Selasa, 09 Agustus 2016

Dandim 1613/SB ”Pemahaman Wasbang Akan Menghindarkan Konflik Yang Tidak perlu)


Pendam IX/Udayana
9 Agustus 2016
Editor Kapten Inf I Nyoman Budiarta

Program Serbuan Teritorial NTT Merah Putih yang sudah dicanangkan sejak 1 Agustus 2016 di wilayah Korem 161/Wira Sakti terus berlanjut sampai akhir Bulan Agustus ini yang sekaligus dalam rangka untuk memperingati Hut RI ke 71 Tahun 2016. Demikian halnya untuk wilayah Kodim 1613/Sumba Barat bertempat di Aula SMA. Kristen Waibakul, Desa Anakalang Kecamatan Katikutana Kabupaten Sumba Tengah. Telah berlangsung pembekalan wawasan kebangsaan yang disampaikan sendiri oleh Dandim 1613/SB  Letkol Inf. Fifin Zudi Syaifuddin, S.Pd., Senin (08/08/2016).

Kehadiran Dandim 1613/SB beserta Pasiter Kapten Inf Nurhadi di SMA. Kristen Waibakul diterima Plt. Kepala Sekolah Diana Rambadeta, S.Pd., Danramil Model 1613-05/Katikutana Kapten Inf Kadim  Alfian dan Para Guru. Dalam sambutannya Pelaksana Tugas Kepala Sekolah SMA Kristen Waibakul menyampaikan ucapan selamat datang kepada Dandim 1613/ SB beserta staf di Sekolah SMA. Kristen Waibakul Sumba Tengah yang telah bersedia untuk memberikan tambahan ilmu dan wawasan kebangsaan pada warga sekolahnya, utamanya para siswa-siswi yang merupakan generasi penerus bangsa yang nantinya menjadi harapan kita semua dalam melanjutkan cita-cita luhur negara ini. Baginya wawasan kebangsaan atau Wasbang sering kita dengar dan kita pelajari dalam pelajaran PPKN. Dengan kegiatan pembekalan saat ini bisa kita temukan hal-hal baru karena disampaikan langsung oleh Bapak Dandim.

Sementara itu materi yang disampaikan Dandim 1613/SB, tentang wawasan kebangsaan kepada Siswa-siswi SMA Kristen Waibakul, antar lain arti penting  dilakukan pembekalan tentang wawasan kebangsaan baik tingkat SD,SMP,SMA dan Perguruan tinggi, untuk memeberikan arah yang benar sehingga akan menghindari dari berbagai permasalahan yang tidak perlu di kalangan generasi muda seperti tawuran antar pelajar, geng motor dan konflik-konflik lainnya yang tidak perlu yang dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain. Lebih lanjut Dandim mengatakan perkembangan teknologi yang semakin modern, sehingga untuk menghancurkan suatu sasaran tidak  dengan perang langsung, cukup dibuat senjata atau alat yang bisa dikendalikan dari jarak jauh..Perang jaman sekarang tidak dengan kontak fisik secara langsung tetapi dengan memanfaatkan berbagai aspek kehidupan di bidang  ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan atau Ipoleksosbudhankam. Perang seperti ini yang disebut Perang Proksi atau Proxy War dimana perang jenis ini memanfaatkan  pihak ketiga untuk mencapai tujuannya. Kondisi generasi muda sekarang harus waspada  terhadap Narkoba, Free Sexs dan kenakalan remaja lainnya. Juga terkait masalah agama, suku dan ras ,jangan dipermasahkan  serta jangan terpengaruh karena negara kita adalah negara yang berbhinneka, beranekaragam tetapi terbingkai dalam satu kesatuan yang disebut Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Pantauan di lapangan terlihat para siswa yang berjumlah sekitar 250 orang sangat antusias dalam mengikuti kegiatan pembekalan  wawasan kebangsaan tersebut. (Penrem 161/WS)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar