Pendam IX/Udayana
Selasa, 5 Desember 2017
Sejak terjadi peningkatan
aktivitas Gunung Agung ,masyarakat yang berada dalam radius berbahaya telah
mengungsi ke posko posko yang telah disiapkan oleh pemerintah maupun pihak
swasta di daerah yang relatif aman. Cukup banyak kendala yang dialami
masyarakat sekitar Gunung Agung dalam penyelamatan berbagai harta benda yang
mereka miliki termasuk ternak peliharaannya juga menjadi salah satu kendala
untuk meninggalkan kampungnya ke daerah pengungsian, namun demikian pemerintah
telah berupaya untuk mengatasi kesulitan masyarakat baik yang berkaitan dengan
penyelamatan jiwa, harta benda termasuk hewan piaraan masyakakat serta
penyediaan pos dan tempat pengungsian dan penyediaan logistik dalam
pengungsian, bekerjasama dengan semua fihak swasta maupun lintas organisasi
kemasyarakatan lainnya.
Berkenaan dengan bencana
tersebut, Pangdam IX/Udayana, Mayjen TNI Komaruddin Simanjuntak,S.I.P., M.Sc.,
mengunjungi para pengungsi yang berada di Kecamatan Selat dan Kecamatan
Rendang, sedangkan Kasdam IX/Udayana, Brigjen TNI Stephanus Tri Mulyono dan
rombongan mengunjungi para pengungsi di Pos Portal dan titik pengungsi Gunung
Agung di Dusun Pande Sari, Desa Bebandem dan tempat penampungan ternak sapi di
Dusun Sibetan, Dusun Kreteg dan selanjutnya menuju Desa Rendang untuk bergabung
dengan rombongan Pangdam IX/Udayana, pada Selasa (5/12/2017).
Adapun tujuan kunjungan
tersebut adalah untuk mengetahui secara pasti kondisi masyarakat yang berada di
daerah pengungsian dan memberikan dukungan moril agar para pengungsi bisa
bersabar, tabah dan memiliki kekuatan serta tidak merasa terlantar dalam
menghadapi bencana ini, peninjauan ini juga sebagai wujud kehadiran negara
melalui perangkatnya ditengah tengah rakyatnya yang sedang dilanda bencana.
Sementara Panglima Kodam
IX/Udayana Mayjen TNI Komarrudin Simanjuntak, S.IP,M.Sc, beserta rombongan tiba
di pos pantau PVMBG Desa Rendang, Kecamatan Rendang dan diterima oleh
Kepala Sub Bidang Mitigasi Gunung Api Wilayah Timur Bapak Devy Kamil Syahbana,
Muspika Rendang selanjutnya melihat alat Seismograf serta menerima penjelasan
dari Bapak Devy Kamil Syahbana.
Selanjutnya Pangdam dalam
jumpa pers di halaman pos Pantau PVMBG menyampaikan bahwa Pangdam beserta para
Perwira Kodam IX/Udayana datang dan mengecek kondisi dilapangan, Karena sesuai
UU No. 34 Tahun 2004 Tentara membantu Pemerintah baik dalam keadaan damai
maupun darurat, dan saya hadir disini untuk melihat secara jelas/langsung
apakah printah dari Gubernur Bali selaku Kepala Pemerintah di Daerah sudah
dilaksanakan/belum, dan ternyata sudah dilaksankan, ujar Pangdam. Lebih lanjut
Pangdam menyinggung masalah Babinsa untuk sementara akan diganti dengan bet
bertuliskan "GUNUNG AGUNG", dengan harapan masyarakat mengerti
tentang peran Tentara yaitu mengamankan pada situasi darurat.
Pangdam IX/Udayana
menghimbau Masyarakat yang berupaya masuk ke daerah rawan bencana (KRB) 3, saya
pastikan tidak boleh, termasuk ternak yang masih di KRB 3 harus diungsikan
supaya tidak ada alasan lagi masuk ke Krb 3 untuk melihat ternak/ngasi makan
ternak, ditegaskan tidak ada korban baik manusia maupun ternak. Pasukan TNI
sejunlah 600 orang sudah kami gelar di Satgas, termasuk dari Satuan bantuan
tempur Yon Zipur 18/YKR. Apapun diminta rakyat pasti dibantu Tentara (TNI),
karena rakyat adalah ibu kandungnya Tentara (TNI), jadi keluhan rakyat menjadi
prioritas Tentara maupun Polisi. Nanti pada saat hari Juang Kartika Tahun 2017
kami akan Mendarma Bhaktikan diri untuk rakyat dan kami akan melaksanakan Karya
Bhakti, prioritas perbaikan jembatan yang di gerus oleh laliran lahar dingin
beberapa hari yang lalu, Tegas Pangdam.
Selanjutnya Pangdam bersama
rombongan Kasdam mengunjungi lokasi penampungan sementara ternak di Banjar
Manggaan, Desa Nongan, Kecamatan Rendang di Kadis Pertanian dan Peternakan
Kabupaten Karangasem I Wayan Supandi didampingi dokter Hewan I Made Oka dari
UPT Pertanian bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Kecamatan Rendang, Pangdam
IX/Udayana menyerahkan rumput Gajah untuk pakan ternak sejumlah 6 motor Viar.
Saat ini lokasi penampungan sementara ternak menampung 394 ekor ternak dari 85
orang pemilik, terdiri dari : 368 ekor sapi, 27 ekor kambing., Ternak berasal
dari 2 Desa (11 Dusun) : Desa Besakih (Banjar Angsoka, Batang, Batu Madeg,
Besakih Kawan, Kedungdung, Kiduling Kerteg, Kunyit, dan Palak). Desa Pempatan
(Banjar Pura Gae, Kladian, Geliang).
Pangdam IX/Udayana pada saat
dijumpai media menyampaikan beberapa hal dihadapan media diantaranya agar
melaksanakan perintah Gubernur Bali laksanakan dengan baik, agar masyarakat
meninggalkan KRB 3. Pantauan/situasi saat ini kususnya Gunung Agung normal,
kunjungan tadi ke PVPMG 3 s.d 4 hari kedepan situasi diprediksi lancar, hal itu
tentu harapan kita semua mengingat Bali merupakan sorotan Indonesia bahkan
dunia. Pngdam mengharapkan agar para pengungsi tenang, dan bagi yang memiliki
ternak tidak usah kawatir karena seluruh kebutuhan ternak (pakan) ditanggung
pemerintah. Pangdam juga menyampaikan bahwa Kodam IX/Udayana sengaja membawa
pakan dari Denpasar agar masyarakat tau baik aparat maupun pemerintah sangat
peduli, sehingga tidak ada alasan masyarakat tidak mengungsikan/membawa pulang
kembali ternaknya terutama KRB 3.
Saat ini telah
disiapkan 16 titik penampungan ternak, dan seluruh titik telah diantisipasi
semua pihak. Diharapkan tidak ada warga terutama di KRB 3 yang nakal/bandel
tidak mau mengungsi, karena pemerintah dan aparat (TNI, Polri) telah berbuat
banyak. Upaya aparat mencegah masyarakat masuk KRB dengan membuat pos Portal,
serta memaksimalkan, memaksa warga yang belum mau mengungsi untuk dibawa ke
tempat yang lebih aman. Antisipasi terburuk Kodam IX/Udayana telah menyiapkan
14.000 orang personel, saat ini yang tergelar dilapangan baru 600 s.d 800,
“Ujar Pangdam”.
Turut hadir mendampingi
Pangdam IX/Udayana dan Kasdam IX/Udayana diantaranya : , Danrem 163/WSA,
Para Sahli Pangdam IX/Udayana, Para Asisten, LO AU, Para Kabalakdam IX/Udayana.
(Pendam IX/Udayana)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar