Jumat, 28 Desember 2018

TNI Polri Sigap Usut Kasus Pengrusakan Kantor Desa Monta


Pendam IX/Udayana
Jumat, 28 Desember 2018

Pasca aksi brutal sekelompok warga desa Monta yang merusak fasilitas negara, kantor balai desa pada Kamis siang (27/12) kemarin, pihak penyidik terus menggali informasi sejak sore sampai pukul 4 pagi tadi.

Jajaran TNI Polri dalam hal ini dalam kendali kepala Kepolisian Resort Bima AKBP Bagus Satrio Wibowo, SIK bersinergi dengan Komandan Kodim 1608/Bima Letkol Inf. Bambang Kurnia Eka Putra telah mengambil langkah cepat yang diawali dengan pengamanan TKP kemudian mengusut tersangka pelaku pengrusakan dengan memeriksa beberapa saksi mata.

Pagi ini jum’at (28/12) bertempat di Mako Polsek Monta dihadiri langsung oleh Kapolres dan Komandan Kodim, penyidik Polres Bima melakukan gelar perkara yang dihari juga oleh Kabag OPS, Danramil 07 Monta, Kapolsek Monta serta puluhan anggota gabungan TNI Polri.

Dalam gelar perkara itu disebutkan bahwa berdasarkan investigasi penyidik, pihak kepolisian akan terus mengembangkan informasi terkait aksi pengrusakan yang mengakibatkan separuh fisik kantor desa rusak parah berikut dokumen negara dan fasilitas yang hancur total.

Kapolres Bima pada kesempatan tersebut menegaskan bahwa pihak keamanan atas kewenangannya akan menentukan langkah sesuai undang-undang dan peraturan yang berlaku, tidak harus dikaitkan dengan persoaaln politik karena kontek persoalan ini merupakan pidana murni.

“Tentunya kepolisian dengan langkah-langkah persuasif akan mengusut kasus ini, pembelajaran bagi masyarakat  untuk pembelajaran bagi masyarakat supaya tidak menjadi kebiasaan, dan berharap hari ini semuanya dapat tuntas,” terangnya.

Pada kesempatan yang sama Dandim 1608/Bima mengatakan, pihaknya selalu siap memback up langkah-langkah kepolisian kapanpun dibutuhkan, seperti yang dilakukan sejak kemarin hingga hari ini, sejumlah personil kompi A juga disiagakan sejak kemarin.

Pria yang dikenal akrab di kalangan awak media ini sangat menyayangkan sikap anarkisme masyarakat yang sangat mudah terprovokasi sehingga merugikan diri dan banyak orang.

“Apalagi saat ini memasuki musim tanam, dengan adanya kejadian ini justru menghambat dan mengganggu waktu produktifitas sehingga merugikan banyak pihak,” ucapnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar