Pendam
IX/Udayana
Kamis, 26
Januari 2017
Mencermati
perkembangan situasional Bangsa Indonesia
saat ini masih diwarnai oleh keprihatinan multi dimensional seperti dampak
negatif dari globalisasi yang secara langsung maupun tidak
langsung dapat berpengaruh
terhadap kepribadian dan jati diri prajurit, berkaitan dengan itu Kodam
IX/Udayana menggelar Apel Gelar Pasukan Penegakan Ketertiban (Gaktib) dan
Yustisi pada Kamis (26/1) di Lapangan Puputan Margarana, Renon, Denpasar.
Pada
kesempatan tersebut Irdam IX/Udayana, Kolonel CZI Lalu Rudi Irham Srigede
bertindak sebagai Inspektur Upacara mewakili Pangdam IX/Udayana, Mayor Jenderal
TNI Kustanto Widiatmoko,M.D.A, membacakan amanat Panglima TNI Jenderal
TNI Gatot Nurmantyo, menyampaikan, dampak
negatif dari globalisasi secara langsung maupun tidak langsung dapat menggerus
kepribadian dan jati diri prajurit, yang dapat berdampak pada menurunnya kondisi nilai-nilai loyalitas, moralitas dan integritas para
prajurit serta dapat menjadi parasit bagi upaya
membangun TNI yang profesional, solid, militan dan dicintai rakyat, karena
upaya membangun TNI pada hakikatnya harus berorientasi kepada nilai sikap dan
kode etik, sebagaimana yang terdapat di dalam Sapta Marga dan Sumpah Prajurit.
Dalam
kaitan tersebut upaya penegakan disiplin dan kode etik keprajuritan menempati
posisi penting dan sangat dibutuhkan guna mampu secara maksimal memberikan
dampak positif bagi konsistensi sikap dan perilaku prajurit TNI, untuk itu diperintahkan kepada seluruh personel
yang terlibat dalam operasi gaktib dan yustisi, harus memiliki
kesamaan persepsi dalam proses penegakan dan
penyelesaian pelanggaran hukum, disiplin dan tata tertib prajurit TNI
serta tetap mengedepankan etika dalam pelaksanaannya, sesuai dengan tema yang diusung
kali ini “Melalui Operasi Gaktib dan Yustisi
TA 2017, Polisi
Militer TNI bertekad Meningkatkan Disiplin, Loyalitas, Moralitas dan Kepatuhan
Hukum Guna Mewujudkan TNI Yang Kuat, Hebat, Profesional dan Dicintai Rakyat.”
Berdasarkan
evaluasi hasil operasi gaktib dan yustisi tahun 2016 secara umum terjadi
penurunan pada perkara pidana, tetapi terjadi peningkatan pada pelanggaran
disiplin. Adapun perkara yang menonjol meliputi tindak
pidana desersi, penyalahgunaan narkoba dan pelanggaran lalu
lintas.
Kemudian sasaran penyelenggaraan operasi
gaktib dan yustisi TA 2017 adalah meningkatkan disiplin dan tata tertib serta
kepatuhan hukum Prajurit TNI maupun PNS TNI yang bebas dari penyakit masyarakat
seperti judi, miras, narkoba dan penyalahgunaan barang-barang terlarang
lainnya, peredaran uang palsu, pungutan liar (pungli), penyimpangan ideologi
serta pelanggaran hukum lainnya, sehingga diharapkan akan terwujud Prajurit TNI yang memiliki jiwa patriot sejati, profesional,
dan dicintai rakyat guna mendukung pencapaian tugas pokok TNI.
Melalui
upaya ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan keinsyafan bahwa pada
suatu tatanan kehidupan sebagai prajurit, terdapat ketentuan yang
mengikat, mengatur dan membatasi setiap perilaku para prajurit TNI, baik
pada konteks kedinasan maupun pada konteks kehidupan bermasyarakat, demikian tegas Panglima TNI
melalui amanatnya.
Demikian
Upacara pembukaan Operasi Gaktib dan Yustisi Tahun Anggaran 2017 dapat berjalan
sengan tertib dihadiri oleh Para pejabat teras Kodam IX/Udayana, Lanal
Denpasar, Lanud Ngurah Rai Polda Bali dan perwakilan instansi terkait serta
sejumlah undangan lainnya. (Pendam IX/Udayana).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar