muh Rum menyampaikan dalam waktu dekat akan ada pencairan dana sebesar Rp 1,1 trilyun sehingga totalnya menjadi Rp 2,7 trilyun.

"Yang menggembirakan semua dana sudah diserahkan kepada masyarakat sehingga itu menjadi peluang agar masyarakat segera membentuk kelompok masyarakat sesuai dengan tingkat pengelompokan kerusakan untuk memudahkan proses pencairannya," ungkap Ketua BPBD NTB.

"Pemerintah akan terus hadir untuk merecovery sesegera mungkin," pungkasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar