Sumbawa Barat – Laju perkembangan kasus Covid-19 di Pulau Jawa dan Bali termasuk di beberapa daerah cukup sangat mengkhawatirkan. Di Provinsi NTB Sendiri Kota Mataram menjadi salah daerah yang masuk dalam daftar zona merah dan menerapkan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level IV.
Untuk mengendalikan dan meminimalisir lonjakan kasus Covid-19 di NTB, Komandan Korem 162/WB Brigjen TNI Ahmad Rizal Ramdhani S.Sos. SH, M.Han., melaksanakan safari keliling kabupaten kota se NTB untuk mensosialisasikan rumah isolasi terpadu yang merupakan salah satu terobosan Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Maruli Simanjuntak untuk wilayah Bali dan Nusa Tenggara.
Hari ini, Danrem 162/WB didampingi Dandenkesyah Mataram Letkol Ckm dr. IGN Gede Kartika melaksanakan kunjungan kerja ke Kabupaten Sumbawa Barat yang disambut Bupati Sumbawa Barat Dr. Ir. H. W. Musyafirin MM., bersama Forkopimda Sumbawa Barat, Kepada Dinas Kesehatan dan Dirut RSUD Asy Syifa’ di RM Hanipati Resto KTC, Kamis (29/7/2021).
Pada kesempatan tersebut, Danrem 162/WB mengucapkan terimakasih kepada Forkopimda Sumbawa Barat atas sinergitas yang bagus dalam penanganan Covid-19 yang menurutnya cukup baik sehingga kasus Covid-19 bisa dikendalikan dan bahkan diturunkan.
Selain itu, Danrem 162/WB juga memaparkan beberapa langkah strategis penanganan dan pengendalian Covid-19 di wilayah NTB diantaranya terkait sinergitas Forkopimda baik TNI, Polri, Pemerintah Daerah yang harus bahu membahu dan satu suara dalam penanganan Covid-19 sehingga bisa meminimalisasi bahkan mencegah penyebaran Covid-19.
Dalam penanganan Covid, kata Danrem, harus ada anggaran khusus yang bersifat prioritas untuk mendukung rumah sakit, Puskesmas, alat medis maupun tenaga medis termasuk pembentukan Posko Covid-19.
“Seluruh stakeholder harus memiliki komitmen yang sama untuk menciptakan wilayah yang bebas Covid-19 dengan mengajak dan menghimbau seluruh komponen masyarakat menerapkan protokol kesehatan dan meyakinkan masyarakat untuk ikut vaksin Covid-19,” harapnya.
Ahmad Rizal juga mengingatkan peran serta masyarakat dalam pengendalian dan penanganan Covid-19 sangat urgen karena dari masyarakat ke masyarakat lainnya saling mengingat tentang protokol kesehatan maka akan lebih efektif.
“Dalam hal ini tidak bisa TNI Polri dan Pemda bekerja sendiri, harus mendapat dukungan dari masyarakat luas sehingga daerah betul-betul aman dari virus corona,” ujarnya.
Langkah strategis yang terakhir menurutnya, yaitu adanya data terpusat yang dihimpun dari seluruh rumah sakit, puskesmas maupun dari desa-desa yang sudah menyediakan rumah isolasi terpadu bagi pasien Covid-19.
“Jadi masing-masing desa atau kelurahan dan kecamatan harus memiliki semacam ruangan atau rumah khusus untuk merawat pasien Covid-19 dengan pemantauan dan pengawasan tenaga kesehatan sehingga perkembangan pasien setiap hari ini dapat diketahui dan dilaporkan kepada Posko. Dengan demikian akan terpantau penanganan dan pengendalian Covid-19,” tutupnya.
Sebelumnya Bupati Sumbawa Dr. Ir. H. W. Musyafirin MM., melaporkan bahwa kasus Covid-19 di wilayah KSB yang sempat terjadi peningkatan namun juga diiringi dengan tingkat kesembuhan yang banyak.
Terkait dengan ketersediaan vaksinasi, Bupati periode kedua itu juga menyampaikan antusias masyarakatnya untuk melaksanakan vaksin sangat tinggi bahkan vaksin Covid-19 langsung habis, sedangkan kesiapan oksigen di KSB masih cukup untuk mengantisipasi apabila ada lonjakan kasus Covid-19.
“Alhamdulillah vaksin langsung habis dan oksigen masih cukup untuk mengantisipasi lonjakan pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di KSB,” tutupnya.
Usai paparan kepada Forkopimda Sumbawa Barat, Danrem bersama rombongan mengecek rumah isolasi terpadu di Bale Isolasi Terpadu Lingkungan Kokar Dalam Kelurahan Telaga Bertong dan kantor Lurah Arab Kenangan sekaligus untuk membagikan Sembako dan bantuan obat-obatan kepada pasien maupun warga terdampak Covid-19. (Penrem 162/WB)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar