Senin, 31 Oktober 2016

TNI Harus Menjadi Perekat Kemajemukan Dan Kebhinekaan


Pendam IX/Udayana
Senin, 31 Oktober 2016

Kasrem 162/WB Letkol Inf Hery Setiyanto setelah pelaksanaan Upacara Bendera memberikan pengarahan kepada seluruh Prajurit dan PNS Makorem 162 Wira Bhakti, Kasrem menyampaikan kepada seluruh anggota agar menjaga jati diri TNI sebagai Tentara rakyat, Tentara pejuang, dan sebagai pengayom masyarakat. Selain itu TNI juga harus menjadi perekat kemajemukan dan menjaga Kebhinekaan, mengingat Bangsa Indonesia terdiri dari berbagai macam Suku, Ras, Agama, Kebudayaan dan berbagai perbedaan lainnya yang disatukan sehingga Bangsa kita menjadi kuat dan kokoh Senin (31/10) bertempat di Aula Sudirman Korem 162/WB.

Dalam kesempatan tersebut Kasrem 162/WB juga mengulangi pernyataan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo usai menghadiri acara bersama prajurit, tokoh agama dan masyarakat di Markas Grup 1 Kopassus Serang, Banten pada hari  Minggu 30 Oktober 2016 mengatakan dengan tegas, bahwa TNI akan mengerahkan segala kekuatan yang dimiliki untuk menjaga stabilitas nasional. TNI sebagai alat negara tidak akan mentolerir setiap gerakan-gerakan yang berupaya memecah belah persatuan dan mengadu domba bangsa, segala tindakan provokasi dan politisasi SARA akan berhadapan dengan TNI.

Ada beberapa poin yang menjadi penegasan Panglima TNI untuk dipedomani oleh seluruh Prajurit TNI dimanapun bertugas diantaranya :

1. TNI selalu memegang teguh amanat Sapta Marga dan Sumpah Prajurit.

• Selalu setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945
• Dan selalu membela ideologi negara Pancasila
• Sebagai Bhayangkari negara dan bangsa Indonesia

2. Presiden sebagai Panglima Tertinggi TNI telah memberikan amanat pada TNI, pada HUT TNI ke 70 tanggal 5 Oktober 2015, agar TNI meneguhkan jati diri sebagai sebagai Tentara Rakyat, Tentara Pejuang, Tentara Nasional dan Tentara Profesional.

3. Presiden sebagai Panglima Tertinggi telah memerintahkan TNI menempatkan diri sebagai perekat kemajemukan dan menjaga persatuan Indonesia.

4. Sebagai Tentara Nasional, TNI tidak boleh tersekat-sekat dalam kotak suku, agama dan golongan. TNI adalah satu, yakni Tentara Nasional, yang bisa berdiri tegak di atas semua golongan, mengatasi kepentingan pribadi dan kelompok, yang mempersatukan ras, suku, dan agama dalam mewujudkan cita-cita kemerdekaan.

5. Presiden memerintahkan agar TNI terus menjaga kebhinneka tunggal ika-an. Karena hanya dengan itu, Indonesia bisa menjadi bangsa majemuk yang kuat dan solid.

6. Panglima Tertinggi TNI juga menekankan bahwa TNI harus berada dalam garda terdepan dalam mengelola dan menjaga Bhineka Tunggal Ika.
7. Untuk itu, sebagai alat negara, TNI tidak akan mentolerir gerakan-gerakan yang ingin memecah belah bangsa, mengadu domba bangsa dengan provokasi dan politisasi SARA.

8. TNI akan menjadi garda terdepan untuk menghadapi setiap kekuatan yang ingin mengganggu persatuan dan kesatuan bangsa.

9. Anak-anakku Prajurit TNI dimanapun bertugas

• Tegakan kesatuan komando dan jangan ragu bertindak untuk menjaga keutuhan dan kedaulatan NKRI
• Para panglima dan komandan titip prajuritmu mereka adalah anak-anaku, pimpin mereka dengan segenap hati dan pikiranmu Semoga Tuhan Yang Maha Esa Allah SWT membimbing, melindungi dan memberi mukjizat setiap langkah pengabdian terbaik kita untuk NKRI yang sangat kita cintai

Hadir dalam kegiatan jam Komandan tersebut yaitu para Kasi Korem 162/WB dan seluruh Perwira Korem 162/WB serta seluruh anggota Militer dan PNS.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar