Pendam IX/Udayana
12 September 2016
Editor Kapten Inf I Nyoman Budiarta
Sholat Idul Adha di lingkungan Korem 161/Wira Sakti dalam rangka Hari Raya Idul Adha 10 Dzulhijah 1437 Hijriyah dilaksanakan di Lapangan Asrama TNI AD Kuanino, Kota Raja Kupang, Senin (12/09/2016) yang dihadiri Jamaah Umat Muslim dari lingkungan asrama dan masyarakat sekitarnya.
Bertindak selaku Imam pada kegiatan Sholat Idul Adha kali ini adalah Imam Mesjid Nurul Wathan, Suparmin dan sebagai Khotibnya Ustadz Drs. Masdiansyah yang sekaligus menyampaikan khotbah dengan tema "Makna Ibadah Kurban dan Ibadah Haji Untuk Memupuk Keimanan Kita Kepada Allah, Mari Kita Tingkatkan Kebaikan Dengan Mutu Ketaqwaan".
Di awal khobahnya, Ustadz Mardiansyah yang menjabat sebagai Kepala Seksi Bimmas Islam di Kantor Kementerian Agama Kota Kupang, mengajak semua Umat Muslim untuk memaknai syukur dalam hidup. Kita bersyukur diberikan umur panjang serta dengan bimbingan Allah SWT kita masih dapat melaksanakan Sholat Idul Adha sebagai suatu kenikmatan yang diberikan Tuhan Yang Maha Esa, makanya patutlah hal ini disyukuri. Menurutnya, kita dapat membandingkan terhadap banyak dari saudara-saudara kita yang lagi mengalami kesulitan dan kesusahan yang perlu kita bantu dengan mendoakan mereka supaya secepatnya dibebaskan dari permasalahan yang dihadapi. Untuk itu dirinya mengajak semua jamaah untuk memiliki sikap prihatin terhadap orang lain atau sesama, termasuk sebagai orang yang beragama bagaimana kita harus mampu memupuk keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT agar dapat tumbuh subur pada diri kita masing-masing. "Tinggalkan segala bentuk kejahatan dan hal-hal yang buruk sehingga hidup kita akan menjadi semakin baik", sebutnya.
Berkaitan dengan tema hari raya kali ini Ustadz juga mengingatkan kita tentang adanya tiga tokoh penting terkait Idul Adha yaitu Nabi Ibrahim, Siti Hajar isteri dari Nabi Ibrahim serta putranya yang bernama Ismail. Nabi Ibrahimlah yang meletakan dasar Ketuhanan Yang Maha Esa serta menyerukan kepada Umat Muslim untuk melaksanakan Ibadah Haji. Hal berikutnya yang dijelaskan adalah tentang makna kurban yang secara hakikatnya memang memotong hewan kurban seperti sapi atau kambing, tetapi di satu sisi mempunyai nilai ritual, di sisi lain ternak pada jaman dulu menggambarkan suatu simbol kekayaan yang luar biasa. Dengan kondisi ini maka kemudian dianjurkan untuk memotong hewan kurban tersebut yang dapat dimaknai sebagai menyisihkan sebagian apa yang kita miliki. Kita harus bisa melihat dan berbagi dengan orang lain atau sesama yang belum seberuntung kita. Jadi menurutnya ada dua peristiwa penting dari pelaksanaan Hari Raya Idul Adha tersebut yaitu makna Ibadah Haji dan makna kurban itu sendiri, tegasnya.
Secara terpisah Danrem 161/Wira Sakti Brigjen TNI Heri Wiranto, S.E., M.M., menyampaikan terima kasih dan syukurnya bahwa kegiatan Sholat Idul Adha 1437 Hijriyah di wilayah Kupang dan NTT dapat berlangsung aman dan lancar. Hal ini merupakan dukungan dari semua pihak serta sebagai wujud toleransi kehidupan umat beragama yang secara umum berlangsung baik di wilayah ini. Ketika ditanya keterkaitan Idul Adha dengan pelaksanaan tugas-tugas pokok TNI, Danrem menjelaskan akan kodrat kita sebagai insan hamba Tuhan Yang Maha Esa yang harus bertaqwa. " Taat kepada negara adalah sebagai bagian dari tugas, taat kepada Tuhan karena kita sebagai manusia kodratnya kita mahluk Tuhan Yang Maha Esa", ujarnya.
Sebagai mahluk sosial kita harus peduli terhadap saudara atau sesama kita yang tidak mampu. Inilah relevansi antara Idul Adha dengan tugas-tugas yang kita lakukan sebagai aparat keamanan negara untuk membantu mengatasi segala kesulitan rakyat dan apa yang menjadi kebutuhan masyarakat.
Seusai pelaksanaan Sholat, kegiatan dilanjutkan dengan acara penyerahan hewan kurban oleh Danrem 161/Wira Sakti kepada Imam Mesjid Nurul Wathan, Suparmin berupa satu ekor sapi yang bertempat di halaman Mesjid setempat.
Berdasarkan catatan panitia kurban Mesjid Nurul Wathan terdapat 41 ekor hewan kurban yang dipotong pada kesempatan ini, yang terdiri dari 15 ekor sapi dan 26 ekor kambing yang nantinya didistribusikan kepada warga yang kurang mampu seperti panti asuhan dan panti jompo dan masyarakat lainnya yang sudah didata panitia sebelumnya
12 September 2016
Editor Kapten Inf I Nyoman Budiarta
Sholat Idul Adha di lingkungan Korem 161/Wira Sakti dalam rangka Hari Raya Idul Adha 10 Dzulhijah 1437 Hijriyah dilaksanakan di Lapangan Asrama TNI AD Kuanino, Kota Raja Kupang, Senin (12/09/2016) yang dihadiri Jamaah Umat Muslim dari lingkungan asrama dan masyarakat sekitarnya.
Bertindak selaku Imam pada kegiatan Sholat Idul Adha kali ini adalah Imam Mesjid Nurul Wathan, Suparmin dan sebagai Khotibnya Ustadz Drs. Masdiansyah yang sekaligus menyampaikan khotbah dengan tema "Makna Ibadah Kurban dan Ibadah Haji Untuk Memupuk Keimanan Kita Kepada Allah, Mari Kita Tingkatkan Kebaikan Dengan Mutu Ketaqwaan".
Di awal khobahnya, Ustadz Mardiansyah yang menjabat sebagai Kepala Seksi Bimmas Islam di Kantor Kementerian Agama Kota Kupang, mengajak semua Umat Muslim untuk memaknai syukur dalam hidup. Kita bersyukur diberikan umur panjang serta dengan bimbingan Allah SWT kita masih dapat melaksanakan Sholat Idul Adha sebagai suatu kenikmatan yang diberikan Tuhan Yang Maha Esa, makanya patutlah hal ini disyukuri. Menurutnya, kita dapat membandingkan terhadap banyak dari saudara-saudara kita yang lagi mengalami kesulitan dan kesusahan yang perlu kita bantu dengan mendoakan mereka supaya secepatnya dibebaskan dari permasalahan yang dihadapi. Untuk itu dirinya mengajak semua jamaah untuk memiliki sikap prihatin terhadap orang lain atau sesama, termasuk sebagai orang yang beragama bagaimana kita harus mampu memupuk keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT agar dapat tumbuh subur pada diri kita masing-masing. "Tinggalkan segala bentuk kejahatan dan hal-hal yang buruk sehingga hidup kita akan menjadi semakin baik", sebutnya.
Berkaitan dengan tema hari raya kali ini Ustadz juga mengingatkan kita tentang adanya tiga tokoh penting terkait Idul Adha yaitu Nabi Ibrahim, Siti Hajar isteri dari Nabi Ibrahim serta putranya yang bernama Ismail. Nabi Ibrahimlah yang meletakan dasar Ketuhanan Yang Maha Esa serta menyerukan kepada Umat Muslim untuk melaksanakan Ibadah Haji. Hal berikutnya yang dijelaskan adalah tentang makna kurban yang secara hakikatnya memang memotong hewan kurban seperti sapi atau kambing, tetapi di satu sisi mempunyai nilai ritual, di sisi lain ternak pada jaman dulu menggambarkan suatu simbol kekayaan yang luar biasa. Dengan kondisi ini maka kemudian dianjurkan untuk memotong hewan kurban tersebut yang dapat dimaknai sebagai menyisihkan sebagian apa yang kita miliki. Kita harus bisa melihat dan berbagi dengan orang lain atau sesama yang belum seberuntung kita. Jadi menurutnya ada dua peristiwa penting dari pelaksanaan Hari Raya Idul Adha tersebut yaitu makna Ibadah Haji dan makna kurban itu sendiri, tegasnya.
Secara terpisah Danrem 161/Wira Sakti Brigjen TNI Heri Wiranto, S.E., M.M., menyampaikan terima kasih dan syukurnya bahwa kegiatan Sholat Idul Adha 1437 Hijriyah di wilayah Kupang dan NTT dapat berlangsung aman dan lancar. Hal ini merupakan dukungan dari semua pihak serta sebagai wujud toleransi kehidupan umat beragama yang secara umum berlangsung baik di wilayah ini. Ketika ditanya keterkaitan Idul Adha dengan pelaksanaan tugas-tugas pokok TNI, Danrem menjelaskan akan kodrat kita sebagai insan hamba Tuhan Yang Maha Esa yang harus bertaqwa. " Taat kepada negara adalah sebagai bagian dari tugas, taat kepada Tuhan karena kita sebagai manusia kodratnya kita mahluk Tuhan Yang Maha Esa", ujarnya.
Sebagai mahluk sosial kita harus peduli terhadap saudara atau sesama kita yang tidak mampu. Inilah relevansi antara Idul Adha dengan tugas-tugas yang kita lakukan sebagai aparat keamanan negara untuk membantu mengatasi segala kesulitan rakyat dan apa yang menjadi kebutuhan masyarakat.
Seusai pelaksanaan Sholat, kegiatan dilanjutkan dengan acara penyerahan hewan kurban oleh Danrem 161/Wira Sakti kepada Imam Mesjid Nurul Wathan, Suparmin berupa satu ekor sapi yang bertempat di halaman Mesjid setempat.
Berdasarkan catatan panitia kurban Mesjid Nurul Wathan terdapat 41 ekor hewan kurban yang dipotong pada kesempatan ini, yang terdiri dari 15 ekor sapi dan 26 ekor kambing yang nantinya didistribusikan kepada warga yang kurang mampu seperti panti asuhan dan panti jompo dan masyarakat lainnya yang sudah didata panitia sebelumnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar