Komandan Indobatt XXIII-K Letkol Inf Yudi Gumilar, S.Pd. menjadi Inspektur Upacara dalam rangka memperingati hari Lahirnya Pancasila tanggal 1 Juni 2017 di lapangan Soekarno Indobatt. Dalam upacara tersebut selaku Komandan Upacara adalah Kapten Inf Arief Tri Purnama, S.Pd., Perwira Upacara Lettu Inf Osal Hadiwijaya dan Serda Ulil sebagai Pembaca Pembukaan UUD 1945 berjalan dengan tertib.
Inspektur
Upacara membacakan amanat Presiden Republik Indonesia Joko Widodo yang
menegaskan bahwa Pancasila merupakan hasil dari satu kesatuan proses yang
dimulai dengan rumusan Pancasila tanggal 1 Juni 1945 yang dipidatokan oleh Ir.
Sukarno, rumusan Piagam
Jakarta tanggal 22 Juni 1945 hingga rumusan final tanggal 18 Agustus 1945
adalah satu kesatuan proses lahirnya Pancasila sebagai Dasar Negara. Dengan
adanya jiwa besar para founding fathers, para ulama dan pejuang
kemerdekaan dari seluruh pelosok Nusantara sehingga kita bisa membangun
kesepakatan bangsa yang mempersatukan kita.
Kodrat bangsa
Indonesia adalah keberagaman. Takdir
Tuhan untuk kita adalah keberagaman.
Dari Sabang sampai Merauke adalah Keberagaman. Dari Miangas sampai Rote
adalah keberagaman. Berbagai etnis, bahasa, adat istiadat, agama, kepercayaan dan
golongan bersatu padu membentuk Indonesia. Itulah ke-Bhinneka Tunggal Ika-an kita.
Komitmen
pemerintah untuk penguatan Pancasila sudah jelas dan sangat kuat, dengan adanya
Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2017 tentang Unit Kerja Presiden Pembinaan
Ideologi Pancasila. Bersama seluruh
komponen bangsa, lembaga baru ini ditugaskan untuk memperkuat pengamalan
Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, yang terintegrasi dengan program-program
pembangunan.
Tidak
ada pilihan lain kecuali kita harus bahu membahu menggapai cita-cita bangsa
sesuai dengan Pancasila. Tidak ada
pilihan lain kecuali seluruh bangsa harus menyatukan hati, pikiran dan tenaga
untuk persatuan dan persaudaraan.
Presiden RI juga mengajak untuk selalu menjaga perdamaian, persatuan dan
persaudaraan di antara bangsa Indonesia.
Saling
bersikap santun, saling menghormati, saling toleran dan saling membantu untuk
kepentingan bangsa. Sebagai komponen
bangsa TNI selalu membela ideologi Pancasila, TNI sebagai perekat kemajemukan
dan menjaga persatuan Indonesia, TNI tidak boleh tersekat-sekat dalam kotak
suku, agama dan golongan.
TNI
adalah satu yang bisa berdiri tegak diatas semua golongan, mengatasi
kepentingan pribadi dan kelompok yang mempersatukan ras, suku dan agama dalam
mewujudkan cita-cita kemerdekaan. TNI juga sebagai garda terdepan dalam menjaga
Ke-Bhinneka Tunggal Ika-an. (Penerangan Satgas
Yonmek Konga 23-K/Unifil)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar