Pendam IX/Udayana
Rabu, 29 Nopember
2017
Perkembangan aktivitas Gunung Agung
sejak Sabtu (23/11)
lalu telah terjadi erupsi yang diawali dengan kepulan asap hitam dan lontaran debu vulkanik dengan
ketinggian sekitar 4 kilo meter, disusul oleh lava pijar dan lahar dingin serta
dentuman yang cukup keras sebagai pertanda ada potensi akan terjadi letusan
besar, karena itu pihak Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi PVMBG
Kementrian ESDM juga sudah secara resmi meningkatkan status Gunung Agung
dari level III (Siaga) ke level IV (Awas) sehingga radius 8 kilo meter
dengan perluasan 10 kilo meter dari kawah Gunung Agung harus dikosongkan.
Berkenaan dengan
peningkatan
aktivitas Gunung Agung ke level awas dan telah terjadinya erupsi, Kapendam
IX/Udayana Kolonel Inf J. Hotman
Hutahaean,S.Sos, dalam siaran persnya pada Rabu (29/11) di Makodam
IX/Udayana menyampaikan kesiapan Kodam IX/Udayana
dalam membantu penanganan dan pengendalian darurat erupsi Gunung
Agung baik dari segi
personel maupun materiil sudah disiagakan dan bahkan sudah ada yang operasional
sejak terjadinya peningkatan akivitas Gunung Agung pada bulan Oktober yang
lalu.
Kodam
IX/Udayana sebagai Komando Utama
Operasi melaksanakan tugas pokok pengendalian terhadap pelaksanaan Operasi Militer Untuk Perang (OPM) dan
Operasi Militer Selain Perang (OMSP) seperti membantu
penanggulangan dan pengendalian akibat bencana alam, pengungsi dan pemberian
bantuan kemanusiaan, oleh karena itu Kodam IX/Udayana sudah siap
memberikan bantuan dalam penanganan dan pengendalian akibat bencana erupsi
Gunung Agung.
Adapun kesiapan
Kodam dalam penanganan erupsi Gunung
Agung meliputi, kesiapan personel dengan jumlah 4.092 orang ( di wilyah Bali 2.038 orang, NTB
686 orang dan NTT 1.368 orang), kemudian kesiapan materiil
yang
telah disiagakan antara lain, Kendaraan Truk 52 unit, Kendaraan Ambulan 5 unit, Tenda Serbaguna 13 set, Tenda Peleton 23 buah,
Tenda Kesehatan 7 set,
Dapur Lapangan 12 set
dan Velbet 480 unit.
Kemudian dari 4.092 orang personel yang
disiagakan, 690 orang sudah operasional
melaksanakan kegiatan pengendalian, pendataan dan pengaturan
pengungsian penduduk
yang terdampak bencana, sedangkan untuk materiil yang sudah digelar antara
lain, Tenda Dapur 9 unit, Tenda Serbaguna 13
set, Dapur Lapangan 2 set, Kendaraan 9 unit
dan Truk Dump 3 unit serta peralatan komunikasi antara
lain, HT UHF 100 unit, RIG 4 set, SSB 2 set, Repeater Fixed 8 set dan Repeater
Mobile 1 set.
Selanjutnya
kegiatan yang sudah dilaksanakan adalah; sosialisasi, bantuan
evakuasi pengungsi, pembuatan tenda pengungsi, pendistribusian bantuan,
pendataan pengungsi, pengobatan, memasak, melaksanakan patroli bersama dengan
aparat lainnya kedaerah rawan bencana dan melaksanakn patroli bersama ke desa-desa dan rumah yang
ditinggal mengungsi oleh
pemiliknya untuk mencegah terjadinya pencurian.
Langkah
koordinasi yang sudah dilakukan antara lain, berkoordinasi dengan Gubernur
Bali, Made Mangku Pastika berkaitan dengan penanggulangan bencana khususnya tentang penetapan tempat pengungsi,
jalur evakuasi, distribusi logistik dan dukungan alat peralatan serta sarana
prasaran
dan disamping itu sesuai hasil koordinasi dengan Gubernur Bali dan
Bupati Karangasem, disepakati dan ditunjuk Dandim 1623/Karangasem sebagai
Dansatgas Penanggulangan Bencana Tingkat Kabupaten, kemudian para
Danramil dan para
Babinsa melaksanakan tugas pendataan serta menangani prosedur
pengungsian penduduk. Demikian ujar Kapendam. (Pendam IX/Udayana)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar