Selasa, 09 Agustus 2016

Prajurit Raider 744/SYB Ikut Seleksi Pasukan Perdamaian PBB di Lebanon

Pendam IX/Udayana
9 Agustus 2016
Editor Kapten Inf I Nyoman Budiarta

Sebanyak 643 Prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) Yonif Raider Khusus 744 Satya Yudha Bhakti (SYB-) mengikuti seleksi tes menjadi calon  Pasukan perdamaian PBB di Lebanon, Yonif Raider Khusus 744/Satya Yudha Bhakti merupakan kesatuan tempur yang berkedudukan di bawah komando Brigif-21/komodo, bermarkas di Tobir Atambua Kabupaten Belu Propinsi Nusa Tenggara Timur.

Komandan Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP), Brigjen A.Marjuki, di Lapangan Mako 744/SYB, Senin (08/08/2016), dalam arahanya kepada para Prajurit yang akan mengikuti tes, pasukan yang akan bertugas ke Lebanon Timur Tengah mewakili TNI secara khusus Negara Kesatuan Republik Indonesia di luar negeri, merupakan pasukan khusus yang akan menjalankan misi perdamaian, maka harus di lakukan seleksi dengan baik sehingga menghasilkan prajurit handal yang mampu melaksanakan tugas dengan penuh tangung jawab, karenanya prajurit raidersus 744/SYB yang mengikuti tes seleksi ini harus mengikuti dengan semangat jaga kesehatan, tingkatkan kemampuan diri baik di bidang komputer, mengemudi dan bahasa Inggris, akan di pilih sesuai jabatan masing-masing, seleksi Satuan Tugas (Satgas)  PBB akan berlangsung selama satu minggu, pihaknya berharap tes dapat berjalan dengan baik, lancar dan obyektif sehingga personel yang di rekrut untuk penugasan merupakan personel yang benar-benar professional, handal, dan yang memenuhi persyaratan yang telah ditentukan. "Lakukan seleksi ini dengan penuh sengat jangan percaya dengan iming-iming orang lain, ini bisa di atur begini-begini saya tegaskan tidak, jika memang jata kalian berangkat yah berangkat kalian yang penting kalian ikut tes dengan baik sesuai dengan keahlikan kalian, tidak perlu kalian telepon pejabat ini itu kalian percaya diri ikut tes ini dengan benar, kalau kalian baik pasti berangkat, perhatikan faktor keamanan kalian semua akan di nilai dari hasil tes, karena bataliyon ini merupakan bataliyon yang bagus maka kalian harus jaga nama baiknya,"Pungkasnya.

Menurut Komandan Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP), Brigjen TNI  A.Marjuki, seleksi Satuan Tugas (Satgas)  PBB, yang di lakukan merupakan suatu aturan yang harus di laksanakan di semua negara yang mengikuti operasi UN, ada persyaratan khususnya yang di lakukan mulai dari tahapan seleksi diantaranya Tes kesamaptaan Jasmani, Kesehatan umum, Kesehatan Jiwa, Stir mobil, Komputer dan Bahasa Inggris, setelah tes akan di pilih berdasarkan seleksi dan yang terpilih akan mengikuti latihan di Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian di Sentul Jakarta, seleksi selain di lakukan di Mako Tobir Atambua juga di lakukan di Jawa Barat, dengan total personil yang akan bertugas ke Lebanon sebanyak 1400 orang, masing-masing Batalyon 850 orang. "Mereka yang akan bertugas ke Lebanon tidak saja dari batalyon ini tetapi tergabung dari semuanya tetapi yang menjadi Manbody pasukan perdamaian adalah dari yonif 744 sehingga mereka harus ikut seleksi ini dengan baik, nantinya setelah tes mereka yang terpilih akan bergabung di Jakarta mengikuti latihan disana nantinya akan di berikan pembekalan tetang tugas yang akan mereka emban, saya harap mereka yang melakukan tes juga di laksanakan dengan aturan yang ada sehingga benar-benar akan di saring yang mendapatkan nilai terbaik yang akan di kirim ke Lebanon,"katanya.

Turut Hadir dalam pemantauan tes seleksi satuan tugas (Satgas) PBB mendampingi Komandan PMPP,Dandim TTU,Danyon 744, Dansatgas 641. Untuk di ketahui seleksi Satuan Tugas (Satgas) PBB Berlangsung selama satu minggu di pusatkan di Makoyonif Raider Khusus/SYB Tobir Atambua, dengan materi tes yang di ikuti oleh 643 prajurit, Tes mengemudi,Komputer, bahas inggis kesehatan, kesehatan jiwa, dan yang menjadi Koordinator dalam pelaksanaan tes berasal dari Pusat Kesehatan Mabes TNI, dengan tim dokter tergabung dari Jakarta dan RST Kupang, tes mengemudi di lakukan oleh Satuan angukatan Mabes TNI, Komputer dari Pusat info lakta Mabes TNI, dan bahas Inggris dari Pusat bahasa badan pendidikan kemenhan.(Penrem 161/WS).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar