Rabu, 08 Mei 2019

Dua Orang Tewas, Tim Gabungan Evakuasi Korban Jembatan Jebol di Baturiti


Pendam IX/Udayana
Rabu, 8 Mei 2019

Tabanan - Danramil 1619-07/Baturiti Kapten Inf I Made Widi Arta beserta anggota hadir pada saat proses evakuasi warga korban jebolnya Jembatan Dayang yang menghubungkan Banjar Puseh dan Banjar Bunyuh, Desa Perean, Kecamatan Baturiti, Selasa (7/5/2019).

Kejadian itu bermula ketika sekitar pukul 07.00 Wita, warga Subak Palian Tengah melakukan kerja bakti pengurugan jembatan. Namun tiba-tiba badan jembatan jebol dan menggerus lima orang krama subak yang ada diatasnya yakni I Wayan Dampuk (60), I Wayan Topok (55), I Wayan Sider (58), I Ketut Sudana (50) alias Pak Aris dan I Wayan Budi (50). Beruntung I Wayan Dampuk yang juga Kelian Subak Palian berhasil selamat, begitu pun dengan Wayan Topok dan Wayan Sider. Sedangkan Sudana dan Budi tertimbun material jembatan.

Selanjutnya warga subak dan masyarakat mencoba mengevakuasi korban dengan peralatan seadanya dan akhirnya berhasil mengevakuasi Sudana sekitar pukul 08.00 Wita, sayangnya nyawa Sudana tidak bisa diselamatkan dan dinyatakan meninggal dunia di RS. Semara Ratih, Luwus, Tabanan.

Karena terbatas peralatan dan kondisi medan yang berat, kemudian warga meminta bantuan kepada petugas terkait untuk membantu melakukan evakuas korban I Wayan Budi yang masih belum ditemukan tertimbun reruntuhan. Atas laporan tersebut, warga dibantu Tim Gabungan dari Koramil 1619-07/Baturiti, Polsek Baturiti, TRC BPBD Tabanan, dan jajaran Muspika Baturiti pun langsung turun ke lokasi untuk melanjutkan pencarian terhadap Wayan Budi. Alhasil, I Wayan Budi berhasil dievakuasi sekitar pukul 12.30 Wita, dalam kondisi tidak bernyawa. Kemudian jasad korban langsung dibawa ke rumah duka.

Jembatan Dayang sendiri merupakan jembatan yang sudah ada sejak tahun 2012 lalu, dimana pembangunannya melalui program PNPM Mandiri yang sumber dananya dari Dana Desa. Selain menghubungkan antar banjar, jembatan tersebut juga alternatif menuju SMAN 1 Baturiti. Dahulu jembatan tersebut dari bambu, kemudian sekitar 5 tahun lalu baru dibuat jembatan dari dana desa. Namun seiring berjalannya waktu, jembatan menjadi cukup curam dan terdapat kerusakan dibeberapa bagian, maka jembatan hendak diperbaiki dengan menggunakan dana desa sebesar Rp 150 juta.

Sejak satu minggu yang lalu warga Banjar Puseh pun mulai bergotong royong memperbaiki jembatan dengan mengurugnya agar tidak terlalu menurun tajam dan akan diperiksa juga beton penyangga jembatannya masih dipakai atau tidak, tetapi ternyata jembatannya jebol dan warga tidak menyangka akan terjadinya musibah. (Kodim 1619/Tabanan)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar