Selasa, 18 Oktober 2016

Danrem 163 Wira Satya Mesimakrama Dengan Insan Media

Pendam IX/Udayana
18 Oktober 2016

Pemberitaan media massa itu juga sifatnya mengadakan kontrol terhadap pemerintah dan stakeholder di Bali, Perlu diingatkan jangan malah diredam endingnya adalah memberi informasi suasana Bali kondusif dan jangan sampai memprovokasi," kata Danrem 163/WSA, Kolonel Inf. I Nyoman Cantiasa, saat masikmakrama dengan insan pers di Denpasar, Senin (17/10) 

Danrem menyampaikan tujuan dilaksanakan simakrama tersebut, adalah untuk silahturahmi karena sama-sama memiliki satu rasa,  visi dan misi membangun bangsa ini. Paling penting adalah menyosialisasikan kebijakan-kebijakan dan tujuan tugas pokok Korem dalam rangka  mengelola stabilitas keamanan Bali. Ada berbagai permasalahan yang terjadi di Bali dan harus dikelola serta dirancang, desain dan rekonstruksi agar Bali aman, damai serta sejahtera. "Kita harus bisa mengedepankan, bersikap dan bertindak dalam membuat pemberitaan dalam rangka cinta tanah air. Apa yang ditulis, buat dan dilaksanakan, semua berdasarkan rasa cinta tanah air. 

Lebih lanjut Danrem menyampaikan bahwa dalam Suasana pelaksanaan program teritorial, kemanunggal TNI dengan rakyat, itu harus desain. TNI tidak bisa bekerja, berbuat, melaksanakan tugas pokok tanpa bantuan masyarakat. "Kalau masyarakat sendiri kita pecundangi dengan pungli-pungli tadi, jelas rakyat tidak ada respek dengan TNI. Terus kita kemundangan kepada jajaran Korem, saat bergaul dan komsos (komunikasi sosial-red) dengan rakyat, mereka harus melindungi, mengayomi dan mengamankan mereka," Ujarnya. Selain itu, Danrem menyampaikan, ada tiga masalah besar dihadapi dunia saat ini, yaitu air, pangan dan energi. "Ancaman itu akan terjadi kalau sumber daya alam tersebut tidak dikelola dengan baik. Kalau krisis pangan terjadi maka ketahanan nasional akan rapuh," ungkapnya.

Menurut Danrem, krisis pangan akan berefek pada  krisis sosial. Oleh karena itu, stakeholder dan media massa harus mampu meramu dan merancang dengan baik sehingga ketahanan nasional tidak jebol. Maka dari itu, TNI diminta pemerintah untuk ikut andil dalam meningkatkan pangan sehingga bisa swasembada beras. "Kami merasa terpanggil untuk mendorong pertanian di Bali supaya bangkit dan berkembang. Anggota sudah kami sebar di lapangan untuk membantu dan mendampingi petani," ujarnya. Apalagi market hasil pertanian di Bali di depan mata. Pasalnya sehari sekitar 40 ribu wistawan datang ke Bali.  Dari jumlah tersebut pasti ada yang tinggal di Bali. "Jangan salahkan Bali penuh, padat dan macet, karena Bali seksi sehingga orang tertarik dan datang ke sini. Mereka akan bikin bisnis, hotel, restoran dan tempat hiburan. Pariwisata itu akan bawa dampak negatif," tegas Danrem. Kegiatan Simakrama dengan insan media berjalan dengan lancar dan penuh kekeluargaan serta diakhiri dengan foto bersama Danrem 163/WSA bersama Insan Media. (Penrem 163/Wira Satya)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar