Selasa, 18 Juli 2017

Dandim 1608/Bima: Belajar Dari Sejarah, Prajurit Harus Dekat Dengan Ulama


Pendam IX/Udayana
Selasa, 18 Juli 2017

Peran Ulama dalam mengusir penjajah dari ibu Pertiwi ini memang tidak dapat kita lupakan karena hal tersebut telah tercatat dalam berbagai buku sejarah, untuk itu Indonesia tidak boleh lupa dengan perjuangan Ulama dalam meraih kemerdekaan. Hal tersebut disampaikan oleh Dandim 1608/Bima beberapa waktu yang lalu,  saat menghadiri acara halal bihalal yang dilaksanakan di aula kantor FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama) yang berada di kota Bima. 

Dalam kesempatan tersebut Dandim 1608/Bima letkol Czi Yudil Hendro juga mengatakan bahwa dengan catatan sejarah tersebut maka prajurit harus dekat dengan ulama. Ulama tidak boleh di diskriminasi, tidak boleh dimusuhi, oleh kita,  karena kemerdekaan Indonesia diwarnai oleh Al-Quran.  Oleh sebab itu, ia mengajak tiap-tiap lapisan masyarakat untuk tetap menjaga keutuhan NKRI, Islam, beserta para ulama. Agar keutuhan tersebut tetap terjaga maka kita harus kompak dan bersatu, jangan mudah terprovokasi oleh oknum-oknum yang ingin memecah belah bangsa ini. 

Selain itu Dandim juga berpesan kepada para Ulama dan umat Islam  untuk tetap berdakwah dan mengintensifkannya, diharapankan juga melalui dakwah ini dapat memberikan wawasan dan membangkitkan semangat nasionalisme dan patriotisme seluruh umat Islam sehingga dapat terus menjaga keutuhan NKRI.(Kodim 1608/Bima )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar