Jumat, 29 Juli 2016

Kodim 1622/Alor Tingkatkan Kemampuan Babinsa


Pendam IX/Udayana
29 Juli 2016
Editor Kapten Inf I Nyoman Budiarta

Bertempat di aula Makodim 1622/Alor, Mayor Inf Dadi Gunawan membuka secara resmi Kegiatan Peningkatan Kemampuan Babinsa Tersebar Tahun 2016 yang dilaksanakan pada, Rabu (27/7/2016).
Kegiatan yang diikuti oleh 74 perserta tediri dari penyelenggara 15 orang dan pelaku 59 orang berlangsung selama tiga hari mulai 27 Juli 2016. Menurut Kasdim kegiatan ini untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan Babinsa dalam Pembinaan Teritorial (Binter) Kodim 1622/Alor. “Kegiatan ini merupakan program yang telah ditentukan oleh Komando atas, dan juga merupakan kebutuhan segenap personil Babinsa dalam rangka menghadapi dinamika tugas-tugas yang akan datang,” terang Kasdim.

Lebih lanjut Dadi menerangkan bahwa kegiatan ini dilakukan guna membekali serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan personil Babinsa di Kodim 1622/Alor dalam melaksanakan pembinaan teritorial. Agar diperoleh kesamaan pola pikir dan kemampuan dalam mendeteksi, mengenali, menganalisa serta mengambil tindakan terhadap perubahan dan perkembangan dinamika di wilayah guna mewujudkan kekuatan wilayah pertahanan aspek darat yang tangguh karena penguasaan wilayah merupakan faktor penting dalam menentukan keberhasilan pelaksanaan tugas satuan. Melalui kegiatan Peningkatan Kemampuan Babinsa Tersebar tersebut adapun materi yang dilaksanakan meliputi yakni Lima Kemampuan Teritorial dan Ketatalaksanaan Binter oleh Pasi Ter Kodim 1622/Alor Lettu Inf Fahrudin, Teknik Binjaring Intelijen oleh Danunit Intel Kodim 1622/Alor Letda Inf Doris I Banik, Pemberantasan Narkoba yang disampaikan oleh Kasat Narkoba Polres Alor Iptu Anggoro C.W.

Diharapkan peserta dapat mengikuti kegiatan ini dengan sungguh-sungguh dan semangat, agar lebih menguasai dan memahami peran, tugas dan tanggungjawab sesuai dengan tugas pokok masing-masing serta dapat mengaplikasikannya dalam Pembinaan Teritorial selaku Aparat Komando Kewilayahan, pungkas Dadi. Dandim 1622/Alor yang sedang melaksanakan tugas ke Korem 161/Wira Sakti di kupang, via telepon selulernya saat dihubungi media mengatakan, kegiatan Peningkatan Kemampuan Babinsa bertujuan untuk membekali serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan personil Babinsa dalam pelaksanaan pembinaan teritorial sehingga diperoleh kesamaan pola pikir dan kemampuan mendeteksi, mengenali, menganalisa serta mengambil tindakan perubahan dan perkembangan dinamika di wilayah. (Kodim 1622/Alor)

Gelar Pasukan Pengamanan Presiden RI Di Kupang

Pendam IX/Udayana
29 Juli 2016
Editor Kapten Inf I Nyoman Budiarta

Apel gelar pasukan pengamanan VVIP (Very Very Important Persons)  kunjungan kerja Presiden Republik Indonesia dan Ibu negara Hj. Iriana Joko Widodo dalam rangka menghadiri puncak peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) dilaksanakan Kamis siang (28/07/2016) di Lapangan Makorem 161/Wira Sakti.

Kegiatan Apel ini diikuti oleh semua unsur yang tergabung Satuan Tugas Pengamanan Wilayah (Satgas Pamwil) yang terdiri dari personel TNI AD, AL, AU dan Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur, termasuk gelar peralatan dan perlengkapan pendukungnya.
Kapolda Nusa Tenggara Timur, Brigjen Pol E. Widyo Sunaryo bertindak selaku pimpinan apel, sekaligus membacakan amanat Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Kustanto Widiatmoko, M.D.A., yang diantaranya mengatakan kunjungan Presiden  Republik Indonesia beserta rombongan akan dilaksanakan selama dua hari dalam rangka menghadiri Acara Peringatan Hari Keluarga Nasional Tahun 2016 di Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Pangdam juga mengatakan bahwa selama Presiden RI beserta rombongan berada di Provinsi Nusa Tenggara Timur, kita harus memberikan pengamanan VVIP secara serius. Walaupun pengamanan VVIP sudah sering kita laksanakan bersama, baik pada even nasional maupun internasional sebelumnya, namun dalam setiap pengamanan VVIP harus tetap diperlakukan sebagai operasi baru. Segala sesuatunya harus betul-betul kita siapkan dimulai tahap awal sampai dengan akhir dan tidak ada istilah rutinitas dalam pengamanan VVIP kali ini.

Lebih lanjut dikatakan, Apel gelar tidak hanya bertujuan untuk mengecek sejauh mana tingkat kesiapan pasukan pengamanan baik secara perorangan maupun satuan sesuai Prosedur Tetap Pengamanan VVIP yang berlaku, tetapi juga memastikan tegaknya sinergitas dan kerjasama yang baik diantara semua unsur pengamanan yang terlibat. Selain itu, apel gelar juga hendaknya dijadikan sebagai sarana untuk melaksanakan koordinasi antar unsur yang ada di lapangan sehingga tidak terjadi kesalahan sekecil apapun dalam pelaksanaanya, apabila terjadi hambatan maka segera dapat diatasi dengan sebaik-baiknya. Apel gelar tidak hanya bertujuan untuk mengecek sejauh mana tingkat kesiapan pasukan pengamanan baik secara perorangan maupun satuan sesuai Prosedur Tetap Pengamanan VVIP yang berlaku, tetapi juga memastikan tegaknya sinergitas dan kerjasama yang baik diantara semua unsur pengamanan yang terlibat.Selain itu, apel gelar juga hendaknya dijadikan sebagai sarana untuk melaksanakan koordinasi antar unsur yang ada di lapangan sehingga tidak terjadi kesalahan sekecil apapun dalam pelaksanaanya, apabila terjadi hambatan maka segera dapat diatasi dengan sebaik-baiknya.

Mengakhiri amanat Pangdam IX/Udayana  memerintahkan kepada seluruh personel yang terlibat dalam Satgas Pengamanan agar memahami dan menguasai Prosedur Tetap pengamanan VVIP, memegang teguh disiplin dan rantai komando, melakukan koordinasi dengan unsur pengamanan lainnya secara optimal serta segera melaporkan bila terdapat kejanggalan dalam pelaksanaan tugas.
Sejumlah Pejabat TNI dari ketiga angkatan di wilayah Kupang serta dari Kepolisian Polda NTT hadir pada kesempatan ini, antara lain Danrem 161/Wira Sakti Brigjen TNI Heri Wiranto, S.E.,M.M., Wakapolda NTT Kombes Sumartono, Danlanud El Tari Kupang Kolonel (P) Jorry S. Koloay, Kasrem 161/Wira Sakti Kolonel Inf Gregorius Suharso dan sejumlah pejabat teras baik TNI maupun Polri lainnya. (Penrem 161/WS)

Kamis, 28 Juli 2016

Kodim Gianyar Sukseskan Upsus PAJALE


Pendam IX/Udayana
28 Juli 2016
Editor Kapten Inf I Nyoman Budiarta

Kodim 1616/Gianyar dalam rangka mendukung program pemerintah guna mensukseskan Upsus PAJALE (Padi, Jagung dan Kedelai) dan peningkatan produkfitas untuk mempertahankan swasembada pangan khususnya padi bagi para petani di wilayah Kec. Sukawati, Rabu, (27/7) dilaksanakan kegiatan  penanaman bibit Padi jenis Cegeulis dengan pola tanam jajar legowo 2-1 lebar 40 Cm dan panjang 10 Cm di area persawahan seluas 40 Are yang merupakan wilayah Subak Dauh Uma Ulu Banjar Dauh Uma Desa Batuan Kaler Kec. Sukawati Kab. Gianyar lahan milik Sdr. I Made Purna warga Subak Dauh Uma

Penanaman padi di Subak Dauh Uma  Banjar Dauh Uma Desa Batuan Kaler Kec. Sukawati Kab. Gianyar dipimpin oleh Kasdim 1616/Gianyar Mayor Inf I Wayan Suwitantra, S.I.P beserta seluruh anggota Kodim 1616/Gianyar, Dinas Pertanian Kab. Gianyar dan Warga Subak Dauh Uma Banjar Dauh Uma Ds.Batuan Kaler Kec. Sukawati. Pelaksanaan kegiatan penanaman bibit padi diawali dengan pencaplakan pada area persawahan yang akan ditanami selanjutnya setelah pencaplakan dilaksanakan penanaman bibit Padi jenis Cegeulis dengan mengikuti garis-garis caplak menggunakan sistem tanam  jajar Logowo 2-1, lebar 40 Cm dan panjang 10 Cm.

Kegiatan penanaman bibit padi yang dilaksanakan ini merupakan program dari Komando Atas dan program Kodim 1616/Gianyar bidang Teritorial bekerja sama dengan Dinas Pertanian Perhutanan dan Perkebunan Kab. Gianyar yang bertujuan untuk mendorong dan memotivasi para petani agar lebih giat mengelola lahan pertanian guna meningkatkan hasil tanam sehingga program swasembada beras dapat tercapai. Kegiatan penanaman bibit padi disubak Dauh Uma Banjar Dauh Uma Desa Batuan Kaler Kec. Sukawati Kab. Gianyar bertujuan untuk membina para petani secara bertahap, bertingkat dan berlanjut untuk memberikan ilmu tentang pertanian agar para petani lebih bersemangat untuk mengelola lahan pertanian, karena pertanian selama ini kurang diminati oleh generasi muda dan lahan pertanian semakin berkurang karena alih fungsi lahan.

Penanaman bibit padi di area persawahan Subak Dauh Uma Banjar  Dauh Uma Desa Batuan Kaler Kec. Sukawati ini merupakan tindak lanjut dari perjanjian MOU yang telah disepakati antara pihak TNI dengan Dinas Pertanian dalam rangka mewujudkan swasembada pangan menuju swasembada beras yang diharapkan dapat tercapai dalam waktu 2 tahun kedepan. Diharapkan dalam waktu 2 tahun Indonesia dapat mewujudkan swasembada beras. TNI selalu bersinergi dengan petani untuk mencapai swasembada pangan menuju  swasembada beras. TNI selalu mendorong Petani untuk improvisasi dan berinovasi didalam mengikuti perkembangan tehknologi pertanian di masa kini. Hal ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang positif bagi petani didalam mencapai kesejahteraannya. (Penrem 163/WSA)

Rabu, 27 Juli 2016

Awig-awig Subak Harus Diperkuat


Pendam IX/udayana
27 juli 2016
Editor Kapten Inf I Nyoman Budiarta

Danrem 163 /Wira Satya  Kolonel Inf I Nyoman Cantiasa S. E., usai membuka sosialisasi ketahanan pangan mengusung tema "Melalui Pembinaan Ketahanan Pangan Kita Wujudkan Katahanan Pangan Nasional Melalui Diversifikasi Berbasis Sumber Daya Lokal" Selasa (26/7) di aula Makorem.

Awig-awig Subak harus diperkuat guna menekan penyusutan lahan pertanian semakin banyak dan investor tidak berani melabraknya," tegas Danrem 163 /Wira Satya  Kolonel Inf I Nyoman Cantiasa S. E., usai membuka sosialisasi ketahanan pangan mengusung tema "Melalui Pembinaan Ketahanan Pangan Kita Wujudkan Katahanan Pangan Nasional Melalui Diversifikasi Berbasis Sumber Daya Lokal"."Hari ini, kami mengadakan sosialisasi tentang ketahanan pangan di jajaran Korem 163/Wira Satya. Yang hadir 150 dari jabatan Dandim sampai babinsa serta gabungan kelompok tani. Dari laporan dari Dinas Pertanian Provinsi Bali, kata Cantiasa, dari tahun 2014 hingga 2015 terjadi penyusutan lahan pertanin seribu hektar. "Banyangkan dari luasnya 81 ribu hektar menyusut menjadi 80 hektar," ujarnya. Untuk mempertahankan dan melestarikan  pertanian Bali harus direvolusi kalau tidak ada revolusi maka lahan pertanian di Bali terus menyusut dan peminatnya semakin terkikis. Selain itu, harus dibuat awig-awig subak dan diperkuat realisasinya guna menjaga kelestarian pertanian di Pulau Dewata ini. Hal itu terjadi karena banyak faktor, diantaranya pembangunan hotel restoran dan perumahan. Selain itu jumlah penduduk terus  berkembang sehingga kebutuhan tempat tinggal semakin banyak. "Tapi harus direm atau dicarikan solusi yang tepat. Bagaimana caranya menahan laju  penyusutan lahan pertanian tiap tahun. Kegiatan kami ini membicarakan itu," tegas Danrem. Kenapa TNI atensi terhadap pangan atau pertanian ? Menurut Danrem  masalah di dunia ada tiga yaitu  energi, air dan pangan.   Kalau energi dan air tidak bisa diciptakan. Sedangkan  pangan bisa didesain pengembangannya. Misalnya tanah yang tidak produktif menjadi produktif dan biasanya panen hanya sekali setahun bisa tiga kali bahkan sepanjang tahun. "Ini yang saya sebut revolusi pertanian. Jangan hanya nanam di sawah atau kebun, dimana saja bisa di rumah dan kantor semua bisa panen. Caranya disesuaian dengan tipelogi area di situ. Banyak inovasi pemimpin dalam rangka melakukan revolusi pertanian itu," ujarnya.

Di kompleks perumahan dan perkantoran bisa buatkan polybag. Selain bisa panen, dari segi keindahan dan kenyamanan lingkungan bisa tercipta. "Saya buktikan itu. Saat tugas di Kopassus di Batujajar, saya punya lahan cukup luas sekitar setengah hektar ditanam cabai dan tomat. Dengan modal Rp 20 juta hasilnya Rp 80 juta. Saya dan teman-teman berkebun saat  siswa tidak ada. Pelatih saya  diajak berkebun," kata Danrem. Ia berharap ke depan tidak terjadi lagi penyusutan tajam lahan pertanian. Oleh karena itu, upaya-upaya  khusus dilakukan Panglima TNI  bekerjasama dengan Menteri Pertanian, termasuk di Bali. Upaya khusus ini dilaksanakan dengan melakukan pembinaan, pelatihan, pembibitan, penanaman, pemupukan, panen hingga menjual. Dengan demikian target-target dalam mengelola pertanian di Bali bisa tercapai.Oleh karena itu, generari muda merupakan aset bangsa harus mampu menyelamatkan pertanian di Bali. Untuk menarik minat pemuda agar mau bertani yang harus dilakukan yaitu diberikan keteladan dan fakta. Menurut peraih penghargaan Adhi Makayasa ini, anak muda sekarang tidak bisa hanya diberikan teori, tapi harus ada bukti. Contohnya orang tua punya tanah atau kebun, penghasilannya berapa dan mana menguntungkan daripada kerja di hotel, restoran atau karyawan toko. "Apakah mereka kerja di hotel dengan pakain bersih tapi gajinya sedikit, ketimbang jadi petani tapi uangnya banyak ? Mindset ini harus diubah bahwa kalau ingin meningkatkan kesejehteraan tidak hrus menjadi orang kantoran, hotel atau kegiatan berbau alat tulis. Di bidang pertanian rejekinya paling banyak apalagi tanah di Bali subur," kata Danrem.

Selain itu, sekolah-sekolah harus membangkitkan tradisi berkebun kepada anak didiknya. "Saat saya SD membawa bunga, ember dan penyeloan (alat gemburkan tanah-red). Bunga itu ditanam di kebun sekolah dan dirawat sampai kelas 6. Artinya Pendidikan nonformal membantu anak mengenal pertanian dan perkebunan," ujarnya. Di samping itu, tentara harus mampu melakukan komunikasi sosial (komsos) dengan baik. Sampaikan ide dan gagasan sehingga anak muda tertarik untuk bertani atau berkebun. Negara rendah pangan berdampak munculnya permasalahan sosial seperti mencuri dan lainnya. "Bapak Bung Karno pernah menyampaikan kalau bangsa ini ingin selamat dari kehancuran harus menjadi negara agraris. Ketahanan pangan itu harus dikuatkan. Bila bangsa Indonesia ingin selamat dari permasalahan pangan, harus menjai bangsa agraris," ucap mantan Waasintel Danjen Kopassus ini. (Penrem 163/WSA)

Selasa, 26 Juli 2016

Bagi Sembako Dan Bhakti Sosial Kesehatan Di Perbatasan


Pendam IX/Uadyana
26 Juli 2016
Editor Kapten Inf I Nyoman Budiarta

Upacara pembukaan Operasi Teritorial TNI Tahun Anggaran 2016 Kodam IX/Udayana di wilayah Korem 161/Wira Sakti yang dibuka oleh Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Kustanto Widiatmoko, M.D.A., (21/07/16) lalu di Lapangan Wemori, Desa Tohe, Kecamatan Reihat, Belu, juga diisi dengan kegiatan pembagian Sembako dan Bhakti Sosial Kesehatan yang antara lain melaksanakan sunatan, pemeriksaan gigi dan pengobatan massal.

Menurut Koordinator Pembagian Sembako, Mayor Infanteri I Gusti Made Sweda, yang juga merupakan Danramil 1605-05/Kobalima, panitia menyiapkan sejumlah 1100 paket  Sembako yang didistribusikan kepada warga masyarakat Empat Desa di Kecamatan Reihat, yaitu, Desa Tohe, Desa Asumanu, Desa Lasiolat dan Desa Maomutin dengan masing-masing desa didistribusikan 250 paket, sementara yang 100 paket sisanya didistribusikan  untuk peserta sunatan massal. Maksud dan tujuan dari pembagian sembako ini adalah untuk meringankan beban  kebutuhan masyarakat kurang mampu di wilayah perbatasan.

Sementara itu untuk Bhakti Sosial Kesehatan, menurut Koordinator penyelenggara, Letkol Ckm Effendi Prabowo yang juga merupakan Dandenkesyah 09.04.01 Wira Sakti Kupang mengatakan bahwa kegiatan Bhakti Sosial Kesehatan yang dilaksanakan meliputi, sunatan massal yang menargetkan sekitar 100 orang peserta tetapi terealisasi untuk 59 peserta dari 72 yang mendaftar ke panitia. Sedangkan pemeriksaan gigi dan pengobatan massal disiapkan untuk sekitar 1000 an warga masyarakat setempat. Pelaksanaan Bhakti Sosial kesehatan ini melibatkan beberapa instansi terkait  yaitu Denkesyah Wira Sakti Kupang, Dinas Kesehatan Kabupaten Belu, Tim Kesehatan RSAL  Kupang, Tim Kesehatan Yonif Raider Khusus 744/Satya Yudha Bhakti dan Tim Kesehatan Satgas Pamtas RI-RDTL Sektor Timur Yonif 641/Beruang

Sebagaimana diketahui kegiatan  Operasi Teritorial TNI dilaksanakan sebagai implementasi dari amanat Undang-Undang RI Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI dimana dalam pelaksanaan operasi militer selain perang atau OMSP salah satu tugas dari TNI adalah membantu pemerintah daerah melalui kegiatan Operasi Teritorial. Wilayah rawan dan perbatasan menjadi sasaran dari kegiatan Operasi Teritorial ini. Untuk  wilayah Nusa Tenggara Timur kegiatan Operasi Teritorial dilaksanakan secara serentak  di tiga kabupaten yaitu Kabupaten Belu, Malaka dan Kupang yang  bertujuan untuk membantu pemerintah daerah dalam meningkatkan kesejahteraan, wawasan kebangsaan dan kesadaran bela negara  khususnya bagi masyarakat daerah rawan dan perbatasan. (Penrem 161/WS)


Senin, 25 Juli 2016

Serah Terima Jabatan Kasdam IX/Udayana


Pendam IX/Udayana
25 Juli 2016
Editor kapten Inf I Nyoman budiarta

Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Kustanto Widiatmoko M.D.A memimpin Acara Serah Terima Tugas dan Tanggung Jawab Jabatan Kepala Staf Kodam IX/Udayana, dari Brigjen TNI I Made Sumantra, S.H., kepada Brigjen TNI Stephanus Tri Mulyono Senin (25/7) di Hall Makodam IX/Udayana.

Mengawali amanatnya Pangdam menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan kepada Brigjen TNI I Made Sumantra, S.H., beserta isteri, atas pengabdian dan kerja kerasnya selama melaksanakan tugas di Kodam IX/Udayana. Sebagai putra Bali dan juga keluarga besar Praja Raksaka, Pangdam berharap, sekalipun akan segera memasuki era purna bhakti Jenderal akan terus dapat menjadi bagian dari upaya Kodam IX/Udayana untuk mewujudkan wilayah Bali Nusra yang aman, damai dan sejahtera. Selanjutnya Pangdam mengucapkan selamat datang kepada Brigjen TNI Stephanus Tri Mulyono beserta istri di jajaran Kodam IX/Udayana, serta selamat atas kepercayaan yang telah diberikan oleh Pimpinan TNI Angkatan Darat untuk mengemban tugas dan tanggung jawab sebagai Kepala Staf Kodam IX/Udayana.

Pangdam juga menyampaikan bahwa Kepala Staf Kodam IX/Udayana memiliki peran yang penting dan strategis. Keberadaannya memegang peran sentral dan menjadi penggerak organisasi untuk mendukung kegiatan di semua lini dan tingkatan, terutama dalam mening-katkan kualitas pembinaan satuan ke dalam. Ke depan, tugas dan tantangan yang akan dihadapi oleh Kodam IX/Udayana tidak akan semakin ringan. Berbagai kegiatan baik yang terkait dengan pembinaan satuan maupun pelaksanaan tugas operasional akan terus kita hadapi. Pada saat yang sama, dinamika lingkungan yang bergerak cepat serta makin kompleksnya permasalahan yang terkait baik langsung maupun tidak langsung dengan pelaksanaan tugas di bidang pertahanan, tugas menjaga keamanan wilayah perbatasan dan pulau terluar, tugas pembangunan dan pengembangan kekuatan matra darat, serta tugas pemberdayaan wilayah pertahanan di darat, akan terus kita hadapi dari waktu ke waktu, “Tegas Pangdam”. Pangdam juga memerintahkan kepada para Asisten, Komandan dan Kepala Satuan di jajaran Kodam IX/Udayana untuk terus meningkatkan kinerja satuan masing-masing, seraya terus memberikan dukungan penuh kepada Kepala Staf Kodam IX/Udayana yang baru, sehingga  pelaksanaan tugas satuan akan terus dapat kita laksanakan secara maksimal, sesuai dengan program yang telah ditetapkan.

Hadir pada Acara Serah Terima Tugas dan Tanggung Jawab Jabatan Kepala Staf Kodam IX/Udayana diantaranya Brigjen TNI I Made Sumantra, S.H., beserta Isteri , Kasdam IX/ Udayana Brigjen TNI Stephanus Tri Mulyono, Ketua, Wakil Ketua beserta segenap Pengurus Persit Kartika Chandra Kirana Daerah IX/ Udayana, Para Danrem, Irdam, Asrendam dan para Asisten Kasdam, Perwira Staf Ahli, LO AL dan AU, para Dan/Kabalak Satuan Jajaran Kodam IX/Udayana, Serta Prajurit PNS Makodam IX/Udayana.

Tanam Padi Serentak Kodim 1616/Gianyar


Pendam IX/Udayana
25 Juli 2016
Editor Kapten Inf I Nyoman Budiarta

Pasca pelaksanaan TMMD diwilayah Gianyar , Kodim 1616/Gianyar kembali meningkatkan upaya kegiatan  swasembada pangan di Kabupaten Gianyar di Payangan (23/7) berupa penanaman padi secara serentak yang dilakukan di areal persawahan Subak Tegal Ampit Br.Melinggih Ds.Melinggih Kec.Payangan seluas 70 Are.

Kegiatan penanaman padi serentak dilakukan oleh anggota Kodim 1616/Gianyar bersama anggota Distan Gianyar yang langsung dipimpin oleh Kadistan Gianyar Ir.Made Raka, M.Si juga melibatkan unsur dari Muspika Payangan.Kegiatan penanaman secara serentak diprioritaskan untuk mendukung program pemerintah dalam meningkatkan swasembada pangan menuju ketahanan pangan di wilayah dengan menggunakan sistim padi Ciherang sistim tanam Jajar Legowo.

Kasdim 1616/Gianyar Mayor Inf I Wayan Suwitantra, S.IP yang mewakili Dandim 1616/Gianyar menyatakan bahwa Kodim 1616/Gianyar selama ini terus menurunkan Babinsa dari seluruh Koramil jajaran untuk bersama PPL dan warga Subak dalam upaya pendampingan maupun perbantuan untuk bersama mengatasi kesulitan baik pendataan kerusakan , perbaikan dan pengoptimalan sarana irigasi serta penerapan pola tanam ’‘ Jajar Legowo ” sebagai upaya sinergi dan saling dukung antara Dinas Pertanian dengan Kodim dalam mewujudkan swasembada pangan dengan memaksimalkan peran sumber daya yang dimiliki kedua institusi ini dapat digunakan secara optimal. Namun demikian, leading sector kegiatan ini tetap berada di Dinas Pertanian. TNI, dalam hal ini Kodim 1616/Gianyar hanya mendorong dan memberikan yang terbaik kepada masyarakat bersama PPL. TNI mempunyai kepentingan dalam terwujudnya swasembada pangan, karena keberhasilandalam mewujudkan swasembada panganakan dapat mendukung tercapainya ketahanan pangan menuju ketahanan nasional.

Kedepan kegiatan ini masih akan dilakukan sebagai bentuk aplikasi dilapangan sehingga menjadi tolak ukur keberhasilan sinergitas antara kedua insitusi dengan melibatkan petani dalam menyukseskan program swasembada pangan di Kab.Gianyar. (Kodim 1616/gianyar)

Sabtu, 23 Juli 2016

Raja Besi Berek Tohe Gelar Untuk Pangdam IX/Udayana


Pendam IX/Udayana
24 Juli 2016
Editor Kapten Inf I Nyoman Budiarta

Menjadi suatu kelaziman atau tradisi bagi suatu masyarakat yang memiliki adat yang kuat untuk memberikan penghargaan terhadap orang yang mereka dapat jadikan panutan atau pemimpin. Ini tercermin dari apa yang dilakukan oleh warga Desa Tohe, Kecamatan Reihat, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur saat menerima kehadiran Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Kustanto Widiatmoko, M.D.A., dalam rangka Upacara Pembukaan Operasi Teritorial TNI Tahun Anggaran 2016 di Wilayah Korem 161/Wira Sakti. Pangdam tidak hanya sekedar hadir untuk kegiatan tersebut, tetapi sudah didaulat dan dikukuhkan sebagai warga kehormatan Kerajaan Tohe dan pemerintahan Desa Tohe, sebelum Upacara Pembukaan Operasi Teritorial dilaksanakan.

Penokohan ini dipimpin oleh Tokoh Adat Desa Tohe, Bapak Raja Leonardus Manek Yos Seran yang disaksikan oleh ribuan warga desa setempat. Pangdam IX/Udayana digelari kehormatan "Raja Besi Berek Tohe" yang artinya Raja Pemberani dan Bijaksana Tohe. Pemberian gelar kehormatan seperti ini didasari pada tatacara adat yang berakar pada tradisi dan budaya serta berlaku dalam Kerajaan (Kenaian) Tohe, Likubauk Leowau dan Kerajaan Agung (Keloroan) Fehalaran Belu.

Sebagaimana disaksikan ribuan Warga Desa Tohe, penobatan tersebut yang ditandai dengan pengenaan dan penyematan pakaian kebesaran Raja Tohe yang terdiri dari atas tiga bagian penting yaitu Futu Lesu (pemasangan topi kehormatan), Tahu Faru (pemakaian pakaian adat) dan Hakaer Oe (penyerahan tongkat kekuasaan) dengan julukan "Nai Dasi Besi Datok", suatu julukan yang diambil dari nama Raja Pertama Kerajaan Tohe yaitu "Nai Dasi Besi Datok", yang merupakan raja pertama Kerajaan Tohe nan bijak, ksatria, patriiotik dan memiliki jiwa kepahlawanan.

Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Kustanto Widiatmoko, M.D.A., usai Upacara Pembukaan Kegiatan Operasi Teritorial TNI di lapangan Wewori, Haekesak, Desa Tohe, Kecamatan Raihat, Kabupaten Belu, Timor Barat wilayah perbatasan RI-RDTL mengatakan, dirinya tidak menyangka mendapatkan penghargaan kehormatan dinobatkan sebagai Raja Tohe. "Saya tidak mengira untuk mendapatkan penobatan ini. Tentunya ini satu kehormatan bagi saya, dan saya ucapkan terimakasih atas penghargaan masyarakat di perbatasan Belu yang sudah memberikan kehomatan ini". Dikatakan bahwa, penobatan yang telah diberikan bagi dirinya merupakan penghargaan yang luar biasa dari masyarakat  Desa Tohe dan akan berupaya menjaga kepercayaan dan amanat yang telah diberikan. "Ini bagian dari masyarakat Belu dan kita akan terus bekerja memajukan wilayah perbatasan ini".

Adapun alasan mendasar penobatan Pangdam IX Udayana dengan gelar kehormatan tersebut, karena Pangdam  telah melakukan kunjungan perdana ke wilayah Desa Tohe di perbatasan RI-Timor Leste, dan sepanjang sejarah hal ini sebagai kunjungan strategis teritorial. Masyarakat Desa Tohe merasa sungguh-sungguh  bersyukur dan bahagia atas kunjungan Pangdam IX/Udayana bersama rombongan. Diharapkan kunjungan ini tidak saja sekali, tapi ke depannya terus berkunjung di Istana Raja Tohe dan Istana Rakyat Desa Tohe.

Dorstop Panglima TNI " TNI JUNJUNG TINGGI HAM "

Jumat, 22 Juli 2016

Babinsa Selalu Setia Mendampingi Poktan

Pendam IX/Udayana
22 Juli 2016
Editor Kapten Inf I Nyoman Budiarta

Dalam rangka mendukung program pemerintah untuk terwujudnya ketahanan pangan Kodim 1611/badung beserta jajarannya bahu membahu dengan para Poktan di daearah binaan masing masing seperti yang dilaksanakan Kamis (21/7) kemarin Kodim 1611/Badung melaksanakan Penanaman padi seluas 20 Ha di Subak sebali desa Punggul, 22 Ha subak Tanah Putih kecamatan Abiansemal,  dan 56 are subak sebuah kelurahan Kerobokan dan kegiatan penyemaian di subak Tirta Yasa desa Belok Sidan.

Sektor pertanian tetap merupakan strategi unggulan dalam menyusun strategi pembangunan nasional. Kita tidak bisa hidup tanpa petani, dengan demikian, sektor pertanian masih tetap akan berperan besar dalam pembangunan nasional. Khususnya Bali walaupun lebih banyak pendapatan daerah dari hasil pariwisata dan semakin berkurangnya lahan pertanian yang sudah beralih fungsi dari lahan pertanian menjadi tempat hunian, hotel, villa, perkantoran dan lain-lainya, akan tetapi pertanian juga bisa mendukung pariwisata.

Bertempat di beberapa tempat wilayah Kodim 1611/Badung, seperti wilayah kecamatan Kuta, Abiansemal dan Petang, telah dilaksanakan penanaman padi, Babinsa kelurahan Kerobokan kecamatan Kuta Utara, Babinsa desa Petang kecamatan Petang, Babinsa desa Punggul kecamatan Abiansemal sebagai pendapingan petani berperan aktif dari awal pembenihan sampai panen. Diharapkan dengan keterlibatan Babinsa ini, petani mendapatkan penghasilan yang meningkat dan mensejahterakan kehidupannya.

Pemerintah telah menjalankan berbagai program prioritas sebagai pendukung swasembada. Swasembada untuk komoditas unggulan Pajale (Padi, Jagung, kedelai). Irigasi, alsintan dan lainnya juga diperhatikan oleh pemerintah untuk mensukseskan program swasembada pangan. Disinilah dituntut adanya sinergitas petani, TNI dan pemerintah untuk saling bahu membahu untuk mencapai tujuan swasembada pangan.(Penrem 163/WSA)

Operasi Teritorial Untuk Sejahterakan Rakyat




Pendam IX/Udayana
22 Juli 2016
Editor Kapten Inf I Nyoman Budiarta

Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Kustanto Widiatmoko, M.D.A., bertindak sebagai Irup dalam Upacara Pembukaan Operasi Teritorial (Opster) TNI Tahun Anggaran 2016 Kodam IX/Udayana di wilayah Korem 161/Wira Sakti yang dipusatkan di Lapangan Wemori, Desa Tohe, Kecamatan Raihat, Kabupaten Belu, Kamis (21/07/2017).

Tiga Kabupaten di wilayah NTT menjadi sasaran pelaksanaan Operasi Teritorial atau Opster TNI Tahun Anggaran 2016 Kodam IX/Udayana di wilayah Korem 161/Wira Sakti. Ketiga Kabupaten tersebut adalah Kabupaten Belu, Malaka dan Kupang.

Kegiatan Upacara Pembukaan Opster yang bertemakan “ Melalui Operasi Teritorial Kita Tingkatkan Kesejahteraan, Wawasan Kebangsaan Dan Kesadaran Bela Negara Masyarakat Guna Mendukung Terciptanya RAK Juang Yang Tangguh”,  dibuka langsung oleh Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Kustanto Widiatmoko, M.D.A., yang dalam amanatnya Pangdam IX/Udayana mengatakan bahwa Operasi Teritorial ini sesuai dengan amanat Undang-Undang RI Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI dimana dalam pelaksanaan Operasi Militer Selain Perang (OMSP) salah satu tugas dari TNI adalah membantu pemerintah daerah melalui kegiatan Operasi Teritorial. 

Kegiatan Opster di tiga kabupaten di Nusa Tenggara Timur sendiri bertujuan untuk membantu pemerintah daerah dalam meningkatkan kesejahteraan, wawasan kebangsaan dan kesadaran bela negara khususnya bagi masyarakat di daerah rawan dan perbatasan.

Sementara sasaran Opster itu sendiri menurut Pangdam ada delapan antara lain :  Pertama, terciptanya situasi yang kondusif demi kelancaran pelaksanaan pembangunan di daerah rawan dan perbatasan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di wilayah Kabupaten Belu, Malaka dan Kupang. Kedua, tercapainya peningkatan kesejahteraan masyarakat. Ketiga, terwujudnya semangat nasionalisme yang tinggi di segala aspek kehidupan dengan lebih mengutamakan kepentingan nasional dari pada kepentingan individu, kelompok, golongan, suku bangsa atau daerah. Keempat, terlaksananya sistem pertahanan dan keamanan untuk meminimalisir potensi konflik yang menyebabkan terjadinya disintegrasi bangsa. Kelima, terbinanya semangat cinta tanah air dan bangsa dari segala upaya yang akan memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa. Keenam, terwujudnya pembangunan infrastruktur di daerah dalam rangka meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan hidup masyarakat. Ketujuh, terwujudnya tugas bantuan kepada pemerintah dalam percepatan pembangunan di daerah.  Kedelapan, terwujudnya Ruang, Alat dan Kondisi (RAK) Juang sedini mungkin dalam rangka Sishanta di wilayah Kabupaten Belu, Malaka dan Kupang.
 
Di samping itu, kegiatan Opster dapat meningkatkan semangat gotong royong dan kebersamaan dalam menjalankan kehidupan di masyarakat sehingga   menumbuhkan  rasa persatuan dan kesatuan yang kokoh untuk membela bangsa dan negara.

Pangdam IX/Udayana berharap kegiatan Opster ini dapat mencapai hasil yang maksimal serta dapat menjadi sumber motivasi dan inspirasi bagi seluruh masyarakat dalam melakukan percepatan pembangunan di daerah rawan dan perbatasan sehingga Bangsa Indonesia khususnya Provinsi Nusa Tenggara Timur  sebagai  salah satu serambi depan NKRI diharapkan semakin maju, makmur dan sejahtera.

Antusias masyarakat menyambut kegiatan ini setidaknya menggambarkan apa yang menjadi harapan Pangdam akan dapat terwujud. Masyarakat dalam jumlah ribuan begitu bersemangat menghadiri kegiatan ini yang sekaligus menunjukkan semangat kebersamaan dan gotong royong yang masih terasa sangat kental dalam kehidupan mereka.

Rangkaian kegiatan Opster ini juga diisi dengan kegiatan Bhakti Sosial Kesehatan dengan melaksanakan khitanan untuk 100 orang, pengobatan massal, pemeriksaan gigi serta pembagian 1100 paket sembako kepada Warga Desa Tohe dan sekitarnya.

Salah satu warga setempat bernama Gabriel Moro, 54 Tahun ketika ditanya tentang kegiatan tersebut mengatakan ini kedua kalinya TNI melakukan kegiatan seperti ini di desanya. Yang bersangkutan dalam pengakuannya yang berprofesi sebagai petani merasa senang dan berterima kasih kegiatan ini dapat terlaksana di desanya.

Sejumlah undangan hadir pada Upacara Pembukaan Opster TNI Tahun Anggaran 2016 ini antara lain Danrem 161/Wira Sakti Brigjen TNI Heri Wiranto, S.E.,M.M., Kabinda NTT Drs. Daeng Rosada, Bupati Belu Welly B. Lay, Bupati Malaka Stefanus Bria Seran, Danbrigif 21/Komodo, Forkopimda Kabupaten Belu dan Malaka, Dansat Brimob Polda NTT AKBP Rahmat, Pimpinan BI Wilayah Kupang serta sejumlah tokoh masyarakat lainnya baik dari instansi sipil maupun militer. (Penrem 161/WS)

Dibuka Pendaftaran : Tenaga Kesehatan TNI

Dalam rangka pemenuhan tenaga Ahli pada organisasi TNI khususnya dalam bidang kesehatan, Mabes TNI membuka kesempatan kepada generasi muda terbaik lulusan Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta dengan Jurusan/Program Studi Kedokteran Umum / Gigi / Hewan, Apoteker, Micro Biologi, Virologi, Analis Kesehatan untuk dididik menjadi calon Perwira Prajurit Karier TNI yang nantinya akan memperkuat jajaran Korps Kesehatan TNI melalui program Penerimaan Tenaga Kesehatan TNI dan bagi calon Dokter Militer yang belum melaksanakan Internship dapat mengikutinya setelah selesai pendidikan pertama di Rumah Sakit TNI

1. Calon mendaftar secara online melalui internet dengan alamat website: rekrutmen-tni.mil.id dan mengisi formulir pendaftaran.

2. Daftar ulang secara fisik ke tempat pendaftaran yang telah ditentukan dengan menunjukkan catakan formulir pendaftaran.

3. Membawa dokumen asli, yang meliputi: Surat Pendaftaran, Akte Kelahiran, KTP Calon, KTP orang tua/wali, Kartu Keluarga (KK), SKCK, Ijazah dan SKHUN SD, SLTP, SLTA sederajat, Ijazah Kesarjanaan/Diploma, pas photo hitam putih dan berwarna 4×6 sebanyak 20 lembar dan Raport SLTA sederajat.

4. Bagi yang pindah domisili membawa surat keterangan pindah domisili dari Kelurahan/Kecamatan.

5. Masing-masing difotocopy satu lembar dan dilegalisir

tempat Dokter militer ditugaskan. Pendaftaran tanggal 1 – 29 Juli 2016. Adapun cara mendaftarnya adalah sebagai berikut:

Kamis, 21 Juli 2016

Danrem 161/Wira Sakti: Toleransi Umat Beragama di Kabupaten Alor Contoh Bagi Daerah Lain

Pendam IX/Udayana
21 Juli 2016
Editor Kapten Inf I Nyoman Budiarta

Komandan Korem (Danrem) 161/Wira Sakti, Brigjen TNI Heri Wiranto, SE.MM bersama Ketua MUI Provinsi NTT, Ketua dan Wakil Ketua DPRD  Provinsi NTT dan Asisten 2 Provinsi NTT menhadiri kegiatan Halal Bihalal Pemerintah, TNI-Polri dan masyarakat Kabupaten Alor yang dilaksanakan oleh Pemda Kabupaten Alor bertempat di lapangan Mini Kalabahi, Selasa (19/7).

Dalam sambutannya, Danrem mengatakan bahwa dalam rangka menjaga keutuhan dan persatuan dalam masyarakat maka diperlukan sikap saling menghormati dan saling menghargai, sehingga gesekan-gesekan yang dapat menimbulkan pertikaian dapat dihindari.

Masyarakat juga dituntut untuk saling menjaga hak dan kewajiban diantara satu dengan yang lainnya. Sebab dalam pembukaan UUD 1945 pasal 29 ayat 2 disebutkan bahwa ”Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan beribadah menurut agamanya dan kepercayaannya itu.”Oleh karena itu sebagai warga Negara sudah sepatutnya menjunjung tinggi sikap saling toleransi antar umat beragama dan saling menghormati antar hak dan kewajiban yang ada diantara kita demi keutuhan Negara, harapnya.

Juga disampaikan Danrem, dalam menjalani kehidupan sosial tidak bisa dipungkiri akan ada gesekan yang bisa terjadi antar kelompok masyarakat, baik yang berkaitan dengan rasa atau agama. Halal Bihalal yang diselenggarakan oleh Pemda Alor merupakan wujud toleransi yang dijunjung tinggi Pemerintah, TNI-Polri dan masyarakat di Kabupaten Alor. Lanjut dikatakan Danrem, toleransi antar umat beragama di Nusa Tenggara Timur (NTT) pada saat kegiatan pawai takbiran keliling kota Kupang jelang Idul Fitri berjalan aman, tertib dan lancar. Kabupaten Alor juga merupakan cerminan bagi daerah lainnya, “Saya mendengar cerita dari Dandim 1622/Alor dan Bupati Alor, “Orang Alor kalau bangun Masjid dan Gereja selalu bersama-sama”, Kata Danrem

Bahkan saat perayaan hari Natal di Gereja selalu diisi oleh grup Qasidah, ketika perayaan Lebaran, ada Vokal grup pemuda Kristen membawakan lagu-lagu Gereja. “Sangat unik persatuannya seperti yang kita saksikan saat ini dalam acara Halal Bihalal, ada Vocal grup pemuda gereja Ebenhezer Hombul, pemuda gereja Galet Otvai dan grup Qasidah remaja Masjid Dulolong. (Kodim 1622/Alor)

Latihan Pam VVIP Kodam IX/Udayana


Pendam IX/Udayana
21 Juli 2016
Editor Kapten Inf I Nyoman Budiarta

Komandan Rindam IX/Udayana Kolonel Inf Agus Sepul, S.Sos sebagai Irup pada upacara Pembukaan Latihan Pengamanan VVIP Satuan Jajaran Kodam IX/Udayana TA 2016, Kamis (21/7/2016) di lapangan Praja Raksaka, Kepaon.

Pada kesempatan tersebut Irup (Danrindam) membacakan amanat Pangdam IX/Udayana, Dalam amanat tertulisnya Pangdam IX/Udayana menyampaiakan bahwa Latihan Pengamanan VVIP ini dinilai sangat penting dilaksanakan mengingat salah satu wilayah Kodam IX/Udayana yaitu Provinsi Bali sering dijadikan sebagai tempat penyeleng-garaan even  berskala nasional maupun internasional yang dihadiri oleh Kepala Negara, Kepala Pemerintahan atau atau Tamu Negara Setingkat Kepala Negara sehingga memerlukan pengamanan yang sifatnya very very important. Latihan Pam VVIP ini bertujuan  untuk meningkatkan kemampuan personel dan satuan jajaran Kodam IX/ Udayana dalam melaksanakan tugas-tugas Pam VVIP baik yang berskala Nasional maupun Internasioanal. Oleh karena itu latihan ini harus dilaksanakan secara serius oleh penyelenggara latihan dan peserta latihan, “ Tegas Pangdam”.

Diakhir amanatnya Pangdam menekankan kepada seluruh personel yang terlibat dalam latihan VVIP ini agar melaksanakan semua materi tersebut dengan serius dan sungguh-sungguh sesuai dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing. Peserta latihan harus memperhatikan semua petunjuk atau instruksi yang diberikan oleh para instruktur atau pelatih dan patuhi aturan-aturan yang berlaku serta perhatikan faktor keamanan personel maupun materiil yang menjadi tanggung jawab masing-masing, sehingga selama berlangsung-nya seluruh rangkaian kegiatan latihan tidak menemui kendala serta dapat berjalan dengan aman dan lancar.

Hadir Pada upacara Pembukaan Latihan Pengamanan VVIP Satuan Jajaran Kodam IX/Udayana TA 2016 diantaranya Para Asisten Kasdam, Perwira Staf Ahli, LO AL, LO AU, para Dan/ Kabalak Satuan Jajaran Kodam IX/Udayana serta Prajurit Kodam IX/Udayana peserta latihan Pengamanan VVIP.

Selasa, 19 Juli 2016

Danrem 162/WB Pimpin Apel Gelar Pasukan




Pendam IX/Udyana
19 Juli 2016
Editor Kapten Inf I Nyoman Budiarta

Danrem 162/WB Kolonel Inf Farid Makruf, M.A., memimpin kegiatan apel gelar pasukan dalam rangka pengamanan kunjungan kerja Wakil Presiden Republik Indonesia diwilayah NTB, Selasa (19/7) di Lapangan Kantor Bupati Sumbawa.

Kegiatan apel gelar pasukan yang dipimpin oleh Danrem 162/WB Kolonel Inf Farid Makruf, M.A., tersebut membacakan amanat Pangdam IX/Udayana, menyampaikan kepada seluruh peserta apel yang nantinya akan terlibat dalam pasukan pengamanan VVIP, agar melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya dan penuh rasa tanggung jawab. Kegiatan apel gelar pasukan tersebut dilaksanakan dengan tujuan untuk mengecek kesiapan pengamanan kunjungan RI 2, baik kesiapan meteriil maupun kesiapan personel, dengan demikian diharapkan kunjungan kerja Wakil Presiden Republik Indonesia di wilayah NTB dalam rangka peletakan batu pertama Masjid Saidah dan Ponpes Modern Internasional Dea Malela yang beralamat di Kec. Lendang Luar Kab. Sumbawa dan memberikan kuliah umum di Universitas Samawa serta pertemuan dengan Presiden Derektur PT. Newmont dapat berjalan dengan aman, tertib dan lancer sesuai apa yang menjadi harapan kita bersama.

Dalam kesempatan tersebut seusai pelaksanaan apel gelar pasukan, Danrem 162/WB juga menyampaikan agar seluruh masyarakat NTB dapat menjaga keamanan wilayah apalagi mengingat di wilayah NTB sering dilaksanakan event-event atau kegiatan baik yang bertarap nasional maupun internasional, untuk itu kesuksessan pelaksanaan berbagai kegaitan tersebut tentunya dapat menjadi cermin bagi para wisatawan yang akan mengunjungi wilayah NTB, dengan banyaknya kunjungan wisatawan di wilayah NTB nantinya, maka diharapkan dapat mendongkrak perekonomian masyarakat. 

Hadir dalam kesempatan tersebut Bupati Sumbawa, Kapolda NTB yang diwakili oleh Kapolres Sumbawa dan unsur terkait lainnya. (Penrem 162/WB) 

Danrem Panen Perdana di Kebun Polybag Korem 163/WSA




Pendam IX/Udyana
19 Juli 2016
Editor Kapten Inf I Nyoman Budiarta

Kolonel Inf I Nyoman Cantiasa, S.E., sehabis melaksanakan sembahyang bersama (hari Purnama) di Pura Ksatria Raksa Bhuwana Korem 163/Wira Satya mengajak anggotanya untuk melaksanakan panen perdana di kebun Korem 163/Wira Satya, Selasa (19/7) di halaman depan Makorem 163/Wira Satya Jl. P.B. Soedirman Denpasar.

Bertempat di halaman depan Makorem 163/Wira Satya dibuat kebun dari polybag untuk ditanami seperti tomat, cabe, terong dan jeruk bali. Tidak ada alasan bagi TNI walaupun tidak punya tanah yang luas, halaman pun jadi untuk bertani, yang penting ada niat untuk berbuat.

Pada kesempatan tersebut Danrem mengatakan, “hasil panen tidak untuk dijual, kita nikmati bersama-sama,” dan Danrem juga mengajak anggotanya untuk membuat tanaman di rumah masing-masing ini adalah salah edukasi dalam rangka untuk terus memasyarakatkan pertanian, ini contoh nyata setiap hari kita butuh cabe, tomat, terong dan lain sebagainya. Kita ketahui bersama permasalahan dunia saat ini yaitu masalah pangan disamping energi dan air. Kita kalau mau hidup harus bertani. Upaya mewujudkan pertanian dengan revolusi pertanian. Apa itu “Revolusi pertanian, ya panen setiap tahun, ya panen setiap tempat bukan hanya di kebun di sawah aja, di kantor juga bisa panen” Ujarnya.
           
Selesai panen langsung dicoba buat juice tomat untuk dicoba hasilnya, sisanya dibagikan kepada anggota yang hadir, diharapkan hasil dari kebun ini semua anggota menikmati, “Dankima atur supaya semua anggota dapat,” kata Danrem. (Penrem 163/WSA)