Pendam IX/Udayana
Selasa, 11 April 2017
Sudah menjadi kebiasaan setiap pergantian
pejabat baru di jajaran Kodam IX/Udayana akan melakukan rangkaian acara tradisi
seperti Tepung Tawar dan Penciuman Pataka, demikian juga dengan Pejabat baru
Pangdam IX/Udayana Mayor Jenderal TNI Komaruddin Simanjuntak, S.I.P, M.S.I,
pengawali tugas sebagai Pangdam IX/Udayana melaksanakan Acara Tradisi Tepung
Tawar dan Penciuman Pataka pada Selasa (11/4) yang dilaksanakan di dua
tempat yang berbeda.
Acara Tradisi Tepung Tawar dilaksanakan di Base Off
Lanud Ngurah Rai Denpasar ketika pejabat Pangdam baru tiba langsung
dilaksanakan Acara Tepung Tawar yang mengandung makna, sebagai penolak segala
rintangan dan bala bencana serta mensucikan secara lahir bathin bagi pejabat
baru dengan harapan agar dalam mengemban tugas terhindar dari segala rintangan,
gangguan dan mara bahaya serta selalu dalam lindungan Tuhan Yang Maha Esa.
Selanjutnya Acara Tradisi Penciuman Pataka
dilaksanakan di Makodam IX/Udayana sebagai tanda pengukuhan menjadi Prajurit
Kodam IX/Udayana yang memiliki lambang kebesaran dan panji-panji kehormatan
berupa Pataka Kodam IX/Udayana (Praja Raksaka) yang mengandung makna sebagai
Prajurit pelindung dan pengayom rakyat.
Pada kesempatan tersebut Pangdam IX/Udayana tiba di
Makodam IX/Udayana pada pukul 11.00 Wita disambut dengan acara tradisi yang di
sertai dengan Tari Anoman sebagai ucapan selamat datang, Pangdam langsung
digiring memasuki Makodam untuk mengikuti acara Penciuman Pataka disaksikan
oleh seluruh pejabat teras jajaran Kodam IX/Udayana dan Persit Kartika Chandra
Kirana, selanjutnya langsung menuju keruang tamu Pangdam untuk transit sejenak.
Disaat wawancara dengan awak media yang hadir,
Pangdam IX/Udayana menyampaikan program 100 hari kedepan, pertama yang akan
dilaksanakan adalah datang ke Kelurahan untuk pencatantan sebagai warga baru
hal ini dilaksanakan adalah untuk mentaati tertib administrasi kependudukan
yang berlaku sama dengan warga masyarakat lainnya, hal ini diilhami oleh
prinsif kesederhanaan yang ditanamkan oleh pendahulu Panglima Besar
Jenderal Soedirman yang senantiasa menggelorakan semangat kesederhanaan dalam
memotifasi anak buahnya , Tentara bukan merupakan suatu golongan di luar
masyarakat, bukan suatu kasta yang berdiri di atas masyarakat. Tentara tidak
lain dan tidak lebih dari salah satu bagian masyarakat yang mempunyai kewajiban
tertentu.
Selanjutnya Pangdam akan bertemu dengan para tokoh
(Toga, Tomas, Todat dan para tokoh lainya) yang ada di wilayah Kodam
IX/Udayana, dengan tujuan untuk mempererat jalinan tali silaturahmi dan
memperkenalkan diri secara lebih dekat lagi, kemudian akan meninjau Korem
161/Wira Sakti terutama daerah perbatasan termasuk pulau terluar seperti pulau
Ndana Rote maupun pulau Batek, beliau berencana akan bermalam
disana. Setelah itu baru akan beranjak ke wilayah Korem 162/Wira Bhakti di Nusa
Tenggara Barat dan terakhir di Wilayah Korem 163/Wira Satya.
Kemudian terkait dengan masalah pelanggaran seperti
penyalahgunaan narkotika yang dilaksanakan oleh anggota TNI dan PNS jajaran
Kodam IX/Udayana, beliau mengaku telah menegaskan kepada para Komandan dan
Kepala satuan jajaran Kodam IX/Udayana untuk menghindari kegiatan yang
bersentuhan dengan narkoba baik sebagai pengguna maupun pengedar, dan apa bila
masih ada yang melanggar itu sudah jelas sanksinya sangat tegas (Dipecat), ini
sudah merupakan komitmen dan perintah dari Komando Atas. Demikian tegas Pangdam
mengahiri wawancara dengan awak media.
Hadir pada kesempatan tersebut para pejabat teras
Kodam IX/Udayana antara lain Kasdam IX/Udayana, Brigjen TNI Stephanus Tri
Mulyono, Danrem 161/Wira Sakti, Irdam IX/Udayana, Danrem 162/Wira Bhakti, Danrem
163/Wira Satya, Asrendam, Para Pa Ahli, Para Asisten Kasdam, Pa LO-AL, LO-AU,
para Kabalak, para pejabat teras lainnya, Persit Kartika Chandra Kirana dan
sejumlah undangan lainnya, demikian acara Tradisi Penerimaan dapat berjalan
dengan tertib dan lancar. (Pendam IX/Udayana)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar