Sabtu, 06 Mei 2017

Sukseskan Pelaksanaan TMMD, Wadan Lantamal VII Kupang Sampaikan Terima Kasih


Pendam IX/Udayana
Sabtu, 06 Mei 2017

Pelaksanaan Program TNI Manunggal Membangun Desa Ke 98 Tahun Anggaran 2017 Kodim 1618/TTU di Desa Tunbes, Kecamatan Biboki Moenleu, Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur yang berlangsung sejak 5 April 2017 akhirnya ditutup pada tanggal 4 Mei 2017 dengan sukses.

Upacara Penutupan itu berlangsung di Lapangan Umum Desa Setempat dan dipimpin oleh Wadan Lantamal VII Kupang Kolonel Laut (P) Franciscus Herman S., S.T.

Upaca tersebut dihadiri oleh semua unsur yang tergabung dalam Satgas TMMD, maupun masyarakat yang didatangkan dari tujuh desa tetangga dan para tamu undangan lainnya.

Usai pelaksanaan Upacara, rombongan melakukan peninjauan hasil kegiatan TMMD ini,  seperti, satu unit Kapela ukuran 18x8 meter lengkap dengan 40 buah bangku duduk.

Kemudian peninjauan dilanjutkan  ke Aula Kantor Desa Tunbes yang dibangun  kembali dengan ukuran 15x7 meter dan pembukaan akses jalan penghubung antar Dusun sepanjang 3 Kilometer.

Selain itu masih terdapat dua jenis pekerjaan lagi seperti pembangunan tembok penahan erosi sepanjang 200 x 1,5 Meter serta pembuatan drainase sepanjang 100 meter.

"Hasil pantauan,  Kegiatan TMMD ini sudah selesai dengan baik, saya ucapakan terimakasih kepada semua pihak yang terlibat dan mensukseskan kegiatan ini, saya harap ke depan kedekatan TNI dengan masyarakat semakin baik", ungkap  Wadanlamtamal di sela sela kegiatan peninjauan di Desa Tunbes.

Ternyata hasil dari kegiatan TMMD itu sangat memuaskan yang dikerjakan menggunakan dana hibah atau bantuan Pemerintah Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU).  Jika dibanding dengan penggunaan anggaran di TMMD wilayah lainnya, untuk TMMD Ke 98 Desa Tunbes sangatlah kecil, namun hasil yang diperoleh maksimal.

Komandan Kodim 1618/TTU, Letkol Arm Budi Wahyono, S.H., menambahkan, dengan anggaran yang tersedia untuk program TMMD ini, pihaknya tetap semangat dan memberikan yang terbaik untuk membantu membuka keterisoliran masyarakat yang berada di sepanjang batas Indonesia-Timor Leste.

Sementara itu, kegiatan sosial lainnya yang digelar usai upacara tersebut adalah pasar murah dan pengobatan massal secara gratis, pegobatan berbagai jenis penyakit secara gratis itu diserbu masyarakat.

"Karena gratis jadi saya gunakan kesempatan itu untuk berobat gatal-gatal di badan saya, maklum saja kami di desa kesulitan untuk melakukan pengobatan terhadap penyakit", Ujar Alosisus Amtahan, warga Desa Luniup.
(Penrem 161/Wira Sakti)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar